39 (End)

5.6K 432 65
                                    

"Selamat pagi sayang." ucap Azfar dengan senyum lebarnya membangunkan sang istri yang setelah shalat subuh tadi malah tidur lagi. Alasannya resepsi kemarin benar benar menguras tenaga.

"Eunghh" Tyana melengguh merasakan ada yang mengusik tidurnya. Tapi bukannya bangun dia malah terlelap kembali.

"Hey bangun dong by, ini udah jam berapa?" ucap Azfar lagi membangunkan Tyana.

"Iya iya pak, astaga bawel sekali bapak bapak satu ini." jawab Tyana lalu bangun dari tidurnya. Lalu Tyana sedikit terkejut karena dirinya tidak memakai hijab didepan laki laki.

"Astagfirullah jilbab woy jilbabb bund." Ujar Tyana panik mencari cari kain penutup kepalanya. Azfar yang melihat itu sedikit terkekeh.

"Kamu kenapa by?" tanya Azfar menahan tawanya.

"Hahh? Atagfirullah kita kan udah sah ya. hehe." jawabnya cengengesan malu, maklum guys Tyana belum terbiasa melepas hijab didepan yang bukan mahromnya. Dia juga lupa kalo Azfar sudah menjadi mahromnya.

"Kamu cantik, saya baru tau rambut kamu diwarnain gini. Tapi kamu gak pernah lepas hijab kan?." selidik Azfar seraya membelai lembut rambut sebahu milik Tyana yang diwarnai warna ashblonde dibagian luarnya saja.

"Ya Allah pak, ya engga lah. Saya warnain rambut karena buat saya liat sendiri istilahnya love my self yakan eh apa iya ahh pokonya gitu deh. lagian ini saya warnain sendiri waktu lagi libur semester karena gabut dirumah aja, saya iseng warnain rambut saya." jelas Tyana panjang lebar. Azfar hanya mengangguk angguk saja.

Azfar mendekatkan wajahnya dengan wajah Tyana perlahan lahan. Tyana yang panik lantas berdiri lalu pergi ke kamar mandi.

"Astagfirullah pak ngucap, saya belum gosok gigi ini masih pagi." teriak Tyana membuat Azfar sedikit gelagapan dan kesal.

"Astaga dari semalem bahkan saya belum sentuh kamu Tyana. Dosa apa punya istri doyan tidur giliran mau dipepet pagi pagi malah ngacir alesan belom gosok gigi." gerutumya pelan lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan memainkan ponselnya.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka sedikit menyembulkan wajah Tyana yang baru saja selesai mandi. Azfar yang sedang memainkan ponsel sedikit mengalihkan pandangannya pada sosok istrinya itu lalu menyeritkan dahi.

"Kenapa gak keluar by?" tanya Azfar heran, istrinya itu malah celingak celinguk menyembulkan wajahnya saja.

"Mmm itu, aduh anuu pak minta tolong boleh?" tanya Tyana lalu menyengir malu.

"Apa?" tanya Azfar.

"Duh itu ambil, mmm ambil,, ambilin baju sama daleman saya dilemari hmpp." ucapnya malu.

"Hah?" Azfar sedikit loading lalu. "Ohh, kenapa gak ambil sendiri sih by?" tanya Azfar lalu turun dari ranjangnya.

"Aduhh pak, saya gak pake baju saya malu lah ini baju yang saya pake tadi jatoh ke bak jadi basah semua." jelas Tyana pada Azfar dengan nada sedikit kesal.

"Ohh gak pake baju." ucap Azfar menyeringai lalu tersenyum aneh.

"Ehh, engga apasi ah buruan pak saya udah kedinginan." gugup Tyana.

"Hmm by, ini yang mana yang ungu atau yang pink?" tanya Azfar sambil mengangkat angkat benda yang ada ditangannya.

"Astaga pak, udah yang mana aja itu gak usah diangkat angkat gitu dong Ya Tuhan laki sape si lu bang ah." ucap Tyana seraya menepuk jidatnya kesal dan malu. Azfar selesai mengambilkan baju Tyana lalu berdiri menuju kamar mandi.

"Ya udah buka pintunya." ucap Azfar

"Ihh sini sini pak." Tyana menarik bajunya kedalam lewat celah pintu kamar mandinya.

Maaf siapa ya? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang