Happy Reading!
Semilir angin malam yg dingin menusuk kulit siapa pun yg berada di luar rumah
Namun nampaknya dinginnya angin malam tidak bergeming untuk kedua cowok yg berdiri di balkon menghadap depan dengan segelas kopi di tangan mereka masing masing"Sit"panggil Alden pada Gesit,Gesit menoleh
"Gue panggil lo terasa ngumpat"lanjut Alden sambil terkekeh"Hem"Gesit hanya menanggapi dengan deheman seadanya
"Jangan kaku kaku jadi cowok,kasian Difia deketin lo tapi lo kaku gini"oceh Alden tak henti"Ngapain?"tanya Gesit dengan tampang lempeng
"Deketin balik oi! gemes gue"sahut Alden kesal
"Hem"lagi lagi Gesit hanya menanggapi dengan deheman,Alden mendengus"Gue boleh minta tolong"ujar Alden dengan nada serius
"Apa?"jawab Gesit setelahnya ia meminum kopi di tangannya"Tolong jagain Lesya"pinta Alden,cowok itu menatap depan dengan tatapan kosong,Gesit menoleh
"Apa tambah parah?"tanya Gesit sedikit khawatir dengan sahabatnya itu"Gue nggak tau,tapi,cepat atau lambat Tuhan pasti panggil gue"sahut Alden santai
"Kalo itu persepsi lo, kenapa lo masih deketin Lesya?"tanya Gesit dengan nada serius,Alden menoleh pada Gesit"Maksud lo?"Gesit menoleh pada Alden, menatapnya dengan tatapan datar dan dingin
"Lo percaya kalo hidup lo nggak lama,tapi lo masih deketin Lesya,lo kebayang gak?kalo Lesya beneran suka sama lo,tapi lo malah pergi,apa yg bakal terjadi sama Lesya?"tanya Gesit dengan nada serius"Terus?gue harus apa?gue nggak bisa kalo harus jauhi Lesya"ujar Alden lirih
"Gue bukan nyuruh lo jauhi Lesya,tapi lo harus cari cara gimana caranya supaya lo bertahan sampai nanti,lo harus sembuh""Kesembuhan lo bukan cuma dari obat obatan juga dokter,tapi dari diri lo sendiri,obat yg sesungguhnya itu dari kemauan lo"lanjut Gesit dengan nada serius
"Lo tau?bahkan mereka yg terkena kangker leukimia pun kalau punya tekat buat sembuh dia bakal sembuh,lo bisa sembuh Al,ikuti apa pun pengobatan lo itu,dari kelas 2 SMP lo bertahan sampai sekarang, bukan sekali dua kali dokter fonis soal umur lo, tapi apa?meleset semua,itu karena tekat lo,tekat lo buat sembuh!"nada bicara Gesit semakin meninggi,apa pun jika menyangkut orang orang terdekatnya cowok itu tidak bisa tinggal diam
Alden diam,ia tidak tau harus berbuat apa,ia mendongak menatap hamparan bintang yg bertebaran di atas sana
"Kalau seumpama gue jadi bagian dari mereka,apa lo mau gantiin gue jagain Lesya?"tanya Alden
"Nggak""Ayo lahh,lo nggak mau kan kalo gue jadi setan gentayangan"rengek Alden dengan nada kesal
"Nggak perduli"sahut Gesit ketus,Alden menghela nafasnya"Apa gue bisa bertahan kaya dulu lagi?"tanya Alden yg kini otaknya kembali berfungsi
"Gue udah bilang tadi,males ngulang"sahut Gesit,Alden menyenggol lengan Gesit
"Jangan gitu lah bwang"goda Alden dengan nada cetil"Dari sini ke bawah cukup buat matahin tulang lo"sahut Gesit sambil menatap ke bawah
"Ngeri lo ah"sahut Alden sambil terkekeh"Aman aman di dalem ya dek,jangan berontak"ujar Alden sambil mengusap perutnya yg datar
"Pantes Lesya nggak mau sama lo"cibir Gesit
"Kenapa emang?"tanya Alden sambil terkekeh"Stres!"
______
"May,Din"panggil Lesya,mereka bertiga berada di rumah Lesya, rencananya mau menginap sih katanyaaa
"Apa?"sahut mereka berdua tanpa mengalihkan fokusnya pada Laptop di depannya
"Mama apa kabar ya?"tanya Lesya sambil menatap langit langit kamarnya,cewek itu tiduran di punggung Dinda
Sesaat Maya dan Dinda bertatapan, keduanya sama sama mengerti keadaan Lesya
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Teen Fictionfollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...