Sinklin atau atau dikenal juga dengan sebutan lembah lipatan, yakni unsur geometri lipatan yang memiliki permukaan cekung (konkav) dengan arah cekungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2 buah limb yang arah kemiringan yang saling mendekat. Dibagian tengah antiklin terdapat core atau inti sinklin.
.
.Raksa menghembuskan nafasnya pelan sesaat sebelum mengetuk pintu rumah Gayatri. Laki-laki itu sudah membuat janji untuk mengajak Gayatri ke rumah orang tuanya. Seharusnya minggu kemarin, tetapi Gayatri baru bisa luang waktunya seminggu kemudian.
Raksa mengetuk pintunya. Tak lama kemudian pintu terbuka dan reflek Raksa menunduk sopan serta mencium punggung tangan ayah Gayatri.
"Cari Aya?" Raksa mengangguk sopan, "iya Om."
Lalu Raksa dipersilahkan masuk oleh ayah Gayatri. "Aya baru pulang tadi. Mungkin sedang siap-siap."
"Maaf ya, om tidak menyuguhkan kamu apa-apa." Sambung laki-laki itu. Ia ingin membuatkan minum tapi tak bisa. Mbak Siti pun sudah kembali sore tadi serta hanya ada dirinya dan Gayatri.
"Nggak apa-apa kok Om." Ucap Raksa sopan. Kemudian Gayatri muncul dengan pakaian yang rapi. Gadis itu mengenakan blouse putih polos dengan rok di bawah lutut berwarna hitam dengan motif bunga-bunga.
"Ayah nggak istirahat?" tanya Gayatri pada ayahnya yang malah berada di luar.
"Ayah nunggu Lesmana. Kalian jalan saja." Ucap ayah. Gayatri tersenyum tipis. Ia harus membiasakan diri untuk bersikap layaknya anak ke bapak dan perhatian tentunya. Bukannya terbebani, tetapi lebih merasa butuh waktu agar tidak canggung dan aneh.
Gayatri mengangguk, lalu berpamitan dengan sang ayah, begitupun dengan Raksa.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam, hati-hati." Ucap ayah. Lalu mereka menuju mobil yang dibawa oleh Raksa.
"Aku sebenarnya nervous." Ucap Gayatri setelah mereka berdua berada di dalam mobil. Ia mengeluarkan unek-uneknya sebelum bertemu dengan orang tua Raksa.
"Kenapa?" tanya Raksa yang mulai melajukan mobilnya. Jalanan malam ini agak lengang sehingga bisa digunakan untuk mengobrol santai.
"Takut dan overthinking aja sih." Jawab Gayatri jujur. Raksa lantas menoleh ke arah Gayatri.
"Rileks aja. Mama pengen ketemu kamu pun pasti beliau paham kok." Sebelumnya Kencana meminta Raksa untuk membawa Gayatri ke rumah. Kencana memang penasaran dengan sosok gadis yang berhasil membuat putranya itu jatuh cinta. Padahal selama ini banyak sekali anak-anak dari teman-temannya yang cantik dan berprestasi, tetapi tak ada satupun yang Raksa suka. Justru Raksa menemukan perempuan yang ia cinta itu di pedalaman Kalimantan.
Gayatri menghela nafasnya. Lalu ia lebih memilih untuk melihat jalanan yang sangat familiar baginya. Rasanya aneh dan baru ketika ia diajak bertamu ke rumah orang tuanya Raksa. Ada rasa malu, minder, dan takut tentunya. Gayatri takut jika espektasi yang sudah ia bangun bersama kata-kata Raksa itu tak sesuai dengan harapannya.
Lalu mereka memasuki kawasan perumahan yang cukup dijaga ketat oleh petugas keamanan perumahan. Mereka akhirnya sampai di rumah yang cukup besar dan berpagar tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dersik
General FictionHutan, senjata, spionase, dan kawannya adalah hal mutlak yang akan selalu melingkupi hidupku. Namun tidak semudah itu ketika duniamu menolak akan hal mutlak yang kau jalani itu. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama, tempat, gel...