tenth note

911 173 8
                                    

Bulan, selaku ketua, dia bertugas menjadi alarm yang membangunkan para anggotanya. Dibantu oleh Bintang untuk membangunkan anggota perempuan. Sekarang pukul 4 pagi dan suhu di sana mencapai 6°C. Mereka berkumpul di area yang menjadi acara api unggun semalam. Rencananya mereka akan berjalan kaki naik ke puncak saat itu juga.

Angkasa dengan jaket tebal yang membungkus tubuhnya, keluar dari tendanya dan berjalan ke tempat berkumpul. Teman satu tendanya, Keru rupanya sudah ada di sana lebih dulu. Wajah-wajah mengantuk khas baru bangun tidur itu saling bertatap mata. Baru beberapa orang yang berkumpul, mereka masih menunggu yang lainnya untuk dibangunkan.

Mendadak Angkasa teringat seseorang, dia mengedarkan pandangannya mengabsen orang-orang di sana. Dia baru sadar, sejak tadi dia belum melihat eksistensi Arjuna. Lantas dia pun memiliki inisiatif bertanya pada siapapun yang barangkali melihat rekan sekretarisnya itu.

"Liat Arjuna ga?"

Gelengan kepala menjadi jawaban dari orang-orang yang dia tanya. Ekspresi wajahnya berubah semakin khawatir.

Hampir semua orang di sana sudah dia tanya. Dan nyaris seluruh anggota OSIS sudah berkumpul. Akan tetapi orang yang dia khawatirkan tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Nyari Arjuna, Sa?"

Benar juga, kenapa dia tidak kepikiran bertanya pada Chandra yang notabene-nya adalah teman satu tenda Arjuna?

"Iya, Kak." Jawabnya cepat berharap Chandra bisa memberitahu dimana Arjuna.

"Dia masih ditenda," Chandra melirik tendanya dari kejauhan sekilas, "Tadi waktu gue bangunin katanya nanti nyusul. Belum nyusul juga ternyata. Coba gue panggil lagi."

"Eh biar saya aja, Kak." Angkasa menyela, membuat Chandra mengurungkan niatnya, "Kak Chandra duluan aja, temen-temen udah pada mau berangkat tuh. Nanti saya sama Arjuna nyusul."

Chandra pun menoleh kepada orang-orang yang sudah siap berangkat naik ke puncak, lalu menepuk bahu Angkasa sebelum pergi, "Bener nyusul ya."

Sang Adik kelas mengangguk, mempersilakan Chandra berangkat lebih dulu dengan yang lainnya. Kemudian dia pun berjalan mendekati tenda Arjuna.

"Chan, liat Angkasa ga?" Tanya Keru dengan pipinya yang sedikit memerah akibat kedinginan. Kebetulan berpapasan dengan Chandra saat dia tengah mencari keberadaan Angkasa.

"Tadi dia pergi ke tenda gue manggil Arjuna, katanya ntar mereka mau nyusul," Chandra menunjuk area camping menggunakan dagunya, kedua tangannya dia masukkan kedalam saku jaket sebab menggigil dingin.

"Oh gitu, thanks!"

"Lah kok malah balik, Ker?" Chandra mengernyit melihat Keru yang justru berjalan ke arah area camping lagi. Mereka sudah berjalan 100 meter menjauhi area camping menuju puncak gunung sekarang.

"Mau ngambil kamera gue dulu, dibawa Angkasa. Ntar nyusul."

Mengangkat bahunya ringan, Chandra melanjutkan perjalananya bersama yang lainnya menuju puncak gunung.

Mengangkat bahunya ringan, Chandra melanjutkan perjalananya bersama yang lainnya menuju puncak gunung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEMESTA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang