Senja di penghujung sore

92 6 0
                                    

Happy Reading!

Pagi pagi Lesya sudah di sambut  mamanya yg berada di sampingnya,mamanya memilih ikut dengan Lesya ke Jakarta, sedangkan suaminya masih berada di Bandung mengurus perusahaannya,dan sudah hampir seminggu ini mereka bersama
Berkat Alden dan teman temannya, mereka bisa bersama lagi

Lesya beralih menatap mamanya yg masih memejamkan mata,rasanya ia tidak mau berangkat sekolah dan bermanja seharian dengan mamanya,rasa rindunya tak jua berkurang,rasanya ia masih tidak percaya jika yg berada di sampingnya ini adalah mamanya

Lesya mengusap pipi mamanya pelan sambil tersenyum,ia benar benar bahagia, rasa bahagia yg tidak pernah bisa Lesya ungkapkan lewat kata kata

Perlahan mata Lusi terbuka
"Pagi ma"sapa Lesya sambil tersenyum,Lusi ikut tersenyum,ia langsung mencium dahi Lesya
"Pagi juga sayang"jawab Lusi, Lesya lantas memeluk Lusi

"Mandi sana,malah meluk mama, sekolah kan nanti?"tanya Lusi sambil mengusap surai Lesya yg berantakan
"Nggak mau sekolah,mau sama mama aja"ujar Lesya,ia malah menenggelamkan kepalanya pada pundak mamanya
Lusi terkekeh,tidak menyangka putrinya akan semanja ini

"Mandi Lesyaaaaa"ujar mamanya sambil mencubit pipi Lesya gemas
"Sakitt maa"rengek Lesya dengan nada manja,Lusi mengusap pipi Lesya yg ia cubit

"Makanya mandi,mama mau masak, ada bahan maskan nggak?"tanya Lusi
"Ada, kemarin sebelum simbok pulang kampung,kayanya udah belanja"jelas Lesya

"Mau mama masakin apa ni?"tawar Lusi,Lesya menatap mamanya dari samping
"Apa aja,yg penting masakan mama"sahut Lesya sambil tersenyum
"Tempe gosong mau?"canda Lusi, Lesya cemberut
"Gapapa,kalau mama tega mah"sahut Lesya, mereka malah tertawa geli

"Mana tega mama"ujar Lusi sambil mengusap kepala Lesya
"Yaudah gih sana mandi"
"Siap kapten!"

_____

"ALDENNN!!! YAAMPUNNNN!!ANAK SIAPA SIH KAMU!!JAM SEGINI BELUM BANGUN!!"teriak Jesi dari depan pintu

Alden mengeliat dengan santainya, kemudian ia menguap
"Apa sih"gumamnya serak,ia kemudian berjalan dengan sempoyongan menuju luar kamarnya,dan baru saja membuka pintu, telinganya langsung di jewer oleh mamanya, seketika nyawanya langsung 100%!

"Aduh!mama apaan sih!sakit tau!"ujar Alden sambil mengusap usap telinganya
"Kamu ini!mama bangunin dari zaman dinosaurus,nggak bangun bangun!jam berapa ini!"omel Jesi pada anaknya yg satu itu
"Mama nggak usah lebay deh,mama udah setua apa kalo dari pas jaman dinosaurus"cibir Alden sambil mengacak acak rambutnya
Jesi memberengut kesal

"Sana mandi!nanti telat kamu"omel Jesi lagi
"Iya ma iya"sahut Alden malas malas,ia langsung menutup pintu kamarnya dan langsung bergegas mandi

____

"ALDENNNN!LO YG CORET CORET BUKU KAS KAN!ANJIM!AWAS AJA LO!GUE ADUIN SAMA BU INDAH!BIAR DI HUKUM SAMPAI MAMPUS!"teriak Lidya dari dalam kelas,namun Alden malah santainya tertawa di luar kelas bersama Dicky,Ari dan Gesit

"Anjir elo,nggak ada ahlak banget coret coret bukunya mak lampir"ujar Ari sambil terkikik geli
"Salah siapa kas gue banyak banget"sahut Alden
"Ye!pe'a!kan emang lo nggak pernah bayar kas!"semprot Dicky

"Lesya tu"ujar Dicky sambil menyenggol lengan Alden
Tanpa menjawab Dicky,Alden langsung pergi menghampiri Lesya

"Permisi ciwi ciwi,gibahnya di tunda nanti oke,gue pinjem Lesya"ujar Alden menyela ucapan mereka,tanpa persetujuan mereka,Alden langsung menarik Lesya pergi dari teman temannya

"Ehh!lo tu ya.."
"Suttt"potong Alden saat Lesya hendak protes

Lesya mengikuti kemanapun langkah Alden karena Alden menyeretnya

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang