Happy Reading!
Hari senin ini diadakan kegiatan Ujian Sekolah,para murid murid mempersiapkan Ujian ini dengan baik,tidak ada candaan candaan lagi
Semua siswa dan siswi kelas 12 sudah berada di ruangan masing masing, ngomong ngomong,Lesya dan Alden satu kelas,namun tidak satu meja,Alden duduk dibangku depan Lesya,ia duduk dengan tenang sedangkan Lesya,ia menatap punggung Alden dari belakang, entahlah hatinya sedikit tidak tenang
"Sa"panggil Lesya,Alden pun menoleh,raut wajah pucat sudah biasa di wajah Alden,entahlah semakin lama Lesya rasa Alden sering terlihat pucat dan badannya juga lebih kurus
"Are you oke?"tanya Lesya,Alden terkekeh
"Okey"sahut Alden sambil menunjukkan jarinya membentuk "oke""Kalau ada apa apa bilang sama gue"ujar Lesya berjaga jaga
"Iya iya"sahut Alden,tak lama guru pengawas ujian masuk kedalam ruangan"Silahkan alat elektronik apapun itu dikumpulkan di depan"ujar pengawas itu,Alden menghadap belakang, meminta ponsel Lesya maupun teman sederetannya
"Kalo ngerasa nggak enak badan langsung bilang gue"wanti Lesya saat melihat wajah Alden yg semakin pucat
"Iya bawel,mana hp lo, sekalian punya belakang lo"pinta Alden,Lesya menyerahkan dua ponsel pada Alden,Alden pun langsung menyerahkan ke depanUjian dimulai, Lesya mulai fokus pada soal soal yg berada di tangannya, begitupun siswa maupun siswi yg lain, suasana terasa hening
Waktu terus berjalan,sudah 1 jam 30 menit,30 menit lagi Ujian berakhir,Alden mulai merasa tak nyaman,matanya sedikit memburam,ulu hatinya sedikit terasa sakit,dadanya juga sedikit terasa sesak,soal ujian masih 5 nomor,Alden menjawabnya asal,tubuhnya tidak bisa diajak kompromi lagi
"Lo kenapa Al?"tanya Afkar,teman satu mejanya yg melihat gerak gerik aneh dari Alden
"Gapapa,santai"sahut Alden singkat,namun tak bisa di pungkiri perutnya terasa seperti di aduk,mual rasanya,namun ia masih bisa menahannya
Alden menghirup nafas dalam dalam guna mengurangi rasa sakitnya,kepalanya mulai terasa pusingLesya menyadari gelegat Alden yg berubah
"Sa,lo kenapa?"tanya Lesya selirih mungkin,Alden sedikit menoleh kebelakang
"Gapapa Sya,lo fokus aja sama soal lo"sahut Alden"Lesya, Alden, kerjakan sendiri"tegur guru pengawas itu, Lesya berdecak,ia kembali fokus pada soalnya,namun ia mencuri curi pandangan menatap Alden yg menunduk
Alden meremas perutnya yg sudah mulai berontak,ia menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesis kesakitan,ia hanya berharap waktu Ujian segera selesai
Dan,Alden berhasil menahan sampai bel Ujian berakhir
"Lo baik baik aja Al?"tanya Afkar,Alden mengagguk,ia lantas menggeser lembar jawabnya pada Afkar
"Nitip"ujar Alden lirih,Afkar menganggukinya,ia mengambil lembar jawab itu dan mengumpulkannya ke depan sedangkan ia bergegas keluar kelas"Sara!"panggil Lesya,namun tak Alden hiraukan
"Alden kenapa?"tanya Ari yg juga satu ruangan dengan Lesya
"Gue nggak tau,ayo susul!"sahut Lesya panik,ia segera mengumpulkan lembar jawabnya dan menyusul Alden keluar"Biar gue yg masuk"ujar Ari saat melihat Alden yg masuk ke dalam kamar mandi
"Cepetan"pinta Lesya tidak sabaran,ia berdiri dengan gelisah,tak lama Maya dan Dinda menyusul
"Kenapa Les?"tanya Maya, Lesya hanya menggeleng
"Tenangin diri lo, sini duduk"ujar Dinda sambil menarik Lesya agar dudukDidalam sana,Alden langsung menunduk di depan wastafel,memuntahkan isi lambungnya yg tidak seberapa,karena memang dari semalam ia terus muntah,dan pagi tadi hanya sarapan mungkin 2 sendok saja
"Lo kenapa Al!"pekik Ari kaget,ia langsung menghampiri Alden dan memijit tengkuk Alden pelan
"Al,lo denger gue?"tanya Ari panik ketika Alden terus mengeluarkan isi lambungnya
"Obat"ujar Alden lirih,namun lagi lagi ia muntah yg hanya berupa cairan bening, keringat dingin tak jua membasahi tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Fiksi Remajafollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...