Insiden di lapangan✓

248 13 0
                                    

Happy Reading!
Ditengah panasnya gurun pasir Sahara, matahari menyengat kulit siapapun yg berada di bawah.. ehhhh...apa sih!

Bukan di gurun Sahara tapi di lapangan SMA Angkasa, dua kelas yang berbeda namun seangkatan sedang melakukan kegiatan olahraga, iya dua kelas dalam satu waktu dengan guru yang sama. Angkatan kelas 12 kali ini memang terlalu banyak sehingga membuat guru olahraga yang hanya ada 2 di sekolahan itu memutuskan untuk membuat jam olahraga yang sama.

Untuk para anak laki-laki ada yg basket ada juga yang bermain sepak bola, awalnya mereka semua tenang tenang saja, namun naasnya bola basket sialan terlempar jauh sampai mengenai punggung seorang gadis yang sudah terkenal bar bar dengan suaranya yang melebihi dari toa sekolahan itu sendiri.

"WOY! SIAPA YG LEMPAR BOLA KENA GUE!"

Iya kan? Sudah saya bilang. Bahkan temannya yang saat itu berada di sampingnya langsung menutup kedua telinganya.

"Gue kenapa?"

Baik sodara-sodara, suara yang terdengar tengil di telinga itu milik salah satu lelaki dengan headband bertuliskan captain yang melingkar dikepalanya. Lelaki tampan setengah dewa yang sedikit, gila.

Tiba tiba atmosfer di sana langsung memanas, lihat!perang dunia ke 3 akan segera meledak!

"Lo!"
"Ngerasa gatel ya kalo gak usil sehari sama gue?" Tanya gadis itu dengan kedua tangannya yang sudah bertengger di pinggangnya yang ramping seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya.

"Iya, soalnya hobi sih." Sahut lelaki itu sambil berjalan kearah gadis itu dengan senyum ejeknya.

"Hobi? Hobi pala lo lima."
"Pala gue ya pala bukan hobi, gimana sih lo!" Sahut lelaki itu tak mau kalah.

"Stres gue ngeladeni lo!minggat sana!" Usir gadis itu sambil mendorong bahu lelaki itu dengan keras, namun yang ia dapati terus wajah tengilnya.

Dengan jahil, lelaki itu berujar, "cium dua kali dulu." Sambil menepuk nepuk bibirnya.

Nafas gadis itu memburu, antara malu menjadi tontonan dan kesal dengan lelaki di depannya ini.

"ALDEN AKSARA PRADANA!!!"

"LESYA ALEXANDRIA!!"

"ALDEN! LESYA! KALIAN KENAPA TERIAK TERIAK!"
Hoo, nampaknya suasanya semakin memanas saat guru BKnya yang sangat galak itu sudah turun tangan. Salah siapa mereka teriak ketika Bu Dian lewat disana.

"Diem lo!" Bentak Alden dan Lesya berbarengan, namun tak lama mereka baru menyadari, mereka menoleh perlahan secara slow motion.

Lalu...

"Aduh! Aduh! Bu! Ampun! Aakit Bu! Aw! Aw!Aw!" Pekik mereka berdua saat telinga keduanya langsung di jewer oleh guru bimbingan konseling sang malaikat pencabut nyawa bagi siswa maupun siswi bandel di SMA angkasa, Bu Dian!

Dan kurang ajarnya sahabat keduanya bukan membantu malah menertawakan mereka!

"Ampun! Ampun! Kalian ini nggak ada kapok kapoknya ya! Dari dulu buat ulahhh terus! capek ibu urus kalian!"

"Kalau capek istirahat lah bu, aa!!! Sakit buu!" Sahut Alden kemudian langsung memekik kesakitan karena bu Dian terus menarik telinganya.
"Mampus lo mampus, aduhhh buu!!!" Umpat Lesya namun langsung memekik kesakitan.

"Bu lepas lah Bu, Ibu nggak kasian sama saya, kalo manusia itu mau bodoamat saya buu." Ujar Lesya sambil memasang wajah sok imutnya pada bu Dian.

"Nggak ada yg kasian sama kalian! Ikut ibu! Lagi pelajaran juga malah main-main."

"Maya!! Dindaa!! Tolongin guee!!" Rengek Dian pada kedua temannya.

"Bay bay Lesss!! Baik baik yaaaa!!" Sahut kedua sahabatnya laknatnya, Lesya mendengus kesal, awas aja! Liat nanti.

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang