Azfar pulang ke rumah orang tuanya hari ini. Ya dia pulang jika sedang ada perlu saja selebihnya dia banyak menghabiskan waktu diapartemennya sendirian.
"Assalamualaikum Mama." salam Azfar sambil terus memasuki rumah kedua orang tuanya. Lalu menuju dapur tempat Mamanya berada saat ini.
Azfar memeluk sang Mama dari belakang yang sedang memasak.
"Waalaikumsalam kamu kalo gak mau ngasih mama menantu gosa kesini lah, diem aja sono diapartemen kamu." ketus sang Mama. Azfar melepaskan pelukkannya.
"Astagfirullah Mah, padahal Azfar ada berita bagus buat Mama sama Papa." ucap Azfar dengan nada kesal yang dibuat buat.
"Berita apaan si far, tiap kesini juga kamu suka ngasih berita. Dan beritanya gak jauh soal kerjaan kamu kan." jawab Mama kesal.
"Ihh dengerin dulu kenapa si Ma."
"Hmm"
"Azfar mau minta tolong sama Mama Papa buat anter Azfar lamar Tyana besok." ucap Azfar pada Mamanya.
Seketika Mamanya menghentikan kegitan memasaknya lalu membalikan badan menghadap Azfar yang sedang duduk dimeja makan.
"Kamu.. Kamu gak lagi bercanda kan far?" tanya Mama serius sambil memegang bahu anaknya erat.
Azfar mengangguk mantap. Mama mengguncang tubuh Azfar berulang kali.
"Aaa jadi mama bakal punya mantu far? Alhamdulillah Ya Allah akhirnya anak saya laku juga." ujar Mama sambil mengangkat kedua tangannya.
Azfar mendengus kesal Mamanya kerap menyebutnya tak laku gara gara belum menikah padahal usianya baru 25 tahun.
"Ehh tapi ini gimana Mama belum siapin apa apa buat calon mantu sama calon besan aduh gimana ini. Kamu telfonin tante dahlia suruh kerumah anter mama belanja keperluan besok cepetan." heboh Mama lalu segera menyelesaikan masakanya.
Azfar tersenyum bahagia, kebahagiaan Mamanya adalah kebahagiaannya juga.
....
Tok tok tok
"Asha kamu gak mau keluar hm? Makan malemnya udah siap loh. Ada perkedel kesukaan kamu juga, keluar kamu ngapain diem mulu dikamar, betelor kamu?" tanya Bunda dari luar.
Ceklek"Yoi Bund, maaf Asha ketiduran tadi hehe." Tyana menyengir lebar.
"Yaudah yuk. Makan Kakak sama Ayah udah nungguin." ucap Bunda lalu segera menuju meja makan.
"Elahh dek, kamu mau makan aja musti disusulin dulu kek penganten ajalo." cibir Saka.
"Kan Asha bentar lagi mau jadi calon pengantin, ya latian lah ya." jawab Tyana asal.
Hening.
"HAHAHAHA" tawa meledak, semua orang yang ada disana tertawa terbahak bahak, kecuali Tyana yang diam melanjutkan makan malamnya.
"Pertanyaanya si simple dek, emang ada ya cowok yang mau nikah sama kamu? Yang dateng kerumah aja belom pernah ada." timpal Bunda disela sela tawanya.
"Liat aja besok." jawan Tyana santai. Semua nampak biasa saja, ya ucapan Tyana sering dianggap candaan saja oleh keluarga ini. Karena you know lah kelakuan Tyana yang absurd itu dari dulu hingga saat ini masih sama.
"Assalamualaikum." salam seorang wanita yang tiba tiba datang dengan banyak jinjingan ditangan kanan kirinya.
"Waalaikumsalam, wooo tante jupe. Selamat datang dirumah uya, tante mau dihipnotis sekarang? yu bisa dikeluarin unek uneknya sekarang. " ucap Tyana girang.
"Astagfirullah anak kamu noh KakSar aneh banget." ujar Julia.
"Kasar kasar manggil tu yang lengkap Julia." tegur Bunda.
"Ehh ssttss, tapi sebelum dihipnotis mari kita saksikan penampilan spektakurikulerrr dari Julia Perez yang berjudul Merana. Wuuu tepuk tangannya semuanya." pekik Tyana semua bertepuk tangan kecuali Julia yang teraniyaya disini.
"Fiks gue salah masuk rumah." ujar Julia sambil menepuk keningnya.
...
Weekend satu kata yang membuat Tyana bahagia lahir batin. Pokoknya libur itu sama dengan surga dunia hahaha.
"Dekk hoy dek. Keluar kali ah weekend gini kuy lah maen ketaman komplek." teriak Saka dari ruang tengah.
"BERISIK." pekik Tyana, sebenarnya Tyana sudah bangun dari pagi apalagi ini sudah jam satu siang.
Tapi karena sedang pms jadilah dia hanya berdiam diri didalam kamar menonton film tanpa berniat keluar.
Padahal dari pagi perutnya belum diisi apapun."Ih kamu mah meni ambekan pisan." timpal saka dengan nada orang sunda.
"Da aku teh hayang seblak." jawab Tyana lagi.
"Hayu lah meli seblak sakalian jeung amang amangna dikawinkeun sama kamu." jawabnya lagi.
"Sialan maneh." ucap Tyana dengan wajah cemberutnya keluar kamar mengahampiri Saka.
"Apasi Kak ganggu aja si." ketus Tyana lalu mendudukan tubuhnya disofa samping Saka.
"Yuk ke taman komplek, siapa tahu ketemu jodoh buat kamu bisa langsung dinikahin kan." canda Saka.
"Gosa nyariin Asha jodoh Kak urusin aja Jodoh Kakak, biar cepet nikah gak jomblo terus padahal usia udah mateng kek mangga kiloan dipasar." cibir Tyana.
"Mulutnya ya, padahal kakak ada rencana mau traktir kamu. Tapi niatnya diurungkan, sono balik lagi ke habitat lo deh." usir Saka sambil mendorong dorong tubuh Tyana.
"Gila gue punya abang, mau traktir aja pake cerita diurungkan segala, gajelas. Pokonya Asha mau mandi abis itu langsung jalan Kakak yang traktir. Oke? Oke makasi!" ucap Tyana lalu segera masuk kamar untuk siap siap.
...
Tin tin tinnnnnn
"Ashaa buruan jadi gak sih lama banget, kakak tinggal ya kalo dalam hitungan ke empat gak keluar." teriak Saka dari depan.
"Buset dah berisik woy tu klakson apa sirine satpol pp berisik banget."Gerutunya lalu keluar tergesa gesa.
"Loh kok naek si Ariana si Kak, Asha kan mau nyobain naek mobil baru kakak." ucapnya cemberut.
"Oh tidak bisaa, mobil baru kakak bisa lecet semua kalo kamu naekin udah si kakak juga kangen naek motor nih." bujuk Saka.
"Yaudah deh, toh mobil kakak juga kurang semok pasti gak enak dinaikin juga." ledek Tyana membuat Saka mendengus kesal.
"Gelo sia." pekik Saka, tyana terikikik geli lalu segera menaiki motor dibonceng Saka yang mengenakan helm fullface.
Tyana memeluk erat pinggang Saka. Kalo sudah seperti ini siapapun akan menyangka jika Tyana dan Saka itu berpacaran. So sweet gini coba, sibling goals lah kalo kata orang orang mah.
Sepanjang perjalanan Tyana mengomentari tentang apa saja yang dia lihat dijalan. Sudah seperti juri Indonesian idol saja memang.
Saka juga sesekali menimpali komentar komentar Tyana yang terkesan absurd itu. Masa iya ada hanya karena ada patung ayam dan kodok bersebelahan dia komentari habis habisan.
"Sumpah yang bikin gak ada akhlak ini namanya menurunkan harga diri kodok Kak. Ayam sama kodok itu berbeza kasta." komentar Tyana.
"Lo kali dek yang gak ada akhlak. Segala patung aja kamu komentarin gak jelas, gak ada kerjaan tau gak." cibir Saka yang masih fokus mengendarai motornya.
"Ya daripada ngomongin orang, kan dosa kak, termasuk ghibah itu gak baik, malaikat sebelah kiri Asha kesian tar cape nulisin dosa dosa Asha terus." jawab Asha.
"La gimana ceritanya coba, kamu julid sama tukang bikin patung juga udah dosa woy." ucap Saka kesal.
"Yang muda yang mengalah." kata Tyana santai. Membuat Saka semakin geram dibuatnya.
Tbc.
Haii guyss Tyana kembali lagi kepermukaan bumi wkwk. Divote dung biar aku nambah semangat upnya :( komen juga ya ilysm :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf siapa ya? [END] ✓
HumorBagaimana rasanya mempunyai keluarga yang absurd dan tiba tiba didatangkan pasangan yang absurd juga? Penasaran baca ajadeh wkwk. Ini bukan cerita humor yang bisa bikin lo ketawa ngakak guling guling. Jangan terlalu berekspetasi tinggi nanti kalo...