INFO!!!
SEBELUM KALIAN LANJUT BACA KE PART SELANJUTNYA PLEASE LIAT JUDUL PART NYA DULU YAA KARENA SETELAH INI PART 24 BUKAN 19 INI JADI BERANTAKAN AKU GAPAHAM :(. AUTHOR BELUM SEMPET RAPIHIN KARENA MASIH SIBUK KERJA. THX USM ❤️
HAPPY READING❤️
Satu minggu berlalu setelah kejadian penyekapan Tyana. Kini Tyana sudah bereaktifitas normal kembali. Seperti saat ini Tyana sedang berada dikantin menunggu kelas berikutnya dimulai.
"Bos abis ini gada kelas lagi lo?" tanya Tyana pada Lea yang sedang memakan nasi goreng dihadapanya.
"Gada sih mangkanya abis makan gue mau langsung cabut." jawab Lea sambil terus mengunyah nasi gorengnya.
"Cabut kemana?" tanya Evan yang kini duduk disamping Tyana.
"Ke rumah lah gue mau istirahat." katanya.
"Van kuy ke kelas." ajak Tyana pada Evan.
"Yuk."
"Bos gue sama si evan duluan ya. Bye Assalamualaikum." pamit Tyana.
"Yoi Waalaikumsalam."
...
Memasuki kelas ternyata dosen belum datang juga. Tyana mendengus kesal, dirinya sudah lelah dan ingin segera pulang ke rumah.
"Ty gue mau nanya dong." ucap Evan mengisi kejenuhan menunggu dosen yang tak kunjung tiba.
"Hmm."
"Sampe sekarang gue masih gak paham sama tujuan si Dhea sekap lo." sudah kesekian kalinya Evan bertanya masalah ini pada Tyana sampai Tyana merasa sangat jengah.
"Van pernah liat manusia dibunuh pake garpu gak?" tanya Tyana tajam.
"Engga, emang ada?" tanya balik Evan membuat Tyana semakin geram dibuatnya.
"Sini lo van gua colok matalu pake garpu." seru Tyana evan yang mendengar itu hanya tertawa lalu menjauh dari jangkauan Tyana.
"Gosa ngadi ngadi lo." jawab Evan saat dirinya sudah menjauh dari Tyana. Evan terkikik geli menjawab ala ala selebgrem Keanuagl.
"Selamat siang, maaf saya telat mari kita mulai saja." ucap seorang dosen lalu memulai mata kuliah.
...
Tyana pulang kerumah sekitar pukul lima sore, karena sebelum pulang dirinya sengaja pergi ke Mall untuk sekedar refresing dan membeli beberapa makanan disupermarket.
"Assalamualaikum guys." ucap Tyana saat memasuki ruang tengah. Disana ada Ayah dan Bundanya yang sedang bercengkrama disofa sambil menonton tv.
"Waalaikumsalam Princes Ayah." Jawab Ayah sambil menyunggingkan senyuman.
"Heyy i'm not princes, i'm menantu idaman mertua." ujar Tyana lalu segera masuk kedalam kamar.
"Menantu idaman palamu. Masak males, disuruh cuci baju malah dibawa ke laundry, tiap disuruh cuci piring abis makan alesanya sakit perut terus. Sakit terus beneran sakit tau rasa kamu Asha." cerca Bunda dengan suara tegas nan lantang yang memekikan telinga.
"Anggap aja Asha lagi latian jadi orang kaya Bund." timpal sang Ayah membuat Sari membulatkan matanya. Sepersekian detik pukulan melayang tepat pada tangan kanan Ayah.
"Heran Ayah sama anak sama aja. Gini nih kalo anak hasil fotocopyan bapaknya. Hasilnya plak ketumplak." kata Bunda.
"Ah bunda, tapi bunda masih inget gak cara bikinya waktu itu?" goda Ayah membuat Sari tersipu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf siapa ya? [END] ✓
HumorBagaimana rasanya mempunyai keluarga yang absurd dan tiba tiba didatangkan pasangan yang absurd juga? Penasaran baca ajadeh wkwk. Ini bukan cerita humor yang bisa bikin lo ketawa ngakak guling guling. Jangan terlalu berekspetasi tinggi nanti kalo...