Hari ini adalah hari tersibuk yang beberapa kali y/n alami. Ia sekarang sibuk dengan berkas berkas, rapat dengan klien, menandatangani, dan lain sebagainya. Sejak kemarin malam ia sama sekali tidak memegang ponselnya. Semua notifikasi yang masuk semua ia abaikan.
Y/n sendiri sudah berpesan dengan Ronald, jika ada yang membutuhkannya harus melewati Ronald terlebih dahulu. Y/n sama sekali tidak mau menerima berita yang tidak penting dari klien kliennya yang tak jarang hanya berbasa basi saja.
Ditengah kesibukannya masuklah Ronald dengan beberapa map yang ia bawa, kemudian menaruhnya di meja kerja milik y/n.
"Apa masih banyak?" Tanya y/n sambil melepaskan kacamatanya.
"Sepertinya ini yang terakhir, tinggal beberapa berkas yang bisa aku kerjakan" ujar Ronald yang diangguki oleh y/n.
"Apa ada panggilan masuk?" Tanya y/n.
"Hanya klien klien yang berbasa basi saja, dan Ara yang mencari mu. Apa kau tak mengangkat telponnya?" Tanya Ronald.
"Biarkan saja, aku terlalu pusing dengan berkas berkas ini. Dan lagi aku sedang malas memegang ponselku" ujar y/n sambil memakai kembali kacamatanya.
"Baiklah, mau ku belikan kopi?" Tanya Ronald yang melihat wajah y/n yang sangat kelelahan.
"Boleh yang hangat" ujar y/n yang kembali fokus dengan map yang ada di depannya.
Ronald mengangguk paham kemudian keluar dari ruangan milik y/n. Sekarang di ruangan milik y/n hanya terdengar suara kertas yang dibolak balik.
Beberapa saat kemudian y/n meletakkan kacamatanya di meja, kemudian ia berjalan menuju sofa panjang di ruangannya. Setelahnya ia merebahkan badannya dan memejamkan matanya sambil meletakkan tangan kanannya di atas dahinya. Beruntung sekarang ia memakai celana bukan memakai rok.
Y/n sangat pusing dengan berkas berkas yang sangat bertele tele itu. Untuk beberapa saat y/n merilekskan badannya. Kemudian setelah merasa lebih rileks y/n bangun dari tidurnya dan duduk menyender di sofa miliknya.
Masuklah seorang pria yang membawa 2 kopi hangat di kedua tangannya. Kemudian pria tersebut memberikan salah satu kopinya kepada y/n.
"Terimakasih" ujar y/n kemudian meminumnya pelan.
"Sama sama" ujar Ronald kemudian duduk di seberang y/n.
"Apa ada meeting lagi?" Tanya y/n.
"Sehabis makan malam, kau ada meeting bersama tuan Lee dari SM" ujar Ronald.
"Kenapa ia selalu melakukan meeting saat malam hari?" Tanya y/n.
"Karena kau merupakan sponsor dari NCT, dan NCT sendiri lebih banyak waktu senggang di malam hari" ujar Ronald yang diangguki oleh y/n.
"Apa kau sudah menghubungi Ara?" Tanya Ronald.
"Belum, aku sedang tidak mood membuat panggilan telpon" ujar y/n kemudian meminum kopinya.
"Yasudah, aku akan kembali ke mejaku. Jika ada apa apa panggil saja" ujar Ronald yang diangguki oleh y/n.
Y/n masih duduk di sofa sambil memegang cup kopi miliknya. Kemudian ia berdiri dan berjalan menuju meja kerjanya dan membuka laci meja tersebut. Ia mengambil kunci mobil dan kacamatanya yang berada di meja. Y/n pun keluar dari ruangannya dan menuju meja Ronald.
"Ronald, aku akan keluar sebentar. Ponselku aku tinggalkan di meja, kalau ada apa apa kau urus saja sebisanya, kalau memang membutuhkanku tinggalkan saja di mejaku" ujar y/n kepada Ronald.
"Mau kemana?" Tanya Ronald.
"Hanya mengistirahatkan otakku saja, dah ya bye" ujar y/n kemudian melenggang pergi dari kantornya.
![](https://img.wattpad.com/cover/238032142-288-k901474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story [NCT]
RandomJudul sebelumnya : Best Friend Forever [NCT] Melewati Lika liku Berjuang bersama Start : 24 Agustus 2020 Finish :