Through

11.4K 1.5K 146
                                    

Through adalah kebalikan dari crest. Dimana through adalah garis yang berada di bagian paling rendah dalam suatu lipatan. Garis ini merupakan garis yang menghubungkan antara titik-titik rendah dari bidang yang sama. Bidang yang menjadi tempat terbentuknya through diberi nama through line.
.
.

Hari ini adalah hari dimana Gayatri diwisuda. Kemarin sempat saja riweh dengan yang namanya revisi dan pengumpulan essay untuk bebas laboratorium. Gadis itu juga bersyukur bisa mengikuti wisuda di klaster ini.

Gayatri memakai kebaya kutu baru berwarna merah hati dengan bawahan jarik berwarna coklat. Tak lupa rambutnya ia sanggul modern hingga terkesan cantik dan menawan.

Gayatri datang bersama ayah dan Lesmana. Meta tak dapat datang karena sedang berdinas pagi ini.

Semua peserta wisuda sudah memenuhi auditorium kampus yang mampu memuat sekitar 5000 lebih mahasiswa. Gayatri berada di bagian wisudawan kelas karyawan.

Wisuda berjalan dengan lancar dan khidmat. Setelah selesai, gadis itu segera menemui ayah dan Lesmana yang menunggu di depan auditorium. Di depan auditorium sudah dilengkapi layar lebar sehingga keluarga dapat melihat momen langsung mahasiswa yang diwisuda.

Untuk kelas karyawan, orang tua tidak dapat jatah masuk ke auditorium karena klaster ini sudah overload dan banyak mahasiswa yang harus di wisuda secepatnya. Seharusnya setiap wisudawan dapat mengikuti acara dengan didampingi orang tua mereka. Namun karena kebijakan kampus untuk menambah jumlah wisudawan mengakibatkan hanya beberapa perwakilan orang tua saja.

"Selamat." Lesmana memberikan buket bunga mawar putih yang besar. Sengaja laki-laki itu memberikan ketika Gayatri sudah selesai acara.

Gayatri menerima buket tersebut dengan senang hati, "makasih banyak ya Bang."

Sementara ayah hanya bisa menatap putrinya itu dalam diam. Perasaan haru dan menyesal yang sangat membekas nyatanya masih mengiang di benaknya. Bahkan ayah merasa bahwa dosa dan kesalahannya itu masih bersisa.

"S-selamat." Ucap ayah pelan. Lantas Gayatri mendekat dan memeluk ayahnya erat.

"Terima kasih, ayah." Ucap Gayatri pelan. Sementara itu, dipelukan Gayatri ayah sangat terharu dan berkaca-kaca. Segera ayah mengusapnya agar tak terlihat oleh anak-anaknya itu.

"Ayah bangga sama kamu, maaf." Ucap ayah seusai mengurai pelukan mereka.

Gayatri menggeleng, "sudah ya Yah? Jangan ungkit hal itu lagi. Aya sudah bahagia dan bersyukur."

Ayah tersenyum dan menyentuh pipi Gayatri lembut, "maaf belum bisa memberikan kamu kado terindah."

Gayatri lantas memegang tangan sang ayah dengan lembut. "Tak apa ayah tidak memberikan Aya hadiah. Cukup do'a dan restu untuk setiap langkah Aya, itu sudah sangat cukup."

Ayah mengangguk, "pasti."

Lesmana yang melihat adegan itu ikut larut dalam emosi yang dipenuhi dengan rasa haru. Laki-laki itu sangat paham dengan posisi Gayatri dan ayah. Bahkan laki-laki itu sangat tahu emosional sang ayah yang masih tinggi hingga sekarang. Rasa bersalah dan menyesal masih saja membekas di batin ayah.

"Ayo kita foto yuk. Abang bawa kamera DSLR." Lesmana mengangkat kamera yang baru ia beli beberapa bulan yang lalu karena kamera lama yang sudah rusak. Lesmana suka sekali memotret hal random dan kegiatan masyarakat yang mungkin tak begitu penting. Tapi bagi Lesmana, itulah seninya, namun padatnya jadwal bekerja membuatnya terkadang tak bisa menekuni hobinya itu dengan baik.

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang