Felicia 20 tahun, gadis ceria yang patah hati karena pacar yang mencampakkannya. Pernikahan papanya membawa jalan kedekatanya dengan Reiga Pratama, laki-laki tampan yang merupakan adik dari sang mama tiri.
Hubungan aneh, lucu, menggemaskan dan terla...
Reiga mengernyit jijik, saat menatap Felicia yang menggendong dan mengelus kucing kesayangan gadis itu. Gumaman-gumaman memuja keluar dari mulut Felicia dan ditujukan pada kucing kuning dalam gendongan.
"Ulu-ulu, anakku ganteng. Ini mama kasih ikan."
"Perasaan kucing sama aja, ganteng dari mana?" tanyanya heran.
"Bedalah, kucing lain memang sama tapi Kozi mah paling ganteng," jawab Felicia menimang sang kucing.
Reiga berdecak tak setuju. "Ngerepotin, tetap aja kucing."
"Ya-iyalah, masa berubah jadi monster!" sela Felicia sengit.
Tidak memedulikan Reiga yang cemberut, ia membawa kucing ke kamar mandi dan memandikannya. Suara teriakan Felicia yang sedang bergelut dengan sang kucing terdengar hingga ke seantero rumah.
Dua puluh menit kemudian, gadis itu keluar dalam keadaan basah kuyup dengan kucing yang memberontak marah di tangannya.
"Kozi Badung, ya. Mama sentil, nih!"
Meski marah tapi Felicia tetap mengeringkan bulu si kucing. Selesai semua, seenak saja kucing gemuk itu duduk di sofa sambil menjilati badannya. Membuat Reiga yang semula duduk di sana, tersentak bangun.
"Fel, kandangin kucingmu!" teriak Reiga.
"Biar aja, Om. Kasihan dia masih kedinginan! Om aja yang pergi!" Felicia yang sibuk mengepel lantai menolak permintaan Reiga.
"Kamu nggak tahu aku alergi?" Mendadak Reiga sudah ada di depan Felicia.
"Tahuu! Cuma sebentar doang Kozi di sana."
"Begitu, jadi kamu nggak mau mindahin kucing itu?"
Felicia meringis jenaka. "Nggak mau." Dia meleletkan lidahnya.
Tanpa diduga, Reiga menghimpit Felicia ke dinding dan membuat gadis itu melotot kaget.
"Ap-apaa, Om."
Setengah berbisik Reiga berucap. "Kaosmu basah, terlihat jelas apa yang ada di baliknya. Kalau kamu nggak mau pindahin kucing itu. Sekali sentak kaos ini lepas!"
Serta merta Felicia membuang alat pel di tangan, mendorong Reiga menjauh dan menggendong kucing ke teras sambil berucap lantang.
"Kozi, kamu masuk kandang, ya. Kucing besar di dalam rumah nggak mau tersaingi."
Ucapan Felicia yang menganalogikan dirinya sebagai kucing membuat Reiga mengangkat sebelah alis.
"Oh, jadi aku kucing? Kita lihat nanti bagaimana ikan salmon yang lembut ingin disantap sang kucing," gumam Reiga penuh arti pada Felicia yang kini membersihkan sofa dari bulu.
✨✨✨
Obrolan Gaje kali ini disponsori Toru kucing kesayanganku yang berperan sebagai Kozi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
