Tyana dan Azfar pulang dengan berjalan kaki menyusuri jalanan komplek.
"Pak Azfar kok ada disini, ehh bukan bukan saya rasa malah bapak sering banget berkeliaran didaerah sini. Bapak ini orang mana sih sebenarnya?" tanya Tyana disela sela perjalanan.
"Saya lagi nginap dirumah Niko, Niko itu sepupu saya mangkanya saya sering ada disini." jawab Azfar sambil memasukan kedua tangannya disaku hoodie miliknya.
"Ohh pantesan."
"Tyana saya minta maaf." lirih Azfar, bagaimanapun dia tetap merasa bersalah atas kejadian bentak membentak tempo hari.
"Gak usah dibahas pak, saya udah maafin bukan salah bapak juga." ujar Tyana sendu.
"Terima kasih."
"Untuk?"
"Sudah memaafkan saya." jawab Azfar tersenyum manis. Tyana yang melihat senyuman Azfar menatap kagu tak berkedip.
"Masya Allah ternyata bapak kalo senyum manis banget ya." ucapnya spontan. Membuat Azfar terkekeh.
"Kamu mandangin sayanya biasa aja dong." ucap Azfar membuat Tyana menghentikan menatap Azfar.
"Hehe ma maaf pak." jawab Tyana kikuk.
"Udah sampe pak, bapak tunggu dulu sebentar saya masuk ambil uangnya kedalem." ucap Tyana sambil melangkah masuk kedalam namun tak jadi karena long cardigannya kembali ditarik Azfar."Pak saya mau ma-" ucapan Tyana terhenti.
"Gausah diganti kamu kan tadi udah kasih saya uang 150.000 kamu masuk aja istirahat saya pulang dulu Assalamualaikum." ujar Azfar lalu berlalu pergi meninggalkan Tyana.
"Tapi pak." Tyana hendak protes namun Azfar sudah terlalu jauh. Membuat Tyana mengurungkan niatnya lalu segera masuk kedalam kamar.
'Sumpah demi kekeyi resign makan pentol, Pak Azfar manis banget woy.' batin Tyana sambil terus memakan makananya dikamar.
...
Setelah beres mata kuliah Tyana hendak menemui Lea dikantin namun tak jadi karena harus menemui Azfar diruangannya.
Tok tok tok
"Assalamualaikum." ucap Tyana sopan dikit saat memasuki ruangan Azfar.
"Waalaikumsalam duduk!" perintah Azfar. Tyana langsung duduk dihadapan Azfar duduk dan diam memperhatikan Azfar yang sedang berkutat dengan kertas kertasnya.
1 menit
5 menit
10 menit
15 menit
Tidak ada ucapan apapun dari mulut Azfar. Memang dasar dari Tyana yang tak bisa jika tak bisa diam akhirnya Tyana bicara.
"Ekhem jadi ada perlu apa bapak suruh saya keruangan bapak?" tanya Tyana sesopan mungkin.
Azfar tetap fokus dengan kertasnya membuat Tyana geram.
"Pak ini saya udah 20 menit duduk disini, bapak mau apa sih? Ini saya nahan lapar tau gak?" gerutu Tyana membuat Azfar menahan tawanya.
"Kamu lapar?" tanya Azfar. Tyana mengangguk mengiyakan.
"Ya sudah sana makan ke kantin." ucapnya datar.
Brak
Tyana menggebrak meja membuat Azfar terkejut. "Maaf sengaja!" sinis Tyana.
"Assalamualaikum." pamit Tyana penuh penekanan.
...
"Assalamualaikum Bos, van sorry gue telat, astaga lapar gusti." ucap Tyana lalu memakan gorengan milik Evan tanpa permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf siapa ya? [END] ✓
HumorBagaimana rasanya mempunyai keluarga yang absurd dan tiba tiba didatangkan pasangan yang absurd juga? Penasaran baca ajadeh wkwk. Ini bukan cerita humor yang bisa bikin lo ketawa ngakak guling guling. Jangan terlalu berekspetasi tinggi nanti kalo...