"Ini sebenarnya sudah bagus, tapi masih ada sedikit yang harus kamu revisi lagi. Kamu sudah catat kan apa yang harus diperbaiki tadi?", tanya profesor tersebut.
"Lembur lagi deh kayaknya malem ini.", batinnya.
"Sudah saya catat semua sesuai arahan bapak tadi."
"Baiklah, mungkin cukup silahkan diperbaiki.", ucap profesor.
"Terima kasih, prof. Kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Nanda langsung keluar dengan membawa draf tesis yang harus diperbaikinya kembali. Nanda Putri Pertiwi, seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan magister di salah satu institut ternama di Bandung. Saat sedang berjalan keluar kampus, tiba-tiba handphone Nanda berdering dan tertera nama "Tante Shinta" dan langsung ditekannya tombol warna hijau.
"Assalamualaikum tante, apa kabar?"
"Walaikumsalam, Nda. Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana sehat kan?"
"Alhamdulillah Nda sehat juga disini. Ada apa ya te?"
"Kamu lagi apa sayang disana, terus kamu lagi sibuk nggak?"
"Nggak terlalu sibuk juga sih, tapi baru aja nda bimbingan. Emang kenapa te?"
"Kamu besok pulang ya ke Palembang, kan udah lama nda nggak pulang."
"Waduh tante gimana ya. Nda harus ngejer penelitian tesis nda, biar cepet selesai, te."
"Pokoknya Nda besok pulang kesini, tante nggak mau tahu gimana caranya. Bila perlu kalau lagi ada janji, kamu batalin dulu ya."
'Kok tumben banget tante nyuruh aku pulang, biasanya juga ngerti kalo aku sibuk disini. Tau ah, pusing mikirinnya', batinnya.
"Oke, iya tante aku besok pulang ya.", jawabku pasrah.
"Sip tante sama om tunggu ya. Yasudah kalo gitu tante tutup dulu. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam te."
Setelah tante menutup telponnya, aku langsung ngecek tiket penerbangan besok pagi. Alhasil, untungnya Nanda dapat tiket peberbangan pagi menuju Palembang.
"Untung aja dapet tiketnya, kalo enggak pusing deh kepala aku. Tinggal bayar dan aku mau langsung pulang buat siapin barang deh."
"Kak Nda, mau pulang ya?", tanya Seli yang berlari mengejar Nanda.
"Iya, kenapa? Pasti mau nebeng ya..", ujar Nanda.
"Hehehe, kakak tau aja. Kan lumayan hemat uang ongkos.", ucap Seli.
"Yaudah, yuk kita pulang. Besok kalo mau pake motor kakak bareng sama Hasna, pake aja ya Nanti kuncinya kakak kasih sama kak Dina."
"Emang kakak mau kemana?", tanya Seli penasaran.
"Kakak mau pulang dulu."
"Oh gitu, oke kak."
Mereka pun berjalan menuju parkiran motor dan pulang kekostan. Sesampai di kostan mereka melihat Dina sedang bersiap pergi dengan kekasihnya.
"Din, kamu mau jalan sama dia?", tanya Nanda.
"Ya dong, secara kan enggak jomblo.", gurau Dina.
"Yeee, mendingan aku jomblo tapi tesis aku jalan terus daripada pacaran mulu tapi tesis nggak jalan.", balas Nanda tak mau kalah.
"Kamu mah mainnya gitu. Aku itu bukan nggak mau ngerjain, tapi cuti bentar."
"Ngeles aja kerjaanmu Din. Ohiya Din, besok aku kan mau pulang, jadi aku titip kunci kayak biasa ya."
"Kok mendadak banget pulangnya, biasanya juga walaupun libur kamu nggak pulang?", heran Dina.
"Tadi ditelpon dipaksa pulang. Udah pergi sana kelamaan nanti dia nungguin kamu.", ucap Nanda sambil mendorong Dina.
"Oke, bye Nda."
"Bye, jangan kemalaman pulang nanti ibu marah."
"Iya.", teriak Dina dari luar.
Nanda pun masuk kekamar dan menyiapkan keperluannya untuk berangkat besok. Ditempat lain, ada seorang pemuda yang baru pulang usai menyelesaikan misi bersama timnya.
"Iya ma, Adit pasti pulang besok.", ucap Adit
"Oke sayang, mama tunggu ya. Awas aja kalo nggak jadi lagi, enggak usah telpon mama lagi. Kamu kan setiap mama suruh pulang ada aja alasannya.", jawab mama Adit.
"Kali ini nggak kok ma, kan Adit dapet cuti jadi bisa pulang."
"Yasudah kalau gitu, kamu istirahat biar besok nggak kesiangan. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam, ma.", jawab Adit dan langsung meletakkan handphone nya di meja.
"Izin ndan, libur ini jadi pulang kerumah orangtua?, tanya Bagus.
"Iya, jadi besok saya berangkat."
"Siap, kalo seperti itu salam buat orang tua ndan disana."
"Baiklah akan saya sampaikan."
Adit pun langsung menyiapkan barang untuk besok pulang dan langsung tidur karena mereka sampai di barak sudah tengah malam. Namanya Aditya Putra Dirgantara, seorang TNI AD berpangkan Kapten. Ia dikenal dengan julukan 'manusia es' dikalangan teman-temannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO CHOICE
ChickLitAditya Putra Dirgantara, seorang TNI AD berpangkat Kapten yang dikenal dengan julukan 'manusia es'. Di usia 27 tahun Adit memiliki karir yang bagus, namun tidak dengan jodoh. Nanda Putri Pertiwi, seorang gadis manis dan aktif berusia 23 tahun yang...