3

5.4K 577 6
                                        

Sepanjang perjalanan dikoridor kampus Tyana menyapa semua orang. Baik yang ia kenal maupun tidak ia kenal. Maaf maaf aja guys Tyana itu selain gesrek, so asik, so ramah, dia juga so kenal so deket.

*ootd Tyana ke kampus pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ootd Tyana ke kampus pagi ini.

Tapi semua orang yang ada dikampus sudah seperti tak aneh dengan kelakuan mahasiswi yang satu ini.

"Assalamualaikum temen temen bagaimana keadaan kalian hari ini bahagia?" teriak Tyana, respon teman temannya? Ya gitu gada yang jawab selain menjawab 'Waalaikumsalam'. 

Perasaan Tyana? Dia udah biasa woy dikacangin gitu. Mungkin karena urat malunya udah putus.

"Ty udah ngerjain tugas lo?" tanya Evan saat Tyana mendudukan pantatnya dikursi pojok.

"Sorry apa pernah gue gak ngerjain tugas barang sekali?" ucapnya sombong, semuanya hanya menggeleng gelengkan kepala.

Tentang Tyana yang rajin itu memang begitu faktanya. Dia adalah mahasiswi terajin digengnya. Menurutnya tugas kuliah itu penting.

Karena dia kuliah bukan untuk sekedar kebutuhan instastory dan memamerkan jas almet. Dia bayar kuliah pake duit bukan pake daon. Jadi kalo kuliah ya harus menyerap ilmunya dengan baik.

"Iya deh gue percaya sama lo, liat dong Ty please gue ga sempet ngerjain." ucap Evan memohon.

"Ekhem tugas gue itu gak murah selain kalo dosen tau gue bisa mampus tanggungannya juga dicatet malaikat yang ada dikiri gue ini." ucap Tyana seraya menyilang kedua tangannya didada.

"Berapa?" jawab evan to the point.

"Gak gede sih cuma traktir gue di cafe si Leana aja pulang ngampus gimana deal?" tanya Tyana.

"Deal" dengan wajah berbinar hendak menyodorkan tangan sebagai tanda setuju namun ditolak Tyana.

"Sorry dory nemo nih bukan mahrom malaikat yang samping kiri gue udah siap nyatet amal buruk gue lagi kalo gue salaman sama lo." jawab Tyana yang membuat Evan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sudah selesai nego menego nya!" suara baritom itu sukses membuat Tyana dan Evan menoleh bersamaan.

"Astagfirullahaladzim" pekik Tyana kaget.

"Ehh kok kayak kenal sih" gumam Tyana yang masih bisa didengar oleh orang didepannya itu.

"Berhenti bergumam sendiri. Dan kalian apa seperti ini sikap seorang mahasiswa menjual hasil tugas sendiri demi traktiran di cafe?" ucapnya tajam membuat seluruh penghuni kelas terdiam.

"Tap.. " baru Tyana ingin membela ucapannya telah dipotong laki laki dihadapanya.

"Jangan membela diri sendiri yang sudah jelas salah!!!" tegasnya lagi.

"Selama dua minggu kedepan saya yang akan menggantikan pak yosep mengajar. Dan selama itu kalian harus patuh terhadap peraturan saya." Jelas laki laki itu.

Maaf siapa ya? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang