Pelindung?

107 7 0
                                    

Happy Reading!

Alden melihat Lesya dengan seorang cowok di ujung koridor,namun sayangnya ia tidak mengenalinya, sepertinya ia murid baru

Gesit yg datang bersama Alden langsung berhenti saat Alden berhenti,ia mengikuti arah pandangan Alden yg terpaku pada depannya

"Maldava Fernando,anak baru,kelas 12 Ips 4"jelas Gesit yg tau maksud Alden
"12?kenapa bisa masuk?"tanya Alden heran
"Duit"sahut Gesit cuek,Alden berdecih, sepertinya ia mempunyai rival baru

"Nggak bisa di biarin"geram Alden kesal,ia langsung melangkah lebar menuju Lesya meninggalkan Gesit yg masih diam

Alden langsung merangkul bahu Lesya saat ia berada di dekatnya,Lesya langsung tersentak kaget,namun Alden sama sekali tidak perduli

"Lo ngapain sih!"gertak Lesya kesal,Alden menoleh pada Lesya, cowok itu tersenyum manis sampai matanya menyipit

"Lo harus ajari gue lagi,gue lupa semuanya"pinta Alden tanpa perduli Dava di depannya
"Gue ada urusan sama Dava"sahut Lesya ketus

"Nggak bisa,lo itu udah hak paten buat ajari gue"pinta Alden tidak bisa di ganggu gugat
"Iya tapi nanti!"gertak Lesya kesal

"Eh,sory nyela,gue cuma mau minta tolong tunjukin mana Bu Dian,nggak aneh aneh serius"ujar Dava yg mulai tidak enak,biar pun ia murid baru,namun ia sudah tau desas desus tentang Alden dan Lesya

"Oo,mami?"sahut Alden,cowok itu celingukan, sedangkan Lesya melepaskan tangan Alden dari bahunya
"Tu,yg kondean 100 cm,lihat kan?yg marah marah di depan 10 Bahasa 2"ujar Alden sambil menunjuk bu Dian yg sedang berkacak pinggang di depan salah satu siswa yg tidak tertib

"Oke,thanks,gue duluan"pamit Dava,cowok itu langsung pergi dari sana

"Lo apaan sih?"tanya Lesya dengan muka di tekuk,Alden memajukan wajahnya, cowok itu tersenyum penuh arti
"Lo itu milik gue,dan gue nggak suka lo deket deket sama cowok lain"ujar Alden dengan muka serius,Lesya diam,ia melihat manik mata Alden serius

"Gue cemburuan"tegas Alden dengan penuh penekanan, Lesya berkedip, sedetik kemudian ia tersadar

"Sinting!"

_____

"Kalian lagi!"getak bu Dian kesal,bagaimana tidak? beliau mendapat kabar bahwa Alden baru saja berkelahi dan ke3 temannya malah melihat tanpa mau melerai,bahkan sampai cowok itu babak belur

"Kamu lagi Alden!baru masuk juga udah buat ulah lagi!"gertak bu Dian kesal

"Aihh ibukk, kangen sama saya ya,aduh bu saya cuma nggak masuk 4 hari,gitu aja udah kangen,lebay deh ibuu"ujar Alden sok malu malu sambil melambaikan tangannya pada bu Dian

"Siapa yg kangen sama kamu!"sentak bu Dian sambil berkacak pinggang

"Istifar bu,udah siang lho ini,jangan marah marah,nanti di kira kesambet loo"celetuk Ari dengan kurang ajarnya
"Waduh iya lho bu,jangan jangan ibu udah kesambet,air woy air!"pekik Alden histeris

"ARI!ALDEN!"gertak bu Dian menjadi,guru dengan sanggul konde itu sangat emosi dengan ke4 murid bandelnya ini

"Hadir bu"sahut Ari dan Alden bersamaan, sedangkan Dicky mati matian menahan tawanya,berbeda dengan Gesit,cowok itu hanya diam dengan muka datarnya

"Walah bu,enten nopo neh niki?" Tanya pak Lardi yg baru saja tiba di ruang BK,Bu Dian menghela nafasnya,ia mencoba lebih rileks

"Biasa pak,anak anak buat ribut lagi"sahut Bu Dian dengan nada kesal

"Mboten kok pak Lardi,kulo kan anak baik baik "sahut Alden malu malu,pak Lardi geleng geleng

6. AlSya, ya kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang