Happy Reading!!
Vote dulu buat 2395 katanyaaaaaa
Kuy jangan lupa lho yaaaa
Hari ini Lesya tidak melihat Alden, biasanya pagi pagi cowok itu sudah rusuh dengannya, namun kali ini bahkan sampai hampir pulang sekolah ia tidak melihat cowok titisan kuyangnya itu
"Tumben Selden nggak kelihatan"gumam Lesya sambil mencoret coret kertas di depannya
"Ha apa Les?"sahut Maya yg sedikit mendengar gumaman Lesya
"A?nggak kok"sahut Lesya kikuk"Lo ngerasa gak? hari ini Alden nggak kelihatan batang hidungnya"celetuk Dinda tiba tiba, Lesya menoleh,ternyata bukan hanya dia yg menyadarinya
"Lo tau kemana Alden Les?"tanya Dinda,Lesya menggeleng
"Kenapa lo nyariin,kangen?"tanya Lesya sedikit sewot
"Santai dong ah,gue cuma nanya,lagian kalo ada tu orang, seru juga"sahut Dinda cepat"Jangan gitu,Lesya nggak suka"ujar Maya
"Pis Les,gue nggak suka sama Alden"sahut Dinda sambil menunjukan dua jarinya"Gue juga nggak peduli kali"cibir Lesya kesal
Tak lama, Gesit masuk kedalam kelas Lesya
Kedatangannya membuat semua anestesi orang orang yg ada di sana langsung terpaku pada cowok itu"Buat lo"ujar Gesit sambil menyerahkan sebungkus kantong plastik pada Lesya
Lesya menyeritkan dahinya tidak mengerti,namun tanpa penjelasan Gesit langsung pergi dari sana meninggalkan Lesya yg keheranan dan Maya juga Dinda yg plonga plongo"Alden ilang,sekarang yg deketin Lesya, Gesit?pake ilmu pelet apa lo?"tanya Maya heran
"Pelet pale lo!"____
Hari ini hari keempat Lesya tidak melihat Alden,entah kemana cowok itu,bahkan kabarnya saja Lesya tidak tau
Apa lagi ia meski di teror oleh bu Indah dan bu Dian yg selama 4 hari ini pula Alden alfa masuk sekolah
Entah kenapa Lesya gelisah sendiri, terahir bertemu dengan Alden,cowok itu seperti dalam keadaan tidak baik baik sajaLesya melihat langit langit kamarnya,ponselnya terus ia genggam
"Kemana sih tu manusia titisan kuyang"gumamnya kesal"Eh!kenapa gue nyariin?"tanya Lesya pada dirinya sendiri, Lesya beralih menatap ponselnya,namun sialnya baru saja di mau di aktifkan,ponsel itu jatuh dan mengenai muka Lesya
"Sialan!"umpatnya kesal,ia berbalik menjadi tengkurap, Lesya mengaktifkan ponselnya
"Darren wang,gue chat titisan kuyang nggak ya kira kira?"tanya Lesya pada ponselnya yg berwalpeper artis bernama Darren wang itu
"Gue kaya orang gila ngomong ngomong sendiri"gumamnya lagi,emang udah gila kan?
Tangannya bergerak membuka aplikasi WhatsApp, mencari cari nama Alden namun tak jua ia temukan"Gue kasih nama apa sih?"gumamnya sambil menggaruk kepalanya yg tiba tiba gatal
Alden,tidak ada
Selden,tidak ada
Titisan kuyang,tidak ada
Manusia rusuh,tidak ada
Human sinting,tidak ada
Manusia non fungsi,tidak ada"Anjir,apa gue nggak ngesave?perasan udah"gumamnya lagi, Lesya membuka kontaknya,menscrol pelan mencari nomor Alden
"Sara?"gumamnya lagi,ia membuka foto profil kontak atas nama itu
"Lah,ini dia! kenapa gue kasih nama Sara?"tanyanya sendiriTok
Tok"Non"ujar bibi yg bekerja di rumah Lesya,biasa Lesya panggil simbok
Lesya menoleh
"Iya mbok kenapa?"tanya Lesya"Simbok pulang dulu ya non,non kalau mau makan udah simbok siapkan,nanti tinggal di panaskan kalau udah dingin"ujar Simbok
"Iya, makasih mbok"jawab Lesya
"Simbok permisi ya non,nanti pak Abdul jaga kaya biasa ya non"ujar Simbok lagi
"Iya"jawab Lesya yg kembali fokus pada ponselnya,simbok langsung pergi dari sana meninggalkan Lesya seorang diri
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Teen Fictionfollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...