"Liburan kenaikan kelas mau kemana, Ken?"
Orang yang ditanya mengalihkan perhatiannya menatap pemuda yang duduk di depannya, "Paling ke rumah nenek gue di Jerman. Lo sendiri gimana, Jun?"
Arjuna menghela napas, "Di rumah aja lah."
"Emang ga bisa liburan kemana gitu? Bosen kali 3 minggu di rumah doang."
"Bisa, kalo orangtuaku ada cuti. Tapi mereka sibuk kerja terus. Aku mana bisa sebebas itu pergi kemana-mana sendirian," Lanjutnya, dia menyendokkan sesuap Soto Ayam ke mulutnya lalu mengunyahnya pelan.
"Buset udah kayak pengantin aja lo dipingit mulu," Ken hendak meneguk minumannya tapiㅡ
"HEYYO MAMEN!"
Brrrrtt!!!
Dengan hebohnya tiba-tiba Haikal datang menggebrak meja mereka. Membuat Ken terkejut hingga memuncratkan minumannya. Beruntung air minuman itu tidak mengenai siapapun yang ada di depannya.
"Kampret lu, Kal! Ngagetin orang aja," Ken meninju lengan Haikal main-main.
"Hehe sorry bro," Haikal terkekeh ringan, "Kalian asik banget ngobrol berdua. Gabung yeeee," Pemuda berbeda jurusan itu pun mendudukkan dirinya di samping Arjuna.
"Ada apa nih tiba-tiba ke kantin anak IPS?" Arjuna menatap sinis sahabatnya itu.
"Wetsss santai, Jun. Gue bawa duit sendiri kok," Jawab Haikal seraya tersenyum manis yang dibuat-buat. "Bosen aja di jurusan gue, isinya orang-orang ambis semua. Ujian udah selesai juga masih aja pada bahas soal yang udah dikerjain. Gue mah kalo udah berlalu ya udah gitu ga usah diungkit-ungkit lagi, bikin males."
Ken dan Arjuna ber-oh kompak setelah mendengar penjelasan Haikal. Arjuna mengangguk paham, "Kirain mau ngutang lagi."
"Anjir. Emang muka gue muka-muka tukang ngutang apa?"
"Bukan aku ya yang bilang," Arjuna puas menertawai Haikal yang memasang wajah kesal.
"Eh, Kal. Jadi beneran ya lo sama kak Keru?" Tidak hanya siswa di jurusan IPA, berita tentang hubungan Haikal dan Keru sudah menyebar hingga ke jurusan IPS. Ken bertanya hanya untuk memastikan apakah berita itu fakta atau mitos.
"Iya. Kenapa?" Jawab Haikal santai. Dia menyomot Bakwan Goreng di hadapannya.
"Gapapa sih. Gue dukung kalian kok. Langgeng ya, semoga kak Keru diberikan ketabahan menghadapi lo."
Mendengar perkataan Ken, Haikal refleks membolakan matanya berniat melempar botol kecap kepada teman sekelas Arjuna itu, "Maksud lu?!"
Arjuna hanya menertawai tingkah laku dua temannya tersebut. Dia sudah tahu tentang hubungan Haikal dan Keru sejak awal. Arjuna adalah sahabat yang dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia. Karena itu lah Haikal tak pernah ragu untuk menceritakan apapun kepadanya. Tapi karena semua orang sudah mengetahuinya, maka hal itu telah menjadi rahasia umum sekarang.
"Udah Kal weh maap maap bercanda gue," Ken masih berusaha menghindari lemparan cabai segar yang disediakan di sana untuk jadi lalapan.
"Denger-denger Angkasa juga suka sama cowo ya?"
Pertanyaan selanjutnya dari Ken berhasil membuat Haikal menghentikan kegiatannya. Haikal dan Arjuna sempat saling bertatap mata sejenak. Lalu kemudian mereka berdua menatap Ken secara bersamaan dengan ekspresi bingung.
"Gue pikir dia normal. Soalnya gue tau dia punya mantan cewe yang juga sekolah di sini," Lanjut Ken memelankan suaranya.
Haikal mengernyit, "Serius mantan cewenya sekolah di sini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [✓]
Fanfiction[⚠ gue ga saranin cerita ini untuk dibaca karena cerita ini sebenernya gue tulis untuk orang-orang yang gue sayang sebagai bentuk apresiasi kenangan-kenangan yang pernah dilewati bersama. Tapi kalo kepo mau baca juga gue ga ngelarang. Read at your o...