Adit POV
Hari ini kami akan rapat mengenai misi penyelamatan sandera. Yang kutahu Badan Inteligen sudah mengirim anggotanya untuk melihat situasi disana. Jadi, kami hari ini akan mendengar langsung laporan pengamatan mereka. Saat mereka memasuki ruang rapat, aku mengenali salah satu laki-laki disana. Laki-laki yang ada difoto bersama Nanda waktu itu.‘Aku harus bicara padanya, mungkin saja dia tahu keberadaan Nanda.’, batin Adit.
Rapat berjalan cukup lama karena kami harus mengatur strategi yang tepat mengingat situasi disana sangat berbahaya. Saat rapat selesai, aku segera keluar dan mengejar laki-laki tersebut.
“Maaf, apa kita bisa bicara berdua?”, ucapku.
“Maaf pak, apa saya bisa bicara dengannya?”, tanyanya pada atasannya dan mendapat anggukan.
Aku segera mengajaknya ketempat agak sepi agar bisa berbicara dengannya secara privasi. Aku tidak ingin ada orang mendengar apa yang kami bicarakan.
“Apa yang ingin kamu bicarakan?”, tanya Beni.
“Sebelumnya perkenalkan saya Adit, suami Nanda.”, kataku.
“Saya Beni temannya Nanda.”
“Saya ingin menanyakan apakah kamu tahu saat ini Nanda ada dimana?”
“Aku tidak tahu lagian kamu kan suaminya, harusnya kamu yang lebih tahu.”
“Ada kesalahpahaman diantara kami jadi Nanda pergi dari rumah.”
“Tidak mungkin, Nanda tidak seperti itu. Semarah-marahnya Nanda pasti dia tidak akan meninggalkan rumah. Kalau boleh tahu, apa masalah kalian?”
“Aku menuduhnya selingkuh dengan melihat foto kebersamaan kalian dan kak Rendi.”
“Apa?! Darimana kau dapatkan foto seperti itu? Dan bagaimana kau bisa berpikir Nanda menghianatimu?”
“Saat itu aku terbawa emosi.”
“Kau adalah seorang tentara, seharusnya kau bisa membedakan orang yang baik dan jahat. Bisa-bisanya kau menyakiti temanku. Nanda itu orang paling baik dan teramah yang pernah aku temui. Dia tidak pernah membedakan orang yang ingin berteman dengannya. Apa kau tidak tahu bagaimana Nanda menjalani kehidupannya yang sulit?!”, kesal Beni.
“Maaf aku tidak tahu karena aku baru mengenalnya. Apa kau menceritakan sedikit kehidupan Nanda, dia tidak pernah membicarakannya denganku.”
“Aku hanya tahu sedikit karena dia juga tidak pernah mau membicarakan itu. Tapi yang aku tahu sejak ibunya meninggal, Nanda sangat jarang bersama keluarga ibunya. Aku tidak tahu alasannya kenapa karena dia sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Apa yang kita lihat belum tentu sama, seperti halnya Nanda yang selalu tersenyum kepada kita bisa saja senyum itu hanya topeng untuk mengelabui orang disekitarnya.”
“Apa kau mengenal mantan Nanda? Dia pernah sedikit cerita jika masa kuliah dia pernah menjalin hubungan.”
Saat aku menanyakan hal tersebut, aku melihat kilatan emosi dimata Beni.
“Ya, aku tahu bahkan mengenal laki-laki itu. Laki-laki yang sangat aku benci hingga sekarang karena telah menambah penderitaan Nanda. Kamu bayangkan saja disaat Nanda masih berduka atas kepergian ibunya, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri laki-laki itu menghianatinya dengan seseorang yang dia kenal. Tapi, di tetap diam dan membiarkannya saja. Nanda bilang kepadaku ‘Mungkin dia tidak bahagia denganku, jadi biarkan dia mencari kebahagiaannya. Dia berhak atas itu.’ tapi tetap saja aku tidak terima dengan kelakukan laki-laki itu.”
‘Kenapa dia begitu baik kepada orang? Maafkan aku Nanda.’, guman Adit menyesal.
“Dia pernah menjalin hubungan 2 kali dengan laki-laki yang berbeda, tapi dia selalu menerima penghianatan sebanyak 2 kali juga. Aku tidak mengerti bagaimana bisa laki-laki melakukan hal itu kepada perempuan sebaik Nanda.”
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO CHOICE
ChickLitAditya Putra Dirgantara, seorang TNI AD berpangkat Kapten yang dikenal dengan julukan 'manusia es'. Di usia 27 tahun Adit memiliki karir yang bagus, namun tidak dengan jodoh. Nanda Putri Pertiwi, seorang gadis manis dan aktif berusia 23 tahun yang...