Natural Levee atau Tanggul Alam merupakan akumulasi sedimen berupa igir/tanggul memanjang dan membatasi alur sungai. Tinggi maksimum suatu tanggul terdapat pada bagian tepi dalam tanggul yang berbatasan dengan alur sungai dengan lereng yang curam. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi muka air sungai pernah menapai permukaan tanggul tersebut pada saat terjadi banjir besar.
.
."Kemungkinan besar istri lo diteror sama orang Rak." Ucap laki-laki yang memakai pakaian polisi lengkap yang kini menatap Raksa dengan wajah serius.
Setelah sempat berkoneksi sana sini, hingga Raksa menghubungi pihak Dinas Perhubungan yang memegang CCTV di titik vital yang dilewati Gayatri akhirnya Raksa menemukan titik terang. Ia sudah mengantongi orang yang menabrak dan membuntuti sang istri. Kini Kepolisian tinggal memburu dan menyelidiki motif pelaku sebenarnya.
"Kira-kira masih ada hubungannya sama kasus yang ditangani istri gue nggak?" tanya Raksa pada laki-laki bernama Dewa itu. Dewa merupakan teman satu SMA yang sekarang bertugas di Mabes Polri.
Dewa nampak berpikir sejenak, lalu menghubungi via whatsapp ke salah satu orang yang bekerja di lapangan.
"Gue belum bisa memastikan, Rak. Tapi Kepolisian saat ini lagi mengejar pelaku itu. Berdasarkan plat nomor yang sudah diproses, orang yang menyebabkan istri lo celaka adalah orang-orang suruhan yang sengaja dibayar. Orang-orang gue sedang menyelidiki beberapa kelompok yang sengaja menjadikan mereka itu pesuruh bayaran."
Raksa mengangguk ketika Dewa menjelaskan hal ini. Ia masih belum puas jika pelaku yang membuat istrinya itu celaka belum ditemukan. Ia harus menemukan secepatnya.
Raksa sejak tadi malam langsung mengurusi hal ini. Ketika tadi malam ia meninggalkan Gayatri tak lain dan tak bukan karena langsung menghubungi Dewa serta membuat laporan atas insiden yang menimpa sang istri. Sebagai suami ia tak rela jika istrinya itu dalam bahaya dan dicelakakan. Sebisa mungkin Raksa harus menemukan orang yang telah membuat Gayatri mengalami sakit dan hampir saja kehilangan anaknya itu.
"Secepatnya kabarin gue ya Wa, kalau lo dapat informasi apapun itu." Ucap Raksa yang diangguki oleh Dewa. Ia belum tenang jika pelaku belum ditemukan.
"Cepat sembuh buat istri lo. Memang divisi yang ditempati oleh istri lo itu taruhannya nyawa Rak. Banyak yang akhirnya minta pindah divisi karena pertama, jam kerjanya bisa gila-gilaan, kedua setiap operasi nyawa mereka adalah taruhannya dan terakhir berdampak pada kehidupan sehari-hari dimana bisa saja jadi target teror orang-orang yang masih nggak terima kasusnya diungkap dan akhirnya mereka ditangkap oleh Kepolisian. Seperti sebuah roda, mereka menghalalkan segala cara buat balas dendam, termasuk membayar orang lain untuk melakukan teror. Simple case yang bisa dibaca oleh Kepolisian."
Raksa membenarkan setiap kalimat Dewa tadi. Pekerjaan sang istri sangat beresiko memang. Tetapi ia paham jika istrinya itu sudah terlanjur nyaman walaupun beresiko.
"Makasih Wa. Gue berharap banget supaya pelaku ditemukan. Gue nggak rela lihat istri gue kesakitan dari tadi malam. Ditambah lagi istri gue hampir saja keguguran kemarin." Dewa nampak agak kaget dengan cerita yang dilontarkan Raksa. Pantas saja Raksa langsung marah-marah tadi malam dengan wajah kusut dan murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dersik
Fiksi UmumHutan, senjata, spionase, dan kawannya adalah hal mutlak yang akan selalu melingkupi hidupku. Namun tidak semudah itu ketika duniamu menolak akan hal mutlak yang kau jalani itu. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama, tempat, gel...