Happy Reading!
Dua anak kecil kembar itu berlarian dengan riang di depan rumahnya,namun salah satu dari mereka mulai berlari menuju jalan raya
"Ayo Lesya!kejar Lesyi!ayo kejar Lesyi!!"
"Lesyi jangan ke sana,bahaya!"teriak kembarannyaTinnnnnnn!!!!!!
BRAKKK!!!!
"LESYIII!"
"Lesyi!Lesyi bangun Lesyi!"ujar anak kecil itu panik,ia menaruh kepala kembarannya yg sudah berlumuran darah itu pada pangkuannya
"Maaf LESYIII!!harusnya aku larang kamu pergi ke sini,maaf LESYIII!!tolonggg!!!!tolonggg!!!"
"Lesya..sakit,Lesyi nggak kuat..Lesyi pamit..Lesya segalanya buat Lesyi.. Lesya jangan merasa bersalah"setelah mengucapkan itu anak kecil bernama Lesyi itu menutup matanya
"Yaawlah Lesyiii!!!!"pekik ibu ibu yg sedang berlari tergopoh-gopoh dari arah rumahnya,ia langsung menggendong anaknya yg berlumuran darah menuju mobilnya tanpa perduli anak yg satunya yg berlari dengan susah payah mengikuti ibunya
Sekarang mereka berada di rumah sakit,sang ibu berjalan mondar mandir di depan ruang IGD
Sang anak menangis sesenggukan tanpa di perdulikan oleh ibunyaTak lama dokter yg menangani anaknya keluar
"Bagaimana dok anak saya?"tanya ibu itu"Maaf,tapi benturan di kepalanya mengakibatkan pendarahan hebat,anak ibu tidak bisa kami selamatkan, sekali lagi saya minta maaf"ujar Dokter itu menyesal
Bagai di sambar petir bagi sang ibu,ia kehilangan salah satu anaknya,anak yg bernama Lesya itu semakin menangis dan di sela sela tangisnya ia bergumam kata maaf"Ini semua gara gara kamu!kakak kamu meninggal gara gara kamu!"bentak ibunya pada Lesya
"Bukan Lesya Ma,bukan Lesya"tolak Lesya sambil menangis
"Dasar anak nakal!menyesal saya lahirin kamu!anak nakal!"bentak ibunya sambil mencubit lengan,paha dan badan anak itu"Ampun Ma,bukan Lesya Ma!bukan Lesya"ujar anak itu berusaha meminta ampun
"PERGI KAMU!JANGAN PERNAH MENAMPAKKAN DIRI KAMU DI DEPAN SAYA!SAYA MENYESAL PUNYA ANAK SEPERTI KAMU!PEMBUNUH!"
Lesya terjaga,nafasnya memburu,tubuhnya bergetar, wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi pelipisnya
"Les,Les"panggil Maya yg duduk di sampingnya sambil menepuk nepuk pundak Lesya
Lesya terlihat linglung,ia maneliti tempat keberadaannya"Les lo kenapa?"tanya Dinda
Kelas sepi,hanya tinggal beberapa siswa saja yg berada di sana karena memang sedang istirahat,dan sepertinya Lesya ketiduran di kelas,tidak biasanya ia sampai ketiduran,mungkin efek pola hidupnya yg akhir akhir ini tidak teratur
"Gue?ah..nggak papa kok,gue ketiduran ya?"tanya Lesya
"Lo mimpi lagi?"tanya Maya yg tau gelagat Lesya
Lesya diam,ia memilih merapikan buku bukunya dan memasukkan ke dalam tasnya"Gue bukan pembunuh kan May,Din?bukan gue yg bunuh Lesyi"gumam Lesya
"Lesyi meninggal gara gara kecelakaan,bukan gara gara gue,bahkan gue udah peringatin Lesyi buat nggak lari lari ke jalanan,bukan gue yg bunuh Lesyi,tapi kenapa Mama ngomong kalo gue pembunuh?"rancau Lesya ketakutan,bahkan ia berbicara dengan bibir yg bergetarMaya menarik Lesya ke dalam pelukannya
"Tenang Les,kita selalu ada buat lo,kita percaya sama lo"ujar Maya menenangkan"Kita selalu ada buat lo Lesya"tambah Dinda,Lesya terisak,ia masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya
KAMU SEDANG MEMBACA
6. AlSya, ya kan?
Teen Fictionfollow dulu akun author! follow juga IG : imyour_khuss Kalo rumus aritmatika 1 + 1 = 2 itu adalah pasti, tapi rumus Alden + Lesya = Keributan Itulah rumus lebih pasti di SMA Angkasa yg tidak bisa diganggu gugat. Masa SMA yg Lesya bayang bayangkan ak...