⚠Ada adegan kekerasan, mohon bijak dalam membaca⚠
━━━━━━━━━━━━━━━━━━NEO BARBAR
Joni Kepo
PRose Cans
Apa nih?Jefri Gans
Naon?Yuta Bucin
Salam dulu yang benerJoni Kepo
BCT U - BossRose Cans
Oh ini mau bahas itu ya?Joni Kepo
Iya betul, eh keluarin dulu
anaknya weh tulung adminYuta Bucin mengeluarkan
Jeno Jayus 2Angkasa mengernyitkan keningnya, sejak tadi ponselnya berdering pertanda ada pesan yang masuk berulang kali. Namun saat dia memeriksa group chat yang menjadi penyebab ponselnya berdering itu, dia sudah tidak bisa mengirim pesan pada group tersebut. Pasalnya dia tiba-tiba dikeluarkan tanpa alasan yang jelas.
Mengangkat bahunya tak acuh, mungkin anak-anak Neo Bar and Club itu sedang iseng saja. Angkasa melanjutkan perjalanannya menuju perpustakaan dengan membawa beberapa buku paket ditangannya. Ketika memasuki ruang perpustakaan, Angkasa langsung berjalan ke meja pustakawan.
"Permisi, Pak. Saya mau ngembaliin buku paket," Ucap Angkasa pada seorang pria dewasa yang diketahui sebagai pustakawan di sana.
Pria itu menatap Angkasa, "Atas nama siapa?"
"Jevano Angkasa S., kelas XII IPA 1."
Pustawakan itu mencari nama yang disebutkan pada buku yang berisi daftar para siswa peminjam buku perpustakaan, "Saya udah tandai sudah mengembalikan. Tolong simpan bukunya di rak sesuai dengan mata pelajarannya ya."
"Baik, Pak."
Angkasa membawa buku-buku itu menuju rak-rak yang berjajar di sana. Tidak terasa sekarang dia sudah akan memasuki semester genap pada tingkat 12. Oleh karena itu seluruh siswa diminta untuk mengembalikan buku paket yang digunakan pada semester gasal ke perpustakaan. Karena sebentar lagi mereka harus berganti menggunakan buku paket yang baru untuk semester genap.
Waktu berjalan begitu cepat, hingga dia tidak sadar hari itu adalah hari yang spesial baginya.
Diantara rak-rak buku itu, terdengar sayup-sayup suara perempuan dan laki-laki yang tengah bercengkrama. Bintang dan Bulan rupanya juga sedang mengembalikan buku paket mereka ke perpustakaan. Bintang terlihat kesusahan saat ingin meletakkan buku pada rak yang lebih tinggi. Melihat temannya yang kesusahan itu, Bulan mendekat ke arah Bintang untuk membantunya.
"Makasih, Ren," Ucap Bintang yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Bulan, perempuan itu mengernyit saat melihat ada daun kecil di rambut Bulan. "Eh Renㅡ ada kotoran di kepala kamu."
Bulan refleks meraba atas kepalanya berusaha mengambil entah kotoran apa yang dimaksud Bintang, "Mana? Di sini?"
"Bukan di situ!" Bintang mendengus gemas sebab Bulan tak berhasil meraih kotoran itu. "Sini aku bantu."
Bulan pun bergerak lebih mendekat ke Bintang, mengikis jarak diantara mereka. Pemuda itu berdiri tepat di hadapan perempuan yang tingginya sebatas dada si pemuda.
Bintang berjinjit berusaha mengambil daun itu dari kepala Bulan tapi gagal, dia kembali mendengus kesal, "Ish kamu sengaja mau ngeledek aku ya?! Aku ga setinggi itu! Dasar ga peka."
"Ohㅡ" Bulan mengangkat kedua alisnya baru menyadari perbedaan tinggi mereka, dia pun sedikit merendahkan tubuhnya agar Bintang lebih mudah mengambil kotoran di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [✓]
أدب الهواة[⚠ gue ga saranin cerita ini untuk dibaca karena cerita ini sebenernya gue tulis untuk orang-orang yang gue sayang sebagai bentuk apresiasi kenangan-kenangan yang pernah dilewati bersama. Tapi kalo kepo mau baca juga gue ga ngelarang. Read at your o...