Insekuen

11.1K 1.3K 99
                                    

Sungai Insekuen adalah sungai yang mengikuti suatu aliran dimana aliran tidak dikontrol sama sekali oleh faktor kemiringan asli, struktur dan jenis batuannya.
.
.

Gayatri mengernyitkan dahinya ketika gawainya penuh dengan spam chat yang berasal dari Raksa. Gayatri menatap jam yang berada di gawainya dan sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Beberapa hari ini ia lembur dan baru sampai di kontrakannya sekitar pukul 10 malam. Gayatri tak mengecek gawainya semenjak sehabis shalat dhuhur tadi sampai pukul 8 malam ini. Lalu dengan dahi mengernyit, ia mencoba menghubungi Raksa kembali via chat whatsapp.

'Ada apa?'

Tak lama kemudian Gayatri justru mendapat panggilan dari Raksa. Sejenak Gayatri keluar dari ruangan rapat dan mencari tempat yang enak untuk berbicara.

"Assalamu'alaikum. Lo dimana?"

Gayatri mengernyitkan dahinya. Ia bingung dengan Raksa yang tiba-tiba memanggil dirinya. Tak biasanya laki-laki itu bertanya tentang keberadaannya. Seringnya Raksa menanyakan tentang kasus kemarin.

"Wa'alaikumussalam. Gue masih di kantor. Ada apa?"

"Kapan lo pulang?" tanya Raksa lagi. Dari nada bicaranya seperti orang yang butuh kepastian. Begitu batin Gayatri.

"Sekitar jam setengah 10 gue otw dari kantor. Memangnya ada apa sih?" Gayatri sudah penasaran mengapa Raksa tiba-tiba seperti ini. Tak biasanya laki-laki itu menanyakan dirinya sedetail itu.

Raksa diseberang nampak menghela nafasnya. "Gue tadi ketemu Mayor Ardhie."
Gayatri yang awalnya duduk sambil menyenderkan punggungnya seketika mengatur posisi duduknya menjadi tegak. "Serius?"

"Terus lo ngomong apa?" tanya Gayatri kembali.

"Dia ngancem. Katanya kita jangan terlibat jauh dengan kasus ini."

Gayatri lantas memijit pelipisnya. Apalagi ini?
"Mental tempe sekali itu Mayor! gue nggak habis pikir. Bisa-bisanya ngancam padahal posisi terancam." Ujar Gayatri kemudian. Ia nampak emosi dengan Mayor Ardhie yang masih saja mengancam padahal sudah terancam dan bersalah.

"Sebisa mungkin nanti dia nggak akan bikin ulah lagi. Gue bakal lebih waspada dan mantau pergerakannya. Tapi kita beda tempat dinas dan itu agak menyulitkan." Ucap Raksa. Ditempatnya entah mengapa ia menjadi gusar.

"Lo baik-baik aja kan? nggak kena teror lagi kan?" tanya Raksa kemudian.

"Nggak kok. Gue juga lebih berhati-hati sekarang."
Raksa menghela nafasnya lega. Entah mengapa ketika ia mendengar keadaan Gayatri yang masih baik-baik saja dan tidak terkena teror lagi,lmembuatnya sedikit lega dan tidak sekhawatir tadi.

"Syukurlah."

"Kalau ada apa-apa, hubungi gue. Walaupun gue nggak janji bakal ada setiap saat, setidaknya lo bilang ke gue kalau ada apa-apa."

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang