Rahasia Lesya

95 7 0
                                    

Happy Reading!

Sekarang seperti semula,Alden dan Lesya kembali belajar bersama
Alden sangat serius memperhatikan Lesya yg terus menerangkan materi demi materi sampai cowok itu paham, memang calon guru idaman

"Jadi mana lagi yg belum lo pahami?"tanya Lesya,lama lama cewek itu juga melunak,jika dulu ia suka ngegas sekarang sudah berkurang

"Yg ini,gimana bisa dapet 5?"tanya Alden sambil menunjuk salah satu soal beserta jawabannya di sana
"Jadi..."Lesya kembali menerangkan secara pelan pelan

"Gimana?paham?"tanya Lesya,Alden mengangguk angguk
"Istirahat bentar"ujar Lesya,cewek itu mundur dan bersender pada kursi di belakangnya,matanya terpejam, menikmati dinginnya AC yg menerpa kulitnya

"Sya"panggil Alden, Lesya hanya bergumam tanpa membuka matanya atau pun merubah posisinya
"Gue sering liat lo gumam nama Lesyi, Lesyi siapa?"tanya Alden kepo,beberapa kali cowok itu memergoki Lesya bergumam nama itu,entah saat cewek itu tidak sengaja tertidur di kelas,di taman saat sendirian atapun di rofftop,pasti Alden mendengarkan itu

Lesya membuka matanya,ia beralih menatap Alden di depannya
"Lo denger di mana?"tanya Lesya,sambil duduk tegap

"Pas lo nggak sengaja tidur di kelas,pas lo di taman,pas lo di rooftop"jelas Alden sambil menghitung dengan jarinya
"Lo mata matain gue!"sentak Lesya kesal

"Nggak,gue emang mau nyamperin lo,dan nggak sengaja denger,lo mah seuzon!"semprot Alden kesal, Lesya hanya berdecak,tangannya bergerak mengambil bolpen di depannya

"Lesyi itu kembaran gue"entah kenapa Lesya malah menceritakannya pada Alden
"Lo punya kembaran?"tanya Alden,Lesya mengangguk
"Tapi udah meninggal,pas umur 5 tahun"ujar Lesya sambil mencoret coret kertas di depannya

"Sory gue nggak maksud.."
"Nggak papa"potong Lesya cepat, Lesya beralih menatap Alden
"Lo pernah tanya kenapa gue di rumah sendirian kan?"tanya Lesya,Alden mengangguk

"Lesyi meninggal gara gara tabrak lari"
"Saat itu gue sama dia lagi main kejar kejaran,tapi Lesyi lari ke jalan raya,dan mobil sialan itu nabrak Lesyi tanpa mau tanggung jawab"
"Nyokap datengnya telat dan dia salah paham"
"Dan pas nyampe rumah sakit,kata dokter, Lesyi udah nggak ada"ujar Lesya lirih

"Gue ngerasa gagal jadi kembaran,gue nggak bisa lindungi Lesyi, separuh jiwa gue ngerasa mati"
"Belum selesai gue ngerasa mati,nyokap marahin gue, katanya gue yg bunuh Lesyi, padahal nggak"
"Gue dibentak, gue di suruh pergi,gue di katain pembunuh"Lesya menancapkan bolpen itu pada kertas kertas itu,matanya langsung terpejam

"Padahal bukan gue yg bunuh Lesyi,bukan gue Sa!"entah kenapa Lesya tersulut emosinya

"Anak 5 tahun mana yg nggak takut di bentak sama nggak sakit hati di katain pembunuh,gue takut,gue kabur,dan akhirnya gue hidup sama oma,tapi pas SMP oma pergi,oma pergi ninggalin gue sendirian"Lesya terus bercerita bahkan sampai tak terasa air matanya meluruh begitu saja

Alden tersentuh hatinya saat mendengar cerita dari Lesya,entahlah Alden tidak bisa membayangkan bagaimana hidup Lesya

"Sejak saat itu,gue nggak berani ketemu sama Mama,gue tau gue pengecut,cuma hati gue masih belum tertata rapi,gue belum siap ketemu mama,gue nggak kuat lihat wajah mama,apa lagi kalau inget mama bilang gue pembunuh"

"Orang orang bilang gue bar bar,gue selalu bahagia,gue sering ketawa, aslinya gue cuma mau nutupin semua itu,dan lo tau?gue cuma percaya Maya sama Dinda,gue nggak butuh orang lain selagi mereka ada"
"Karena gue tau, orang baru datang cuma untuk pergi, pergi ninggalin gue sendirian"ujar Lesya sambil menunduk

"Gue  pernah ngerasa udah lupa tentang masa lalu gue karena orang orang di sekitar gue sekarang,tapi ternyata enggak,gue cuma udah mati rasa, seakan gue udah terbiasa sama kepergian orang orang itu"lanjut Lesya,cewek itu tersenyum miris,ia beralih menatap Alden

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang