Happy Reading!
Tidak ada yg lebih absurd lagi dari mengawali pagi dengan menggunakan celana abu abu sambil berlari keluar dari kamar tanpa menggunakan baju,terdiam sejenak saat menaikkan sletingnya kemudian berjalan lagi
"Ma!seragam osis Alden mana!"teriak Alden dari atas
"Hari apa ini Alden!?rabu!kamu pikun apa gimana! pakai seragam batik!"sahut Mamanya sambil berteriak menyahuti Alden"Maaaaa,nggak suka batiknya!!"rengek Alden sambil menoleh ke bawah melihat mamanya yg berkacak pinggang menatapnya tajam sambil membawa sotil
"Kamu ini nggak malu apa!pake baju sana!"titah mamanya saat melihat anak semata wayangnya yg telanjang dada
"Baju osis Alden!"pinta Alden lagi"Nggak ada!mama cuci!pake seragam batik!"ujar mamanya kesal
"Kan nggak cuma satu! kenapa di lemari nggak ada semua?"
"Mama cuci semua,sana!atau ini sotil kena kepala kamu"ancam mamanya tak bisa di ganggu gugat
Alden berdecak kesal,ia lantas masuk lagi ke dalam kamarnyaTak berselang lama cowok itu keluar dari kamarnya menggunakan seragam batik Almamater yg sedikit kebesaran jika ia pakai,tidak di masukkan,rambut berantakan,ujung lengan kemeja di gulung,dua kancing teratas di buka sehingga memperlihatkan kaos hitam polosnya
"Pagi bapak!"pekik Alden tepat di telinga papanya yg sedang duduk santai sambil membaca koran,sontak laki laki paruh baya itu memukul kepala Alden dengan koran itu
"Kamu mau papa budeg Aksa!"bentak papanya kesal,Alden malah cengar cengir tidak jelas
Jika dengan papanya Alden biasa di panggil Aksa
"Ampun om, adek masih kecil"sahut Alden gurau,ia lantas duduk di sisi kiri papanya,papanya mengamati anak satu satunya itu,bukan Karena penampilan Alden,tapi.."Kamu makin kurusan Sa"ujar papanya lirih,Alden mengalihkan pandangannya pada papanya,ia lantas tersenyum
"Aksa masih kuat pa,nggak usah gitu pandangannya kecut amat"cibir Alden kesal"Kontrol terahir ini kamu kabur lagi?"tanya papanya to the point,Alden yg sedang meminum susunya langsung tersedak
"Iya pa,marahin tu,bandel"tambah mamanya yg baru saja datang"Mamaaaa"rengek Alden persis seperti anak kecil
"Apa!kamu anak satu satunya mama sama papa Alden,apa kamu mau cepat cepat tinggalin mama?"tanya mamanya sendu,Alden berdiri,ia lantas berjalan menuju mamanya dan langsung memeluk mamanya"Mana mungkin Alden bisa tinggalin mama,cuma pelukan mama yg paling hangat,nanti kalo Alden pergi, siapa yg bakal buat Alden hangat lagi?Alden baik baik aja Ma"ujar Alden lirih
"Hari ini nggak usah sekolah,ikut papa ke rumah sakit"titah papanya
"Paaa,Aksa nggak pinter pinter banget lho pa,papa mau Alden ketinggalan pelajaran?"tanya Alden sambil mengedip ngedipkan matanya"Jangan sok imut,geli papa liatnya"sahut Papanya geli
"Alden rutin minum obatnya,masih kuat buat nunggu jadwal kontrol selanjutnya"sahut Alden dengan bangganya,Jesi mengusap kepala anaknya penuh kasih sayang"Sana sarapan, obatnya jangan lupa nanti di minum"ujar Jesi bertitah
"Ay ay kapten!"
_____
"Gue males sekolah,apa lagi ketemu titisan kuyang"gumam Lesya malas,cewek itu masih bergelung di dalam selimutnya sambil menatap jam di depannya
"Bolos sekali lagi gpp kali ya?"lanjutnya,ia memejamkan matanya lagi,namun sialnya suara toa entah siapa itu langsung membuat mata Lesya membuka sempurna
"LESYAAA!!!!"
"LEEEEEEE!!!"
"SYAAAAAAAAA!!!!"
"LESYA!LESYA! LESYA!!!!""Titisan kuyaaanggg"geramnya marah,dengan dongkol Lesya turun dari kasurnya menuju depan rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Teen Fictionfollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...