Happy Reading!
Lesya cemberut karena Alden memaksanya untuk keluar malam ini,dengan alasan besok libur sekolah
"Mau kemana sihh hergg!capek tau jalan terus"keluh Lesya sambil menghentakkan kakinya kesal
Alden terkekeh geli,ia mengajak Lesya kebazar,orang orang lalu lalang dengan senyum mengembang,berbeda dengan Lesya dengan muka tertekuk
Gemerlap warna lampion dan lampu di bazar sedikit mampu membuat hati Lesya senang, namun tidak mengalihkan kekesalannya pada Alden"Senyumm! cemberut terus,padahal bagus gini"cibir Alden sambil mencubit pipi Lesya gemas, Lesya berdecak sambil menyentak tangan Alden
"Capek tau, gendong gue"sahut Lesya cemberut,sambil berhenti berjalan,lagi lagi Alden tertawa,ia langsung berjongkok di depan Lesya
"Ayo""Eh beneran?"tanya Lesya,dia mah senang senang saja,hemat energi
"Udah ayo"ajak Alden sambil menepuk punggungnya,dengan senang hati Lesya naik ke punggung Alden,ia mengabaikan tatapan speechless dari orang orang yg melihatnyaLesya menaruh kepalanya pada pundak Alden,dan tangannya di kalungkan pada leher Alden
"Mau kemana?"tanya Lesya
"Kuliner mau?"tanya Alden sambil berjalan membawa Lesya di gendongannya
Lesya menoleh menatap wajah Alden, sangat dekat, membuat jantungnya berdegup kencang"Boleh"sahut Lesya,ia kembali melihat depan
"Sa"panggil Lesya,Alden bergumam
"Kalo lo berhasil dapet 50 besar,dan gue beneran baikan sama nyokap,apa lo mau pergi dari hidup gue?"tanya Lesya,ini di luar kendali,entah lah kenapa ia bertanya seperti itu,rasanya ia tidak mau Alden pergiAlden terkekeh
"Nggak lah,kenapa pergi?lo aja belum jadi pacar gue"sahut Alden santai,namun langsung mendapat pukulan di pundaknya
"Cuma gue bayangin aja kalo lo pergi mungkin hidup gue sepi"ujar Lesya sambil terkekeh pada akhir kalimatnya"Kenapa bisa gitu?"tanya Alden
"Ya gue mikir aja,lo sering gangguin gue,lo sering usilin gue,lo sering buat gue marah marah,tapi pas lo nggak masuk,kaya ada yg kurang gitu,akhir akhir ini lo sering nggak masuk sekolah kan?"tanya Lesya
"Apa lagi kalo lo pergi,hidup gue bakal lebih sepi"lanjutnya sambil menghela nafas"Jadi ceritanya lo nyaman ni"goda Alden
"Nggak tau,gue cuma nggak mau sendirian lagi"sahut Lesya cuek,Alden berhenti dan Lesya langsung turun dari gendongan Alden,Alden berbalik badan menghadap Lesya"Kalau gue bisa,gue nggak bakal pergi Sya,tapi.."
"Kalau suatu saat gue pergi,jangan ngerasa sendiri,gue bakal terus di samping lo"Alden tersenyum menatap LesyaLesya kembali cemberut
"Kalo lo pergi,yg ngajak gelut gue siapa!"sahut Lesya sewot,Alden malah terkekeh geli"Kuliner kuy!"ujar Alden sambil merangkul bahu Lesya dan mencoba mengalihkan obrolannya
Lesya mendesis,ia mengikuti langkah Alden
"Sa,itu kayanya enak"ujar Lesya sambil menunjuk salah satu stand makanan di sana"Bakso Wonogiri,kata orang enak banget,mauuu"rengek Lesya
"Oke,kita coba"sahut Alden,ia menarik Lesya menuju stan bakso itu
"Mas,dua ya"pesan Alden
"Siap mas"sahut penjual ituSetelah memesan,Alden mengajak Lesya untuk duduk
"Tiwul apa sih Sa?"tanya Lesya saat membaca di salah satu stand di sana
"Nasi gaplek"sahut Alden
"Gaplek apaan lagi?"
"Geplek itu, singkong yg di jemur"jelas Alden lagi,Lesya manggut manggut"Kenapa banyak makanan khas Wonogiri ya"ujar Lesya sambil menatap disekelilingnya
"Banyak yg jualan dari Wonogiri kali"sahut Alden sambil mengikuti arah pandang LesyaLesya menguap,padahal belum malam banget,tapi kenapa ia sudah ngantuk
"Ngantuk?"tanya Alden, Lesya menggeleng
"Laper"sahut Lesya sambil terkekeh,Alden ikut terkekeh,Lesya menaruh kepalanya di atas meja sambil miring menatap Alden
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Novela Juvenilfollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...