Oxbow Lake

13.5K 1.6K 139
                                    

Danau Tapal Kuda atau yang dikenal sebagai Oxbow Lake adalah suatu bentang lahan yang terbentuk jika lengkung meander terpotong oleh pelurusan air. Pemotongan ini disebabkan oleh aliran sungai yang mengalir sepanjang waktu dan mengerosi area pada lengkung meander.
.
.

Setelah seminggu tinggal di rumah orang tua Raksa, akhirnya mereka pindah ke asrama. Sebenarnya tidak diwajibkan untuk tinggal di sana, tetapi karena Raksa menjadi Danki sehingga mau tak mau harus berada di asrama. Rencananya Gayatri lebih memilih tinggal di rumah ayah karena sekarang ayah tinggal sendiri. Kemarin sehabis ia menikah, tiba-tiba Lesmana mendapatkan tugas dari perusahaan untuk menjadi tim marketing di Singapura selama satu tahun. Ayah pun sekarang sendiri di rumah, tetapi setiap kali Gayatri bertanya apakah ayah kesepian, laki-laki itu selalu menjawab tidak karena masih ada tetangga yang terbuka dengan beliau.

Awal-awal masuk asrama, Gayatri agak kaget dengan kehidupannya. Ia awalnya juga tak terbiasa dengan suasananya. Semuanya yang serba tertata rapi dan tak bisa bersikap seenaknya ketika di lingkungan asrama, membuat Gayatri ekstra berhati-hati dalam bersikap, berucap, maupun bertindak.

Seperti sebuah tradisi ketika awal menempati asrama, Gayatri beserta Raksa juga sowan ke rumah Danyon dan Wadanyon. Mereka juga turut mengunjungi kanan kiri tetangganya. Mereka sebisa mungkin menjalin kehidupan bertetangga dengan baik dan harmonis.

Gayatri juga berusaha mengakrabkan diri dengan ibu-ibu Persit lainnya. Beruntung ia bisa menyesuaikan dan nyaman ketika ada acara giat Persit. Awalnya memang kaku ketika bertemu dengan ibu-ibu Persit yang beraneka ragam karakternya, namun perlahan Gayatri belajar untuk memahami dan beradaptasi di sana.

Perempuan yang mengenakan daster bermotif batik itu berdecak pelan ketika gas di dapur habis. Sudah satu bulan tinggal di asrama, membuat Gayatri terbiasa dengan kehidupan di sana. Lalu perempuan itu berjalan ke teras depan karena sang suami katanya sedang mencuci motor di depan rumah.

"Mas, jam segini warung yang jual gas di mana ya? Warung Bu Andi jual nggak ya?" tanya perempuan itu. Yang Gayatri tahu, selama ini gas di pasok oleh Mamang galon dan gas yang menjadi langganan di asrama sini. Mamang galon dan gas pula baru beroperasi pukul 8 pagi, sedangkan ini baru pukul 6.

"Jual kayaknya. Gasnya habis?" tanya Raksa dan Gayatri mengangguk.

"Ya sudah biar mas yang beli." Raksa bangkit dari jongkoknya. Ia langsung mematikan krannya.

"Biar aku aja nggak apa-apa." Sahut Gayatri.

"Nggak usah, motormu kan masih basah dan kotor, kalau jalan juga rada jauh." Ujar Raksa. Gayatri lantas terdiam. "Ya sudah, aku biar lanjut nyuci motornya, mas yang beliin gas. Efektif waktu." Gayatri memberikan solusi. Raksa mengangguk menyetujui.

Mengenai panggilan Mas, sebelumnya Gayatri bingung hendak memanggil suaminya itu apa. Ia juga tak mau keceplosan memanggil kamu di hadapan banyak orang. Apalagi kebanyakan ibu-ibu perkumpulannya rata-rata memanggil abang, aa' maupun mas. Namun tercetus sebuah ide untuk memanggil mas ketika dirinya memperhatikan interaksi antara Hira dan Eling yang memanggil mas dan adek. Awalnya Raksa memberinya ide memanggil yang saja biar seperti pasangan lain, namun Gayatri langsung menolaknya. Gayatri geli jika memanggil yang, tetapi ketika mendengar orang memanggil mas, membuat Gayatri kepikiran untuk memanggil dengan panggilan tersebut. Menurutnya memanggil Mas, terlihat lebih manis.

DersikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang