24. Keluarga?

848 44 0
                                    

“Mama benar-benar kecewa sama kamu Dit! Bisa-bisanya kamu menuduh Nanda berselingkuh padahal kamu yang bermain dengan perempuan lain dibelakangnya.”, ucap mama Adit kecewa kepada putra bungsunya.

Seteleh menemukan surat dari Nanda malam itu, keesokannya Adit langsung bertolak kerumah orangtuanya. Saat keluarga Adit mengetahui permasalahan mereka, Adit mendapat omelan dari mamanya.

“Maafin Adit ma, Adit tahu kalo Adit salah.”

“Ya, memang kamu salah! Bagaimana bisa kamu langsung percaya dengan foto ini tanpa mendengar penjelasan Nanda. Dan juga bagaimana bisa kamu langsung percaya dengan omongan Ana mantan kamu itu!”, bentak mamanya.

“...”

“Apa yang harus kita katakan kepada keluarganya jika mengetahui hal ini.”, tambah mamanya.

“Sudah ma, nanti kita pikirkan itu.”, ucap papa Adit menenangkan istrinya.

“Mama nggak mau tahu, kamu harus menemukan Nanda dan calon cucu mama secepatnya atau kamu nggak usah pulang lagi kesini dan temui mama lagi.”, ujar mamanya dan meninggalkan semua orang disana.

“Biar mbak yang nenangin mama, sebenarnya mbak juga kecewa sama kamu Dit. Hal yang kamu lakukan itu merendahkan harga dirinya sebagai seorang perempuan.”, kata mbak Gita yang langsung menyusul mertuanya.

“Papa juga kecewa dengan kamu, tapi sekarang yang harus kita pikirkan bagaimana bisa menemukan Nanda. Apa kamu sudah bertanya dengan teman-temannya disana?”, tanya papa Adit.

“Sudah pa, tapi mereka tidak tahu Nanda kemana. Adit juga mendatangi kost lamanya tapi Nanda tidak ada disana juga.”, jawab Adit.

“Papa yakin Nanda pasti baik-baik saja, dia hanya butuh waktu menenangkan diri. Dan kamu Dit, berhenti menemui perempuan itu. Apa kamu tidak ingat bagaimana dia meninggalkanmu dulu.” ujar papa Adit dengan sorot mata tajam.

“Iya Pa, Adit mengaku salah. Adit tidak menyangka jika kejadiannya akan seperti ini.”, ucap Adit menyesal.

“Temui mamamu, minta maaf kepadanya atas kesalahamu.”

“Iya pa.”, kata Adit dan langsung menuju kamar mamanya.

Adit berdiri didepan kamar mamanya, namun ia belum masuk kedalam. Ia dapat mendengar percakapan mamanya dengan mbak Gita.

“Mama khawatir dengan Nanda, Gita. Mama takut terjadi sesuatu dengannya diluar sana apalagi kondisinya sedang hamil muda.”, ujar mama khawatir.

“Mama yang tenang ya, Gita yakin Nanda pasti nggak akan berbuat hal aneh yang membahayakan nyawanya dan anaknya.”, ucap Gita.

“Tapi, Gita kamu tahu kan bagaimana Nanda itu. Dia tidak pernah mau mengatakan apapun kepada orang apa yang dia rasakan. Dia bisa membohongi semua orang dengan terlihat baik-baik saja supaya orang tidak khawatir padanya.”

“Iya ma Gita tahu, tapi kita juga tidak bisa menyalahkan Adit sepenuhnya. Ini hanya kesalahpahaman aja, Gita yakin mereka pasti akan berbaikan lagi nanti.”

“Semoga saja kamu benar.”

Adit masuk kedalam kamar mamanya dan duduk dekat mamanya. Adit meraih tangan mamanya sambil menunduk.

“Maafin Adit ya ma karena belum bisa tepatin janji waktu itu.”

“Mama hanya ingin kamu bahagia nak tidak lebih.”

“Adit janji sama mama akan menemukan Nanda dan membawanya pulang.”

“Kamu tidak perlu berjanji nak, mama hanya minta agar kamu bahagia. Mama juga ingin melihat Nanda bahagia bersamamu. Mama tidak ingin melihat kamu sepeti dulu saat perempuan itu meninggalkan kamu.”, ucap mama.

TWO CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang