"Nda, kamu tahu nggak aku tadi ngobrol sama temen-temen kamu. Pantesan aja kamu suka berteman dengan mereka, dan juga mereka sangat baik dan pengertian.", ucap Adit mencoba mengajak bicara Nanda.
"Ohiya, kok kamu nggak cerita kalo kamu punya temen seorang dokter disini. Aku tahunya kamu temenan cuma sama Dina. Kamu tahu Nda, Dina sama Nisa tadi marah sama aku karena aku nggak bisa jagain kamu, tapi mereka masih kasih aku kesempatan buat nebus semuanya. Mereka sayang banget sama kamu."
"Kamu nggak capek apa tidur aja, biasanya kalo dirumah kamu cuma tidur bentar."
"Dit, gimana keadaaan Nanda?", tanya mamanya yang baru saja tiba bersama papanya.
"Masih sama, ma. Kata dokter mereka sudah berusaha semampunya, sekarang kita hanya bisa menunggu waktu."
"Kamu tenang ya, nak. Nanda pasti kuat dan akan segera bangun. Kita sama-sama doain Nanda. Sekarang kamu sholat terus doain Nda, biar mama yang jaga disini."
"Iya, ma.", jawab Adit yang langsung bangkit dari tempat duduk.
Adit segera berwudhu dan melaksanakan sholat. Usai sholat Adit berdoa memohon kesembuhan Nanda dan segera kembali ke ruangan Nanda.
"Dit, papa mau bicara dengan kamu.", ucap papa.
"Bicara apa pa?", tanya Adit.
"Lebih baik kita bicara dikantin aja sekalian makan."
"Baik pa."
Adit mengikuti papanya menuju kantin dan memesan makanan. Papanya sengaja memilih tempat duduk pojok agar mereka bisa berbicara sedikit leluasa.
"Kamu sudah tahu kenapa Berliana dapat foto Nanda waktu itu?", tanya papa.
"Belum, pa. Adit belum sempat mencari tahu."
"Papa sudah tahu darimana dia dapatkan foto-foto itu dan papa yakin kamu mungkin nggak akan percaya sama papa."
"Maksud papa?"
"Berliana menyuruh orang untuk memata-matai Nanda."
"Nggak mungkin pa, papa pasti salah orang."
"Sudah papa duga pasti kamu nggak akan percaya tapi itulah faktanya. Orang suruhan papa telah menangkap seorang laki-laki yang ditugaskannya mengawasi setiap kegiatan Nanda. Dan dia juga sudah mengakui jika dia disuruh Berliana."
Adit terdiam mendengar ucapan papanya, dia tidak menyangka Berliana mampu melakukan semua ini. Orang yang dikenal Adit baik dan ramah bahkan orang yang sangat Adit cintai dulu bisa berubah menjadi orang yang ingin menghancurkan rumah tangganya.
"Sudahlah lupakan itu, gimana keadaan Nanda?", tanya papa.
"Masih sama pa, nggak ada perubahan. Pa, apa papa tahu siapa Nanda?", tanya Adit balik.
"Tahu apa?"
"Tentang latar belakang Nanda karena Adit masih sedikit bingung kenapa Nanda bisa ada disana.", jawab Adit.
Papanya diam tidak menjawab pertanyaan Adit. Ekspresi papanya pun menunjukkan keterkejutan.
"Pa, kok diem aja."
"Yang papa tahu, dia anak yatim piatu lalu diurus oleh om Damar karena beliau kakak dari ibunya Nda. Tapi, gimana bisa Nda disana? Apa Nda salah satu tawanan mereka?"
"Adit juga nggak tahu, pa. Saat Adit bertanya dengan teman-temannya mereka nggak jawab malah Adit disuruh tanya sendiri ke Nda. Apa mungkin Nda salah satu dari agen yang bertugas? Karena saat rapat lalu, pihak BIN bilang jika mereka menugaskan agen perempuan disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO CHOICE
ChickLitAditya Putra Dirgantara, seorang TNI AD berpangkat Kapten yang dikenal dengan julukan 'manusia es'. Di usia 27 tahun Adit memiliki karir yang bagus, namun tidak dengan jodoh. Nanda Putri Pertiwi, seorang gadis manis dan aktif berusia 23 tahun yang...