95. Bryan

64 16 7
                                    

Copyright © 2020 by Cindy Handoko

Beberapa hari berlalu sejak kami berhasil membebaskan Rosaline dan korban lainnya. Dalam jangka waktu yang singkat itu, banyak sekali yang terjadi. Pertama-tama, Alexa akhirnya tertangkap, setelah dua hari berada dalam pelarian dari polisi. Rupanya benar, ia adalah sosok di balik Topeng Putih perempuan yang kami temui di situs konstruksi waktu itu, dan hal itu sudah diakuinya sendiri secara terang-terangan. Saat ditangkap, polisi mengamankan barang bukti berupa alat pengubah suara dan ponsel yang digunakannya untuk berkomunikasi dengan kami selama ini.

Anak-anak cheerleaders sepertinya sangat terkejut mendengar berita itu. Untuk pertama kalinya dalam hidup, mereka tampak setengah peduli terhadap sesuatu selain cowok dan makeup, dan sudah seharusnya mereka merasa begitu. Orang yang selama ini mereka kenali sebagai Andrea ternyata adalah saudara kembarnya, yang saking tidak pernah berbaur dengan siapa pun, berhasil membodohi semua orang dengan penyamarannya.

Andrea yang asli, yang selama beberapa hari terkapar di rumah sakit dalam kondisi memar parah di sekujur tubuh dan nyaris overdosis, akhirnya juga siuman sehari setelah saudara kembarnya dibekuk polisi. Selepas itu, Inspektur Owen langsung meminta keterangan dari Andrea mengenai kejadian. Setelah menjalani interogasi panjang, polisi pun berhasil menyatukan fakta-fakta yang diungkapkan si kembar menjadi satu gambaran utuh.

Sejak kematian Willy, Andrea mulai mengendus keanehan pada gerak-gerik Alexa. Awalnya, ia tidak berpikir terlalu jauh dan memutuskan untuk memendamnya sendiri. Tetapi, saat Alexa mulai sering menghilang dari kamar dan kembali saat lewat tengah malam, ia pun akhirnya mengambil tindakan ekstrem dengan menggeledah barang-barang saudara kembarnya tanpa izin. Penggeledahan itu menuntunnya untuk memelajari fakta bahwa Alexa tergabung dalam kumpulan orang-orang di balik Topeng Putih. Karena takut dan tidak tahu harus berbuat apa, ia pun memutuskan untuk melabrak saudara kembarnya secara terang-terangan dan memintanya untuk berhenti. Namun, tentu saja hal itu tidak berhasil. Alexa malah mengancamnya dan mengatakan bahwa jika ia tidak tutup mulut, ia akan dibunuh. Ketakutan, Andrea pun memutuskan untuk mendatangi Rosaline demi meminta bantuan. Sayangnya, sebelum sempat memberitahu Rosaline pada hari itu, Alexa sudah mengetahui rencananya dan menangkapnya terlebih dahulu. Untuk mengurangi kehebohan yang ditimbulkan, Alexa juga memutuskan untuk menyamar menjadi Andrea, sebab Andrea lebih dikenal dan memiliki banyak teman, baik di kalangan guru maupun siswa, sehingga kasus hilangnya Andrea pasti akan menarik lebih banyak perhatian, dan terutama akan membuat Rosaline curiga.

Tertangkapnya Alexa membuat Andrea syok berat. Dari yang kudengar, sejak siuman, kondisinya terus memburuk dan memburuk, kemungkinan besar efek dari stres yang dialaminya. Menurut kabar burung yang beredar, Andrea tampaknya butuh perawatan mental intensif sebelum bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Itu tidak lebih parah daripada Kimberly, yang walaupun tidak tahu apa-apa, ikut terseret dalam permainan gila Topeng Putih, hanya sebagai umpan. Aku masih ingat rasa merinding yang menyengatku saat mendengar kabar bahwa kaki kiri cewek itu harus diamputasi akibat peluru yang mengoyak ototnya terlalu dalam, mengakibatkan infeksi parah yang tidak bisa disembuhkan. Fakta itu tentu membuat Kim depresi berat, dan lebih dari segalanya, aku kasihan padanya. Sebelum semua kejadian ini, ia adalah anggota aktif cheerleaders, dan sekarang, sebaik apa pun pengobatan yang bisa dilakukan terhadapnya, ia tidak akan bisa kembali beraktivitas sebagai seorang cheerleader. Bahkan, untuk membuat kaki palsu saja, sekolah kami entah bisa menyediakan dana yang cukup atau tidak. Pasalnya, kendati Pak Stenley ternyata anak seorang pejabat yang tajir melintir, beliau juga sudah cukup dirugikan secara finansial oleh kasus ini. Tetapi, untungnya, melihat dari perhatian yang dilimpahkan media, rasanya sah-sah saja untuk mengharapkan adanya sumbangan yang lumayan untuk keperluan pengobatan korban.

Mystery of the Orphanage: Curse of the Suicide GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang