Ep. 17

4K 169 20
                                    

Obelisk menyala merah, dedaunan di hutan bambu menyanyi karena angin menari bersama mereka dan sinar bulan bersinar dengan terang malam itu..

"Apakah kau akan pulang ke rumah dengan masih memakai binyeo itu?"

Jeong Tae Eul dan Lee Gon masih berpegangan tangan. Seperti tidak ingin berpisah sedetikpun. Saat tangan terlepas dan merindukan genggamannya kembali, sulit bagi mereka untuk mewujudkannya. Tidak bisa menelepon, tidak bisa bertemu sewaktu-waktu dan lebih sedih mereka tidak bisa memperkenalkan ke dunia masing-masing. Ya, ini seperti backstreet atau hubungan terlarang, tapi sebenarnya ini adalah tentang kekuatan cinta dan ikatan batin. Karena itu semua mereka bisa menjalani keseharian tanpa kehadiran dan tanpa kabar sampai weekend tiba.

"Ah..benar. Aku hampir melupakannya"

Tangan Jeong Tae Eul naik menuju belakang rambutnya yang berkonde, bersamaan itu tangan Lee Gon menahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Jeong Tae Eul naik menuju belakang rambutnya yang berkonde, bersamaan itu tangan Lee Gon menahannya.

"Biar aku saja"

Lee Gon melepas binyeo sederhana dengan batu giok berwarna oranye dari rambut Jeong Tae Eul membiarkan rambut panjang gelombangnya terurai dan memberikan binyeo kepadanya. Lee Gon merogoh jaketnya dan mengambil ikat rambut hitam. Mata mereka saling menatap dan tersenyum. Dengan cepat Jeong Tae Eul mengambil ikat rambut dari tangan Lee Gon.

"Kalau ini aku saja, kau tidak pandai mengikat rambut dengan rapi"

"Aku orang yang pandai belajar jika kau ajari dan bahkan kau sendiri mengikat dengan meninggalkan beberapa rambut bayimu"

Jeong Tae Eul kembali tersenyum, Raja Kerajaan Corea yang selalu gila dan pamer ini selalu membuat dirinya tertawa.

"Lain kali aku akan membawakanmu binyeo kepala naga"

"Aku tidak mau, itu terlalu berat untukku. Lagipula kepalaku sakit karena model rambut ini tadi"

"Kau harus belajar membiasakannya"

"Untuk apa seorang detektif menggunakan binyeo" Jeong Tae Eul tertawa

"Aku sudah berkali-kali katakan padamu bahwa kau akan kujadikan Ratu Kerajaan Corea"

Jong Tae Eul tersenyum,

"Bye Lee Gon"

dia melepaskan tangan Lee Gon dan berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya. Lee Gon tidak kaget dengan reaksi Jeong Tae Eul karena dia sangat paham sifat pacarnya. Lee Gon tersenyum dan melambaikan tangannya juga.

"Bye Jeong Tae Eul, hati-hati di jalan. Sampai bertemu lagi minggu depan"

Dia berkata dengan nada semakin tinggi bukan karena marah tetapi karena Jeong Tae Eul terus berjalan menjauh meskipun dia belum selesai bicara dan dia ingin Jeong Tae Eul mendengarnya.

Obelisk menghilang...

----
Di kamar Jeong Tae Eul tidak bisa tidur. Ini bukan pertama kalinya Lee Gon berkata akan menjadikan dirinya sebagai Ratu Corea. Tidak, bukan dia tidak ingin. Tetapi membayangkan kehidupan istana dia tidak bisa, meninggalkan ayahnya, pekerjaannya, dan semua teman-temannya dia tidak bisa. Yang paling penting adalah bagaimana jika dia menikah dengan Lee Gon, apakah boleh jika 2 dunia yang berbeda menjadi satu. Itu akan menyalahi hukuman alam, tetapi bagaimana jika memang itu takdir yang digariskan untuk mereka?.

"Tidak. Aku tidak boleh berpikir terlalu jauh, aku hanya hidup untuk hari ini"

Jeong Tae Eul menutup matanya dan tertidur

---

22 Mei 2022

Di restoran BBQ Chicken seorang pria dan wanita duduk berhadapan dengan diatas meja penuh dengan sepiring ayam, botol bir, gelas dan soju.

"Sungguh aku tidak akan mau datang jika kau tidak mentraktirku lagi kali ini" ucap Koo Seo Gyeong

"Bodoh, baru kali ini aku tahu seseorang berulangtahun tapi dia malah memintaku untuk membayarkan makanannya"

"Itu karena kau bertanya kepadaku aku ingin kado apa Pak Kang Hyeon Min. Tapi bolehkan aku meminta kado lagi setelah kado makan ini?"

"Hei! Kau bisa kulaporkan atas pemerasan terhadap polisi"

"Hei! Kau bisa kulaporkan atas pemerasan terhadap polisi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak ada polisi yang bisa memeras polisi juga"

"Maka dari itu kau harus lebih ramah kepada polisi didepanmu"

"Maka dari itu kau harus lebih ramah kepada polisi didepanmu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berdua saling bertatap mata dan tertawa bahagia.

---
Kantor Polisi Seoul Jongo..

"Tae Eul tadi malam ada laporan pembunuhan di daerah Seongbuk-gu kau pergilah dengan Ji Hyun sekalian kau ajari dia" ujar Manager Park

"Oh tidak, ini hari senin yang buruk. Kenapa harus aku yang mengajari setiap ada anak baru"

"Jangan berkeluh, aku bahkan sudah memberikan ijin spesial untukmu, tidak ada pekerjaan untukmu setiap weekend. Atau aku harus perlu bertindak lebih keras kepadamu, akan kubuat kau bekerja sampai hari minggu. Ah ya, kau tidak pernah mengenalkan orang itu kepada kami"

"Manager Park berhentilah ceramah. Baik, aku akan menangani kasus ini. Daripada kau penasaran dengan siapa orang yang selalu bersamaku, kau urus saja kesendirianmu atau akan kulaporkan pada istrimu"

"Ya!! Anak ini selalu tidak sopan kepadaku"

"Ji Hyun, ayo" ajak Jeong Tae Eul mengindahkan omongan Manager Park.

Siang itu matahari sangat terik, mereka berdua tiba di lokasi kejadian. Detektif Shim dan Gyeong Ran sibuk dengan barang bukti disana. Beberapa wartawan ingin menerobos kedalam tapi dicegah oleh Jeong Tae Eul.









*Binyeo: jepit konde wanita pada joseon, dipakai oleh wanita yang sudah menikah.
(Binyeo kepala naga pada jaman joseon hanya dipakai untuk Ratu)

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang