Ekstra Sabar

80 7 0
                                    

Happy Reading!

"Gue nggak mau tau!besok sepeda gue harus udah beres!"ujar Lesya kesal,ia bersidekap dada
"Iya Sya iya,udah di bawa ke bengkel sama Ari"sahut Alden,cowok itu baru saja habis ganti pakaian dan mengambil buku buku miliknya,ia berjalan menuju Lesya

"Duduk Sya,mukanya jangan di tekuk,sepet liatnya"cibir Alden,Lesya langsung duduk di sofa rumah Alden dengan muka masih di tekuk

"Maaf Sya maaf dehh,nggak lagi lagi rusakin sepeda lo"ujar Alden memohon
"Pengen tak hihhhh"ujar Lesya kesal sambil hendak meremas Alden
Alden meringis melihatnya,ia meletakkan buku buku yg ia bawa di meja

"Ampun Sya ampun, belajar yaaa"rengek Alden takut takut,Lesya diam,ia membaca baca lembaran lembaran ulangan milik Alden

Alden duduk di depan Lesya,ia memilih diam dan memainkan bolpennya

Matematika : 39
Fisika : 23
Biologi : 34
Kimia : 26
Bahasa Inggris : 44

Lesya menganga membaca lembaran lembaran kertas ulangan atas nama Alden Aksara Pradana,ia heran,kenapa cowok ini bisa masuk IPA?

"Lo niat sekolah nggak sih?"tanya Lesya tidak habis fikir

Cowok dengan setelan kaos hitam polos dan celana crem selutut yg sedang bermain bolpen yg di seimbangkan di bibirnya yg di kerucutkan langsung menoleh pada Lesya

"Niat,dari 5 menit yg lalu tapi"sahut Alden santai, Lesya memejamkan matanya,ia menghela nafasnya mencoba sabar

Lesya melempar kertas kertas itu ke meja dengan sedikit tenaga,tenang!ia tidak boleh emosi
"Kita mulai dari matematika oke"ujar Lesya mencoba sabar
Alden mengangguk patuh,ia menatap Lesya yg fokus menuliskan soal

6!/4! ?

"Coba,lo jawab,ini matematika kelas 12 semester pertama,kalo lo ikut pelajaran pasti lo tau"ujar Lesya,Alden menerima kertas yg disodorkan oleh Lesya

"Lo ngeremehin gue?gue bisa jawab soal ini 5 detik!"tantang Alden,cowok itu langsung fokus pada kertas itu,Lesya lebih memilih melihat lihat buku buku Alden yg mayoritas kosong,ada tulisannya pun tulisan itu tidak bisa di baca!dan mungkin hanya Alden saja yg tau

"Ngomong ngomong Sya,kenapa lo kasih tanda seru di sini?enam bagi empat mana bisa?lo jebak gue ya!"ujar Alden sambil menatap Lesya lekat lekat,Lesya langsung menoleh pada Alden,ia mendengus kesal

"Bego banget sih lo!"sahut Lesya ketus,ia menghela nafasnya

sabarrrr!!!

"Ini dibaca faktorial!"sahut Lesya geram,Alden malah cengar cengir

"Gue emang bodoh soal pelajaran Sya,apa lagi soal rumus hati lo"
"Tapi kalo urusan buat keturunan gue jagonya,lo mau coba Sya?"lanjut Alden dengan santainya

"ALDENNN!!!"
"Iya sayang?kenapa?mau sekarang?hayuk lah Sya,gue siap setiap saat"canda Alden lagi
"Serah lo!gue mau pulang!"bentak Lesya kesal,ia mulai merapikan barang-barang nya
"Eh eh! bercanda Sya,baperan lo ah"ujar Alden sambil menahan tangan Lesya
"Jadi kerjainnya gimana?"tanya Alden akhirnya,Lesya lagi lagi menghela nafasnya panjang

"Lo pindah kesamping gue"ujar Lesya,Alden menurut,ia pindah di samping Lesya

"Jadi ini dibaca enam faktorial dibagi empat faktorial"ujar Lesya menjelaskan pelan pelan
"Enam faktorial ini isinya,6×5×4×3×2×1 dan empat faktorial ini isinya 4×3×2×1"jelas Lesya lagi

"Lo dengerin gak!"sentak Lesya
"Dengerin Sya,lanjut lanjut"sahut Alden

"Jadi ini di buat sederhana aja,6! = 6×5×4! dibagi 4!"ujar Lesya,ia melirik Alden yg begitu serius memperhatikannya
"Sampe di sini paham?"tanya Lesya
"Kenapa di tulis 4 apa tadi, faktorial?kenapa nggak di tulis yg kaya lo bilang pas awal?"tanya Alden

"Kan gue udah bilang, disederhanakan,jadi ini kan 4!nya kan ada sama pembilang sama penyebut,jadi di coret aja"jelas Lesya lagi,ia mencoret pelan angka 4!
"Jadikan tinggal angka 6×5,coba 6×5 berapa?"tanya Lesya pada Alden sambil menoleh
"Tiga puluh"sahut Alden
"Pinter"ujar Lesya,ia menuliskan huruf huruf itu

"Paham gak?"tanya Lesya,Alden mengangguk sambil tersenyum
"Kenapa lo nggak jadi guru privat gue dari dulu aja Sya?gini terus pinter mendadak gue"sahut Alden sambil menyengir kesenangan

"Itu sih mau lo upil!"umpat Lesya kesal,Alden terkekeh
Lesya melihat jam yg berada di pergelangan tangannya

"Dua jam,dan kita cuma belajar satu soal"ujar Lesya
"Ngak papa dong,dikit dikit,gue bakal buktiin sama lo kalo di uji coba ujian pertama nanti gue bakal masuk 50 besar"ujar Alden dengan semangat
"Gue pegang ucapan lo,kalo nggak masuk 50 besar,jangan ganggu gue lagi,jaga jarak 20 meter dari gue"ancam Lesya

"Nggak bisa gitu lah,lo kan pacar gue"protes Alden tidak terima
"Nggak usah halu deh!"sahut Lesya ketus

"Halu itu baik buat kesehatan,ya gak?"tanya Alden sambil menaik turunkan alisnya
"Halu lo itu udah masuk tahap stres!"sahut Lesya kesal,Alden malah tertawa

"Kan stresnya gara gara lo Sya"sahut Alden lagi
"Najis!"gertak Lesya kesal

"Alden!!!"teriakan cetar membahana membelah bumi eh!apaan sih!

"Mama jangan teriak teriakkk!!"sahut Alden sambil teriak
"Cih!nggak nyadar situ juga teriak teriak"cibir Lesya pelan

"Al..eh!siapa ini?cantik bangettt!!"pekik Jesi-mama Alden-
"Calon mantu mama,cantik kan?"sahut Alden,Lesya melirih Alden dengan tajam,kemudian ia menatap Jesi
"Temennya Alden Tan"ujar Lesya sopan sambil menjabat tangan Jesi

"Aduhh!!temen apa temen niii,hayoo"goda Jesi
"Temen tan"sahut Lesya mencoba sabar

"Gue tau Alden nurun sifatnya siapa" batin Lesya

"Iya deh,masih temen,nanti kalo udah jadian,bilang mama ya Al,mama mau adain syukuran"ujar Jesi dengan bangganya
"Mama nggak usah mulai deh,sana ah!Alden mau belajar ini"ujar Alden kesal

"Kamu?belajar?bumi ini gonjang ganjing!"sahut Jesi sambil tertawa
"Maaa"rengek Alden kesal

"Iya deh iya,lanjut gih,ehh..!"
"Mama sana ah!"pekik Alden kesal
"Dihhh!ehh bentar!siapa nama kamu cantik?"tanya Jesi pada Lesya
"Lesya tan"sahut Lesya sopan

"Aaa Lesyaa,cantik kaya orangnya, nanti makan di sini ya cantik,tante mau masak banyakkk"ujar Jesi dengan semangat empat lima
"Ee nggak usah tan, bentar lagi mau pulang kok,udah sore juga,takut di cariin orang rumah"tolak Lesya canggung

"Kok gitu?nggak papa,nanti pulangnya di anter Alden, biar Alden yg jelasin sama orang tua kamu,yaaa,mauuu yaaaaaaa,plisss kali ini ajaaa,yaaa Lesyaa yaaa"pinta Jesi lagi
"Iyain aja Sya"bisik Alden
Lesya menghela nafasnya,ia harus ekstra sabar

"Iya tan"sahut Lesya akhirnya
"Oke!tante mau masak dulu,kalian lanjutin yaa"ujar Jesi heboh,emak emak gaul itu langsung pergi ke dapur

"Nyokap gue udah restuin,tinggal minta restu nyokap lo nanti,dan besok gue lamar lo Sya"
Alden langsung mendapat pukulan di lengannya
"Siapa juga yg mau sama lo"semprot Lesya kesal
"Lo lah,masa bu Indah"sahut Alden sambil menopang kepalanya dengan tangannya, Lesya mendengus kesal

"Alden."
"Kenapa sayang?"sahut Alden bercanda
"Najis!"
"Hahaha, kenapa kenapa?"

"Boleh nggak?"tanya Lesya sambil melirik Alden
"Ngapain?"tanya Alden tidak mengerti

Lesya menoleh sempurna dan menatap Alden di depannya
"Gue cekik lo sampe mati."
"Gue janji cuma sekali ini, habis itu nggak lagi."
Alden langsung menghirup udara banyak banyak,  seketika ia merasa tercekik sendiri

"Nyawa gue cuma satu Lesyaaa!!"

_____

Eeeee

Votee  yaaaa

Koemen jangan lupaaaaa

See you

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang