Alluvial Fan atau Kipas Aluvial yaitu bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.
.
.Tak terasa sudah 4 bulan lebih mereka menjalani kehidupan rumah tangga. Mereka juga tetap belajar satu sama lain untuk saling mengerti dan memahami. Mama Kencana pun sudah pernah mengatakan jika saling mengerti dan memahami dalam rumah tangga itu juga butuh proses dan waktu. Ada yang beberapa bulan sudah terbiasa dan ada yang bertahun-tahun mereka baru bisa memahami satu sama lain. Semuanya butuh proses dan waktu yang berbeda-beda.
Gayatri juga sudah mulai terbiasa dengan kehidupan asrama. Ia juga sudah paham dengan beberapa kegiatan Persit yang menurutnya menjadi tantangan tersendiri.
Gayatri : 'Mas, aku ke rumah ayah ya? Ayah tiba-tiba WA jika dadanya agak sesek tadi.'
Gayatri mengetikkan pesan itu pada sang suami. Ia tak pulang ke asrama, tetapi pulang ke rumah sang ayah.
Raksa : 'Iya, nanti mas ke sana. Hati-hati ke sananya.'
Raksa membalas tak lama kemudian. Gayatri segera berkemas ketika sudah mendapatkan ijin sang suami dan pamit ke teman satu divisinya. Ia tak lembur dan langsung pulang ketika jam kerjanya habis.
"Hati-hati Ya." Ucap Esa yang masih berkutat dengan komputer. Gayatri mengangguk, "gue duluan ya." Esa mengacungkan jempolnya. Esa masih sibuk dan lembur mencari data kasus terbaru.
Gayatri lalu keluar dan bertemu Meta di lobi. "Loh langsung balik? Biasanya lo lembur Ya?" tanya Meta yang nampaknya sehabis dari unit Reskrim.
Gayatri mengangguk, "iya Met. Gue mau pulang ke rumah ayah. Mendadak ayah sakit tadi."
Meta mengangguk, "cepat sembuh ya buat ayahmu. Hati-hati Ya." Ucap Meta. Gayatri mengangguk, "makasih Met."
Lalu Gayatri berjalan menuju parkiran motor. Namun Gayatri berhenti sejenak dan menoleh ke arah belakang. Ia merasa jika ada orang yang membuntutinya. Namun tak ada orang di belakangnya.
Gayatri menatap parkiran yang nampak lengang. Hanya beberapa anggota Kepolisian yang nampak. Akhirnya Gayatri memilih untuk segera kembali ke rumah ayah dan menepis segala pemikiran negatifnya.
Gayatri melajukan motornya dengan kecepatan sedang karena macet di sore hari ini. Namun ia masih merasa jika ada orang yang sedang membuntutinya. Sampai akhirnya ia sampai di rumah sang ayah. Segera Gayatri masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dersik
General FictionHutan, senjata, spionase, dan kawannya adalah hal mutlak yang akan selalu melingkupi hidupku. Namun tidak semudah itu ketika duniamu menolak akan hal mutlak yang kau jalani itu. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama, tempat, gel...