Axial Surface

11.2K 1.5K 75
                                    

Axial Surface atau hinge surface merupakan bidang imajiner yang mana terdapat semua axial line dari suatu lipatan.
.

.

Sambil menyelesaikan skripsinya, Gayatri juga sibuk menyelesaikan kasus prostitu*i online yang melibatkan pejabat dan artis ibu kota. Tentunya ini bukan kasus yang ringan. Pejabat banyak yang terlibat sehingga membuat polisi bergerak cepat untuk memutus rantai penyakit masyarakat ini. Apalagi pejabat yang terlibat juga menjadi mucika*i dan penyalur P*K jaringan internasional. Hasilnya? Luar biasa menggiurkan sampai mereka rela merendah dan masuk ke dalam lembah kotor nan hina ini.

Gayatri bersama Esa kembali beraksi disalah satu hotel berbintang yang sebelumnya sudah mendapatkan izin terkait untuk melakukan penggerebekan. Selama beberapa bulan kemarin mereka sudah membuntuti terduga mucika*i bersama artis yang terlibat. Hal ini dilakukan oleh Kepolisian karena semakin lama, praktik prostitu*i ini menyasar gadis belia di bawah umur dan disalurkan ke kota-kota besar di Indonesia bahkan ASEAN.

"Gila! Kalau semalam nginep di hotel ini, berapa duit yang dikeluarkan sama keparat itu ya?" tanya Esa menatap hotel dari luar. Gayatri dan Esa berada di dalam mobil untuk memantau situasi yang terjadi di sekitaran hotel.

"Yang berani booking ya pengusaha, Sa. Gue pernah kok ngobrol santai sama orang-orang yang menjadi pekerja malam. Mereka gue tanyain tuh siapa saja yang bisanya pesen. Kalau kelas rendah ya palingan supir, bos-bos kecil sama orang-orang biasa istilahnya. Terus kalau yang sudah kelas kakap, biasanya yang pesen dari batu bara, sawit, minyak sampai pejabat tinggi negara."

Esa menatap Gayatri cepat, "gimana bisa lo dapat responden kayak gitu?"

Gayatri terkekeh pelan, "jaringan gue banyak bahkan gue lumayan akrab sama salah satu dari mereka."

Esa agaknya kaget dengan pernyataan Gayatri. "Gimana bisa? Bukannya cari responden kayak gitu sulit ya?"

"Memang sulit awalnya. Intinya kita menganggap mereka manusia juga. Banyak yang memandang mereka sebelah mata sehingga mereka juga skeptis terhadap orang lain. Niat hati ingin dihormati juga, tetapi malah direndahkan. Gue juga pernah tanya kalau pekerjaan mereka bukanlah dari hati terdalam. Mereka masuk ke dalam lembah ini juga ada alasannya yang bahkan membuat mereka trauma sehingga terpaksa menjalani pekerjaan ini."

Esa terdiam. Selama ini ia juga memandang sinis orang-orang tersebut. Namun pada malam ini,  Gayatri memberikan padangan mengenai orang-orang yang dianggap sampah itu dengan perspektif yang berbeda.

"Mereka bahkan bilang jika ada pekerjaan yang lebih layak dan menerima mereka apa adanya pun, mereka akan memilih hal itu. Namun juga ada yang bertahan karena tekanan yang membuat mereka terpaksa bertahan di jurang tersebut."

Gayatri dan Esa tediam. Gadis itu menatap luar mobil itu dengan seksama. Ia masih memantau dan mengamati pergerakan di luar. Gayatri yang biasanya menjadi pemancing tersangka kini menjadi eksekutor bersama Esa. Gadis itu lebih banyak ditugaskan dengan pembacaan gerak pelaku yang kadang mirip belut listrik.

"Itu mobil milik dewan B." Ucap Gayatri sambil melihat plat mobil milik anggota dewan yang sudah mirip plat nembak yaitu B 13 A.

"Target sudah masuk hotel." Ucap Esa memberitahu kepada teman seoperasi yang menjadi pegawai di hotel. Banyak anggota yang sudah disebarkan di hotel tersebut. Awalnya tidak diperbolehkan karena adanya peraturan dari PHRI. Namun setelah adanya rapat internal, Kepolisian dapat bekerja sama dengan lancar walaupun harus tetap ekstra hati-hati.

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang