32. Rahasia Besar

735 37 0
                                    

Hai semua, harusnya kemarin aku update tapi karena ada kendala jadi hari ini di update. Aku mau nanya nih, menurut kalian sejauh ini gimana cerita Adit dan Nanda? Apa kalian punya saran buat ending nya nanti? Kalian bisa kasih masukkan lewat komen dan jangan lupa selalu vote Adit dan Nanda yaa.

Happy Reading

...

"Ini tentang kamu.", jawab Om Damar.

"Maksud om?", tanya Nanda bingung.

"Se..s..sebenarnya, kamu bukan anak kandung adik om."

"Om bercanda kan?"

"Om berharap ini tidak benar Nda, tapi inilah kenyataannya. Harusnya om memberi tahu kamu hal ini dari dulu, tapi om bingung mau ngomongnya gimana."

Nanda sangat syok menerima kenyataan ini, hatinya seperti dihujani belati yang tak ada habisnya. Bagaimana mungkin orang selama ini dipanggilnya ibu dan sangat menyayanginya dari kecil ternyata bukan ibu kandungnya.

'Apalagi ini ya Allah? Kenapa aku ditakdirkan hidup seperti ini? Apa ini jawaban dari sikap keluarga ibu kepadaku?', batin Nanda.

"Nda, walaupun kamu bukan keponakan kandung om tapi om sangat sayang sama kamu. Kamu, kamu nggak sendiri sayang, kamu masih punya om.", lanjut om Damar.

Nanda sedari tadi diam dan menutup matanya supaya air matanya tidak keluar. Mereka semua panik dengan sikap Nanda, mereka tahu kenyataan ini sangat sulit diterima Nanda. Mereka takut akan terjadi apa-apa dengan Nanda mengingat kondisinya yang baru saja keluar dari rumah sakit dan hamil.

"Nda, kamu jangan sedih ya. Kamu masih punya mama yang sangat sayang sama kamu."

"Iya sayang mama benar, kamu masih punya mama, papa, om Damar, sama aku suami kamu.", tambah Adit memegang bahu istrinya.

"Kenapa baru sekarang om bilang semua ini sama Nda?", tanya Nanda.

"Karena om nggak mau menambah kesedihan kamu. Om tahu kamu sangat menderita setelah kehilangan adik om ditambah sikap keluarga om terhadap kamu. Om juga sudah janji sama adik om akan bicarain ini sama kamu jika dia pergi nanti."

"Jadi, om tahu dimana orang tua kandung Nda?"

"Maaf sayangnya om nggak tahu karena waktu itu ibu kamu membawa kamu setelah dia pergi dan tidak membicarakan asal-usul kamu. Tapi sebelum ibumu meninggal dia bilang sama om waktu menemukan kamu, kamu menggunakan kalung yang selama ini kamu pakai.", ucap om Damar.

"Om selama ini sudah berusaha sayang mencari tahu asal-usul kamu dari kecil tapi hasilnya nihil karena ibumu tidak pernah mau membahas hal ini."

"Enggakpapa kok om harusnya Nda berterima kasih kepada om dan ibu yang sudah mau menerima dan mengurus Nda selama ini. Maaf jika kehadiran Nda membuat keluarga om tidak nyaman. Maaf semuanya Nda pamit mau kekamar dulu.", pamit Nanda.

"Iya sayang, kamu istirahat ya jangan banyak pikiran.", kata mama.

"Kalo gitu aku kekamar dulu ma, pa, om. Adit mau nemenin Nda dulu."

Adit pun membawa Nanda masuk kekamar dan membaringkan Nanda ditempat tidur. Adit tahu kondisi Nanda saat ini tidak sedang baik.

"Nda, kamu jangan berpikir terlalu keras ya. Ingat, kamu sedang mengandung anak kita aku nggak mau sampai terjadi apa-apa sama kamu dan junior."

"Iya bang aku ngerti kok kamu tenang aja."

"Aku pasti akan bantu kamu menemukan orangtua kamu, jadi kamu jangan merasa sendiri masih ada kau suami kamu yang akan selalu ada disamping kamu."

TWO CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang