At that time if you gave me a hug. At that time if you wrapped my shoulder. I wouldn't hate you this much. I wouldn't be lonely like this. I'm so lonely. I was just too lonely. The time you didn't get to know was too awful for me. You leave me in sorrow.
[ Bolbbagan4 - Lonely ]
━━━━━━━━━━━━━━━━━━Keru berjalan keluar dari gedung Neo Bar and Club menuju tempat parkir sembari bersiul ria. Meski hari-harinya sekarang mulai dibayang-bayangi dengan Ujian Nasional, dia tetap mencoba happy and enjoy. Seperti tidak memiliki beban sama sekali. Pemuda itu mengambil helm dari atas motornya.
"Ga balik, Jen?" Keru menoleh pada Angkasa yang masih duduk di atas motornya sendiri tepat di samping Keru.
Angkasa menjawab pertanyaan Keru dengan gelengan kepala. Dia tengah menatap ke depan dengan tatapan kosong. Melihat tingkah aneh adik kelasnya itu, Keru membatalkan niatnya memakai helm. Dia mendudukkan dirinya di atas motornya sendiri.
"Lu kenapa dah hari ini keliatan murung banget?" Tanya Keru setelahnya.
"Gue bilang sama Arjuna kalo gue suka sama dia," Angkasa menjawabnya dengan nada lesu. Dia terlihat seperti tak memiliki semangat hidup lagi.
Keru mengerjap berulang kali terkejut, dugaannya dengan Haikal selama ini akhirnya terbukti. Angkasa benar-benar menyukai Arjuna, "Njir. Serius lu? Terus dia gimana?"
"Kita temenan aja," Nada bicara Angkasa terdengar semakin lesu, dia menopang dagunya.
"Sakit banget tuh," Keru mengelus dadanya sendiri, seolah dia bisa merasakan sakit yang Angkasa rasakan. Tangan Keru merogoh saku jaketnya mengambil sebungkus rokok, dia mengulurkan satu batang rokok pada Angkasa, "Rokok nih biar ga pusing."
Angkasa menatap uluran rokok dari Keru, kemudian melirik tajam pada kakak kelasnya itu.
Merasa sadar dengan tatapan Angkasa, Keru terkekeh kikuk, "Oh iya lu ga ngerokok ya. Gue lupa." Dia pun mengapit rokok itu dengan bibirnya, menyalakan korek api untuk menghidupkan rokok tersebut. Menyesapnya kuat-kuat, lalu dia keluarkan asap rokok dari mulutnya perlahan.
"Gue udah pernah bilang, Arjuna itu kayak kupu-kupu," Keru kembali berbicara seraya menyesap rokoknya. "Tapi sebenernya masalah terbesar Arjuna itu ada sama orangtua dia. Orangtua dia bener-bener ngekang dia kayak burung yang dikurung dalem sangkar." Keru mengetahui fakta itu sudah sejak lama dari Haikal, kekasihnya sekaligus sahabat karib Arjuna.
"Apa gue mundur aja?"
Keru mengangkat kedua alisnya, "Jadi lu mau menyerah sebelum berperang?"
Angkasa mengusap wajahnya dengan kasar, "Kenapa dah sesusah itu gapai Arjuna." Angkasa ini tipe orang yang susah jatuh cinta, sekalinya jatuh cinta susah berpaling.
"Lu ga mau nyoba cari gebetan lain dulu, Jen?" Keru menyilangkan kedua kakinya di atas motor. Menurut Keru, mungkin Angkasa bisa mengalihkan perasaannya pada orang lain. Karena mengharapkan Arjuna adalah hal yang mustahil untuk saat ini.
Angkasa mendecak, "Gue tu ga bisa jatuh cinta sama cewe lain selain Bintang, Kak."
"Buset. Efek cinta pertama damagenya bisa separah itu ya," Tutur Keru sembari menggelengkan kepalanya. Dia merasa heran dengan adik kelasnya itu. Baru kali ini dia menemukan orang seperti Angkasa dalam menanggapi masalah percintaan.
"Dan, Arjuna itu beda dari orang lain, ada rasa pengen selalu ngelindungin dia. Ah entahlah pusing gue. Dulu sama Bintang gue gagal, sekarang sama Arjuna belum apa-apa udah gagal duluan," Angkasa mengacak rambutnya frustasi.
"Yaudah jalanin aja dulu apa yang ada, Jen."
Benar, untuk saat ini Angkasa hanya bisa mengikuti arus yang ada. Persis seperti air hujan yang menghantam permukaan dahan, atap, dan tanah lalu mengalir begitu saja, hingga dia menemukan pemberhentian terakhir dari perjalanan panjangnya. Mulai hari ini, kedepannya akan terasa sulit bagi Angkasa untuk berhadapan dengan Arjuna. Tanpa disadari jarak itu mulai tumbuh diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [✓]
Fanfiction[⚠ gue ga saranin cerita ini untuk dibaca karena cerita ini sebenernya gue tulis untuk orang-orang yang gue sayang sebagai bentuk apresiasi kenangan-kenangan yang pernah dilewati bersama. Tapi kalo kepo mau baca juga gue ga ngelarang. Read at your o...