Breath

116 6 0
                                    

Happy Reading!

"Ini kunci kamar lo"ujar Alden sambil menyerahkan kunci kamar pada Lesya
Namun firasat Lesya buruk,ia melihat sekeliling penginapan itu,bulu kuduknya berdiri,Lesya merapatkan tubuhnya pada Alden, kemudian ia menarik narik kemeja yg Alden pakai

"Lo serius ngambil penginapan ini? nggak ada penginapan lain?"bisik Lesya sambil melihat kondisi penginapan
"Nggak ada Sya,ini yg terdekat,sana masuk kamar lo"sahut Alden,Lesya menarik narik lengan kemeja Alden lagi,menyuruh cowok itu menunduk
"Serem"bisik Lesya lagi, Alden terkekeh,ternyata Lesya itu percaya dengan yg begituan

"Nggak ada setan, setannya takut sama lo,sana masuk kamar, terus mandi,abis itu kita keluar cari makan"ujar Alden sambil mendorong Lesya menuju kamar inapnya
"Seenggaknya kalo setannya lo gue nggak takut,lo di kamar gue dulu ya,gue takut,serius,liat tangan gue, merinding, gemeteran,kalo gue pingsan lo juga yg repot ntar"ujar Lesya panjang Lebar

Alden merangkul bahu Lesya
"Sekalian anu"bisik Alden dengan suara seraknya, Lesya mencubit pinggang Alden sampai cowok itu memekik kesakitan
"Nggak usah bercanda bego!gue takut beneran!"umpat Lesya kesal setengah mati

"Bercanda kali,gue juga masih waras"sahut Alden sambil mengusap usap pinggangnya
"Ayo,mau diem aja di sini?"tanya Alden sambil menarik tangan Lesya, Lesya mengikuti langkah Alden sambil terus melihat sekelilingnya

"Nah sekarang lo mandi sana,gue tungguin di sini"ujar Alden saat sampai di kamar inap Lesya
"Jangan ngintip"ancam Lesya sambil menunjuk muka Alden
"Nggak minat,paling juga cuma datar"sahut Alden sambil mendudukkan dirinya di sofa,baru saja ia duduk,kepalanya sudah ditimpuk dengan handuk

Alden terkekeh melihat Lesya yg menghentakkan kakinya kesal menuju kamar mandi
Namun sepertinya dewi fortuna tidak memihak mereka,buktinya lampu tiba tiba padam

"ALDEN AKSARA PRADANA!!LO MAIN MAIN SAMA GUE!ANU LO GUE POTONG LAGI MAU!?HIDUPIN LAMPUNYA SETAN!"teriak Lesya nyaring

"MATI LAMPU NENEK LAMPIR!TERIAK TERIAK TERUS LO!"sahut Alden gemas,ia mencari ponselnya dan menghidupkan senter

"Gelap banget lagi"gumam Alden,baru saja ia berdiri sesuatu langsung menubruknya,dan pelukan erat langsung terasa,Alden sedikit menunduk melihat siapa yg memeluknya erat,siapa tau kunti gitu

Alden terkekeh,ternyata Lesya,badan cewek itu bergetar hebat,namun umpatan terus keluar dari mulut cewek itu
"Setan! penginapan nggak bayar listrik apa,pelit amat,anjing!"umpat Lesya sambil menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Alden

"Jangan ngumpat terus,lo mau mau setannya ntar dateng"sahut Alden, cowok itu sulit bergerak karena Lesya terlalu erat memeluknya
"Jangann"rengek Lesya ketakutan,Alden terkekeh

"Jangan kenceng kenceng oi,gue nggak bisa gerak"
"Bodoamat"sahut Lesya tidak mau tau
"Ya masa berdiri terus"cibir Alden

"AAAAAA!!!"pekik Lesya sambil meloncat saat kakinya seperti ada yg menyentuh,Alden yg tidak siappun terdorong kebelakang, beruntung tempat duduk di sana sofa,coba saja kalu terbuat dari kayu?

"Apa sih Sya? sakit pantat gue anjir"umpat Alden sambil menahan punggung Lesya
"Kaki gue!kaki gue kaya ada yg sentuh!"pekik Lesya sambil terus bergerak,Alden kualahan sendiri,apa lagi Lesya memeluk lehernya erat erat

"Ampun Sya!nggak ada apa apa,paling itu tapak meja kena kaki lo,lepas woy!sakit leher gue,lo kira lo nggak berat"cibir Alden
"Nggak mau!kalo kunti,pocong,apa lah itu yg pegang gimanaaa!!!??"
"Nggak ada anjir!awas dulu,biar gue ke resepsionis,ini lampu matinya lama apa nggak"ujar Alden sambil mendorong Lesya, Lesya menatap wajah Alden yg sedikit terlihat

"Ikuttt!!!"pekik Lesya tidak mau di tinggal sendirian
"Ya udah lepas,gini caranya gimana gue berdirinya"protes Alden jengkel,Lesya pindah tempat,namun langsung merangkul lengan Alden kuat kuat,Alden meraih ponselnya yg jatuh di bawah,cowok itu lantas berdiri di ikuti Lesya

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang