Arti Sebuah Perasaan

86 7 0
                                    

Happy Reading!

"YAAMPUNNN!!! SUMPAH!OLDAN GANTENG BANGET SIHHHH!!!!"pekik Maya setelah cowok bernama Oldan Danuarta baru saja lewat, memang sudah tidak asing lagi jika Maya menyukai cowok mantan ketua osis itu,cowok dengan perawakan tinggi tegap,selalu berpenampilan rapi dan tentu saja menarik kaum hawa

"Ngomong gitu pas orangnya lewat di depan lo kek"cibir Lesya, kebetulan mereka sedang duduk santai sambil memakan ice cream di depan kelas,hanya mereka berdua, sedangkan Dinda memilih di kelas sambil menulis cerita barunya

"Jangan dong, masih punya malu gue"sahutMaya sambil terkekeh
"Ihh tapi sumpahhhh!!!ganteng banget dia ituuuu!!!"pekik Maya

"OLDANNN!!!MAYA SUKA SAMA LOO!!"pekik Lesya saat melihat Oldan yg melewati lorong sebelah,dan Maya langsung menutup mulut Lesya erat erat
"Pe'a banget sih lo!kalo dia denger bisa mati gue!"ujar Maya gemas,Lesya melepas tangan Maya dari mulutnya, kemudian ia langsung menatap Maya kesal

"Bau tangan lo!nggak cebok ya tadi!"pekik Lesya kesal
"Sembarangan lo kalo ngomong!"sahut Maya kesal

"Wes wessss!!! ciwi ciwi pada kenapa nih, berantem terusss"pekik seseorang yg baru saja sampai,Lesya tidak menoleh pun sudah tau siapa itu
Cowok dengan seragam tidak pernah di kancingkan sehingga menampilkan kaos hitam polos sebagai dasarannya,dan celana abu abu yg sobek sobek di lututnya juga kalung perak di lehernya,btw niat sekolah apa mreman?

Dasar Alden

"Kepo lo kaya monyetnya Dora"sahut Maya pada Alden,Alden berdecak
"Gue temenan sama Oldan,gue comblangin mau gak?"tawar Alden,Maya langsung sumringah
"Jangan kepengaruh,musuhan dia sama Oldan, kemarin aja habis berantem"cibir Lesya tanpa melihat Alden, sambil mengaduk aduk esnya

"Di bilang nggak percaya"cibir Alden kesal
Tak lama Dinda datang sambil membawa laptop dengan muka tertekuk

"Sepet amat tu muka"cibir Alden sambil melihat Dinda
"Diem lo!"Alden terkekeh saat mendapat semprotan dari Dinda,cowok itu berkacak pinggang
"Lo bukan Lesya,jangan galak galak deh"sahut Alden lagi
"Gue lagi"sahut Lesya kesal

Tak lama juga Dicky,Ari dan Gesit menyusul Alden ,3 cowok itu terlihat ngosngosan
Ngomong ngomong,mereka sekarang sering bersama,entah lah,secara tidak langsung mereka seperti membuat geng sendiri

"Habis ngapain lo bertiga?"tanya Lesya
"Itu,bu Dian! anjir!gue di kejar kejar gila"sahut Dicky sambil mengatur nafasnya
"Emang pada ngapain?"tanya Maya

"Itu anjir,si Tifa teriak teriak gara gara gue ngambil bolpennya,habis gue di kalo aja beneran kena bu Dian"jelas Ari

"Lo juga yg pe'a!bolpen habis bukannya beli,gabut punya orang terus"cibir Alden sinis
"Nggak ngaca masnya"sindir Ari dan Dicky berbarengan

Dinda acuh dengan mereka,moodnya benar benar tidak baik,ia memilih duduk di samping Lesya sambil memangku laptopnya
"Gue mau cari pendapat kalian tentang cerita gue,feelnya dapet nggak ni?gue bingung banget sumpah!"ujar Dinda kesal

"Gimana?"tanya Lesya,Dinda membuka naskahnya,ia menarik nafasnya
"Lo bertiga jangan potong ucapan gue"ancam Dinda sambil menunjuk Alden,Ari dan Dicky
Mereka langsung mengunci mulutnya rapat rapat,Dinda kemudian fokus pada Laptopnya

"Mulai menghargai diri sendiri dan perasaan sendiri,pada dasarnya Tuhan mudah membolak balikkan perasaan seseorang,ini lah hidup,terkadang apa yg berada di hati justru malah memilih pergi,dan terkadang yg sudah pergi dan tidak ada di hati  bisa merusak yg datang.Rasakan dan nikmati prosesnya, karena di sinilah manusia belajar, mengerti dan memahami mana yg benar-benar bertahan karena cinta dan mana yg pergi karena kesalahan"Dinda menghela nafasnya

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang