Hari ini, Nanda akan menggantikan dosennya untuk mengajar dikelas. Seperti biasa, Nanda akan menyiapkan keperluan Adit dan sarapan untuk mereka berdua. Akhir-akhir ini Nanda merasa sedikit mudah kelelahan daripada biasanya, tapi ia selalu berkata kalau ia mungkin kurang minum dan istirahat.
"Bang, ayo kita sarapan dulu.", panggil Nanda.
Adit pun keluar dengan seragamnya yang sudah rapi dan langsung menuju meja makan. Nanda segera memberikan teh manis yang selalu menjadi favorit Adit setiap pagi dan segelas susu untuk dirinya.
"Kamu kok suka banget minum susu?", tanya Adit.
"Ya biar sehat la bang.", jawab Nanda santai
"Kamu jadi mau ngajar nanti ini?", tanya Adit.
"Iya, nanti sekitar jam 9."
"Maaf ya aku nggak bisa anterin kamu."
"Ihhh apaan sih bang, nggakpapa lagi. Abang kan juga harus kerja, Nanda bisa pergi sendiri. Udah abisin sarapannya nanti kamu telat lagi.", ujar Nanda.
Usai sarapan, Nanda segera mengambilkan tas Adit dan mengantar Adit pergi.
"Abang pergi dulu ya, hati-hati kamu nanti perginya."
"Iya, abang kok tumben sih bawel banget.", ucap Nanda heran.
"Wajar dong aku khawatirin istri aku yang cantik dan manis ini.", goda Adit.
"Udah deh, masih pagi udah gombal aja. malu sama orang-orang tuh pada ngeliatin."
"Biarin kan kamu istri aku. Aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum.", ucap Adit lalu mencium kening Nanda.
"Wa'alaikumsalam."
Adit pun sudah pergi, Nanda masuk kedalam rumah dan membereskan rumah sebelum ia pergi kekampus. Memang ia mendadak kemarin ditelpon dosennya untuk menggantikan ia mengajar karena sedang diluar. Nanda pun sudah keluar kamar dengan setelan casualnya yang sangat simpel, memang Nanda tipikal tidak ingin ribet dalam berpakaian. Ia lebih senang memakai baju kemeja dibandingkan baju lainnya.
Sesampai dikampus ia segera berjalan menuju kelas yang dituju dan ia terkejut dengan seisi ruang kelas ini menyambutnya dengan senang.
"Kakak bakal ngajar kita kan hari ini?"
"Iya, karena dosen kalian sedang diluar jadi beliau menghubungi saya untuk menggantikan beliau dulu.", ucap Nanda dengan senyum
"Yeeeeee....", sorak seisi kelas.
"Bu, kalo bisa kakak aja terus yang ngajar kita karena kalo kakak ngajar kita semua pasti ngerti apa yang diterangin.", pinta salah satu mahasiswa.
"Aduh, itu sulit dek. Kakak aja belum slesai study nya, jadi belum bisa jadi dosen. Doakan saja ibu cepat selesai ya.", jelas Nanda
"Aamiinnn.", ucap mereka kompak.
"Ya sudah kita mulai aja ya pelajarannya.", kata Nanda.
***
Selesai mengajar awalnya Nanda ingin segera pulang, tapi diurungkannya karena ia mendapat pesan dari sahabantnya kalau ia baru saja kembali dari tugasnya. Ia sontak sangat bahagia karena temannya ini ditugaskan diluar, jadi Nanda sangat jarang bertemu dengannya.
"Nda, makan siang bareng yuk.", ajak Dina.
"Aduh sorry banget nih Din, bukannya aku nolah tapi aku mau ketemu sama kak Rendi."
"Kak Rendi udah pulang dari tugasnya?"
"Iya, jadi aku mau ketemu dia. Kamu tahu sendirikan aku kangen banget sama dia."
"Kamu ikut aja makan bareng kita.", ajak Nanda.
"Nggak deh, nanti aku gangu quality time kalian lagi.", canda Dina.
"Apaan sih Din."
"Yaudah sana, hati-hati dijalannya salam juga buat dia."
"Iya, nanti aku sampein.", ucap Nanda lalu berlalu.
Ia pun pergi menuju salah satu tempat makan yang di shareloc oleh temannya. Sesampai disana ia sangat senang ternyata temannya sudah menunggunya disana.
"Kak Rendiii... aku kangen banget sama kamu.", ucap Nanda kegirangan.
"Aku juga kangen banget sama kamu. Lagian kita juga engga pernah lagi tugas bareng."
"Ya mau gimana lagi, kita nggak bisa apa-apa kan."
"Gimana kabar kamu?
"Alhamdulillah sehat kak."
"Gimana hubungan kamu sama suami kamu?"
"Baik-baik aja."
"Syukur deh, awas aja kalo dia sampe nyakitin kamu. Habis dia sama aku."
"Udah deh, mulai posesifnya keluar."
"Aku gini juga karena mau lindungin kamu."
"Nggak perlu, kamu tahu sendiri kalo aku bisa jaga diri aku sendiri."
"Iya deh percaya, yuk kita makan siang dulu. Ini udah siang, nanti kamu sakit lagi."
"Apaan sih kak, lebay banget. Masa karena aku nggak makan sekali bisa langsung sakit."
"Siapa tahu, kan kamu hobi makan.", ucap Rendi.
Mereka pun memesan makanan dan tidak butuh waktu lama makanan datang. Nanda ang sedang asyik makan tiba-tiba merasa mual saat sedang makan dan langsung saja ia ketoilet. Pulang dari toilet betapa terkejutnya Rendi meliat Nanda sangat pucat.
"Nda, kamu yakin nggakpapa? Kamu pucet pucet banget lho."
"Enggak kok kak, kayaknya aku masuk angin aja karena kurang istirahat."
"Kita pulang aja ya sekarang biar kamu cepet istirahat.", ajak Rendi.
"Tapi makanannya kan sayang Ren baru dimak..", ucapan Nanda terhenti karena ia jatuh pingsan.
Sontak Rendi segera membawa Nanda kerumah sakit karena Rendi tidak mau terjadi apa-apa dengan sahabatnya ini.
'Kamu yang kuat ya Nda.',guman Rendi sambil membawa mobil menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO CHOICE
ChickLitAditya Putra Dirgantara, seorang TNI AD berpangkat Kapten yang dikenal dengan julukan 'manusia es'. Di usia 27 tahun Adit memiliki karir yang bagus, namun tidak dengan jodoh. Nanda Putri Pertiwi, seorang gadis manis dan aktif berusia 23 tahun yang...