26. Tidak Mungkin

840 41 0
                                    

“Put, gimana keadaan kamu?”

“Seperti yang kalian lihat, aku baik-baik aja.”

“Tapi tangan kamu..”

“Udah santai aja, aku kan sudah biasa kena peluru lagian ini juga kena serempet dikit.”

“Dikit dari mana ini cukup dalam lukanya. Kamu jangan terlalu menantang maut walaupun kamu handal.”

“Iya Ben, kemarin nggak sengaja ngeliat aku. Jadi, ya seperti biasa aku beresin aja.”

“Kamu kok pake ini? Harusnya kamu lepas.”, ujar Rendi sambil menunjuknya.

“Aku nggak mau karena ini dari seseorang yang sangat berarti dan aku merasa nggak sendirian.”

“Oke deh, aku nggak akan paksa kamu lepasin itu. Gimana keadaan sekitar?”

“Aku sih udah menelusuri sedikit, ternyata saat para pria dipaksa bekerja pengamanan sedikit lengah untuk tahanan wanita dan anak-anak. Jadi, kita bisa memulai operasi dari sana dulu. Aku juga sudah pasang beberapa tanda agar mudah menemukan semua titik.”

“Baiklah, seperti biasa ya.”

“Oke.”

Mereka pun segera bergerak untuk kembali mengintai setiap pos penjagaan dan tempat para sandera ditahan sambil menunggu pasukan TNI datang. Hari pun sudah malam, dan sesuai dengan informasi tim TNI akan tiba sebentar lagi.

“Mereka sudah sampai, mulai persiapan.”

“Siap.”

Adit beserta timnya telah sampai dan mulai bergerak menuju lokasi. Walaupun malam semakin larut dan pencahayaan yang sangat minim, mereka tetap harus bergerak menuju pos penjagaan disekitar mereka.

“Izin ndan, jika ada musang disekitar pos penjagaan apakah kita langsung bersihkan?”, tanya Gagak.

“Kita lihat terlebih dahulu, karena kita harus menyandra salah satu dari mereka untuk mendapat informasi dimana letak tempat para sandera laki-laki bekerja.”

“Siap ndan.”

Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga subuh. Bagi yang muslim menunaikan ibadah sholat sedangkan yang lainnya berjaga. Usai sholat mereka langsung berpencar sesuai dengan strategi yang tela dijelaskan.

Izin ndan, merpati melapor. Ada 3 musang dipos penjagaan dan sepertinya sebentar lagi akan pergantian shift penjagaan. Izin petunjuk.

“Tahan, tunggun sampai musang bergantian.”

Siap ndan.

Adit dan timnya masih menunggu waktu pergantian shift agar tidak dicurigai kedatangan mereka. Benar saja sesuai dengan informasi agen kemarin, jam 7 pagi mereka pergantian penjaga pos penjagaan.

“Elang, merpati, gagak bersihkan musang dan tahan salah satu dari mereka.”

Siap ndan.

Dorrr Dorrr
Benar saja, ada sedikit perlawanan dari para penjaga dengan tim Gama namun bukan masalah besar. Mereka juga telah menahan salah satu dari penjaga tersebut.

“Heh, dimana kalian menawan semua sandera.”

“Cuihhh, sampai matipun aku tidak akan memberitahu tentara bodoh seperti kalian.”

“Hey, kau jangan memancing emosi kami ya.”

“Sudah, biarkan aku yang mengintrogasinya.”, ucap Adit.

“Kamu, kamu yakin tidak akan memberitahu kami dimana tempatnya?”

“Yakin, sampai kapanpun kalian tidak akan menemukan mereka dan kalian semua akan mati ditangan bos kami.”

TWO CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang