Bab.12a

13.7K 1.5K 110
                                    

Kampus heboh atau  setidaknya sebagian mahasiswa yang di sana terlihat antusias, saat mereka kedatangan serombongan anak muda yang terkenal beken. Mereka mengenali sekelompok anak muda bertalenta yang rupanya terkenal di kalangan kaum milenial karena dianggap jenius dalam bermusik. Bahkan sang vokalis terkenal tampan. Segera setelah kelompok itu datang, para penggemarnya berkerumun. Untuk meminta tanda tangan atau pun berfoto bersama.

Felicia kebingungan, saat beberapa orang mencarinya dan mengabarkan dengan histeris kalau ada cowok tampan yang menunggunya di halaman kampus. Ia yang merasa tidak punya janji dengan siapa pun bertukar tatap bingung dengan Amber. Sampai akhirnya ia bangkit dari kursi dan melangkah beriringan menuju halaman karena didera rasa penasaran.

"Lo punya cowok baru?" tanya Amber bingung.

"Nggak, mana ada?" jawab Felicia cepat.

Mereka melangkah beriringan di sepanjang lorong yang ramai.

"Pemain band indi yang lumayan terkenal di Medsos. Siapa, sih?"

"Lah, lo tanya gue trus gue tanya siapa?"

"Yee, orang lo yang dicariin sama dia!"

Amber mencubit pipi Felicia dengan gemas. Sementara sahabatnya hanya meringis kesakitan. Menerjang para mahasiswa yang berkerumun di koridor, dan sebagian ada yang berjalan berlawanan arah, mereka tiba di halaman.

Felicia menyipit, saat melihat sebuah mobil abu-abu dengan banyak orang berkerumun di sekililingnya. Amber menyenggolnya dan mereka terus mendekat. Hingga kerumunan tersibak dan seseorang yang dikenalnya melambai sambil tersenyum.

"Felicia!"

Senyum kaget merekah di bibir Felicia, ia menghampiri mereka dan berteriak senang. "Andre, lo di sini?"

"Yoi, kami datang. Hai, Amber!" Andre kali ini menyapa Amber dengan ramah. Teman-temannya bahkan berteriak dengan heboh menyapa dua gadis yang baru saja datang.

"Hai, Gaes. Kalian kok ada di sini?" tanya Amber setelah mengenali Andre dan teman-temannya.

"Kami datang maua ngajak kalian main. Udah selesai kuliahnya, yuk!" Andre bertanya antusias, mendekati Felicia yang terdiam.

"Mau ke mana?" Kali ini Amber yang bertanya antusias. "Kami sudah selesai, siap ikut kalian."

"Pembukaan sebuah mall baru, kalian pasti pernah dengar. Sekalian kami mau manggung nanti jam empat sore."

Amber dan Felicia bertukar pandang. Mereka mempertimbangkan ingin ikut atau tidak. Terutama Felicia yang selama ini dikenal jarang bepergian.

"Yuk, Fel," ucap Amber pelan. "ikut mereka. Lagian kita kenal Andre,'kan?"

Felicia mengangguk. "Iya, sih. Tapi nanti pulang jangan sore-sore, ya."

"Iyaa, gampang. Gue anterin lo ntar. Btw, lo kok kenal sama anggota band yang lain. Gimana ceritanya?"

"Oh, itu. Pernah ketemu mereka manggung di mall." Felicia menjawab hati-hati. Setidaknya ia merasa lega karena pernah mengatakan pada Andre dan teman-temannya, agar menutup mulut soal hubungan pribadinya dengan Reiga.

"Pantas, ayo. Kita pergi sama mereka."

Amber menyeret Felicia ke arah mobilnya, sementara Andre dan teman-temannya masuk ke mobil mereka. Kendaraan mereka beriringan keluar dari kampus dan melesat di jalan raya menuju mall.

Sepanjang siang, Felicia menikmati waktunya di mall. Mereka makan, ngopi, dan menjadi penonton dari band Andre. Sepanjang mereka berada di mall, Andre selalu berada di sisi Felicia. Mengajak mengobrol, menggoda, bahkan secara terang-terangan mengatakan pada teman-temannya yang lain kalau dia menyukai Felicia.

Dear OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang