Sudah seminggu y/n berada di New York, dan selama itu juga y/n sama sekali tidak memegang ponselnya. Semua panggilan yang bertujuan dengannya di urus oleh Ronald dan asistennya yang berada di New York (Richard).
"Richard, setengah jam kedepan jangan ganggu saya" ujar y/n saat menemui Richard.
"Baik Mrs." Ujar Richard.
Hubungan y/n dengan Richard tak sedekat dengan Ronald. Karena Ronald sudah y/n kenal jauh sebelum perusahaannya ia bangun. Sedangkan pertemuan dengan Richard terjadi saat awal pengembangan perusahaannya.
Sekarang y/n menyandarkan badannya di kursi kerjanya. Ia menutup matanya sesaat dan membukanya perlahan. Entah mengapa ia sangat lelah untuk beberapa hari ini.
Lelahnya bukan hanya lelah fisik yang bisa dihilangkan dengan istirahat. Namun lelah secara mental yang harus benar benar diperhatikan. Banyak hal yang ia pikirkan selain pekerjaan.
Salah satunya Fangyin, seorang pria yang akhir akhir ini dekat dengan Ara. Entah dukungan dari mana, ia merasa bahwa Fangyin akan memberikan hal buruk untuk kedepannya. Namun, untuk sekarang y/n tidak ingin tergesa gesa untuk menghakimi.
Alasan y/n memerintahkan Ronald tetap di Korea adalah untuk menjaga Ara dalam jarak dekat. Selama dia New York pun y/n tetap memantau Ara dengan bantuan koneksi yang ia punya.
Sudah 30 menit berlalu, y/n kembali bekerja. Ada beberapa hal yang harus ia kerjakan sendiri.
Ditengah pekerjaannya tiba tiba masuklah seorang pria dengan sombongnya. Y/n mengangkat sebelah alisnya dan menatap kearah Richard dengan pandangan bertanya.
"Tuan Justin ingin bertemu Mrs" ujar Richard yang mengerti pandangan yang diberikan kepadanya.
"Tuan Justin, ada keperluan apa anda kesini?" Tanya y/n seramah mungkin.
"Owh jadi begini ruang milik Mrs y/n, bagus juga. Pasti cocok untukku tempati" ujar Justin.
"Maaf?" Tanya y/n sambil menahan emosinya.
"Oh iya, aku kesini mau mengalih namakan perusahaan ini menjadi namaku" ujar Justin dengan entengnya.
"Maaf sebelumnya, sebenarnya anda ini siapa? Apa maksud anda? Datang datang dengan tidak tau sopan santu, dan berlagak seperti penguasa dunia" ujar y/n dengan nada yang sangat tidak menyukai kehadiran Justin.
"Sepertinya anda yang tidak tau sopan santun disini, tetapi karena kau sangat cantik aku akan memaafkan. Sebagai awalannya, aku akan memperkenalkan diriku. Perkenalkan namaku Justin Kimberly, pewaris tunggal dari perusahaan Kimberly company" ujar Justin dengan kesombongannya.
"Ah perusahaan Kimberly, Richard sambungkan saya dengan tuan Kimberly" ujar y/n sambil kembali duduk di kursi kerjanya.
"Untuk apa kamu menghubungi ayah saya? Apakah kau takut perusahaan mu akan aku beli?" Tanya Justin dengan sombongnya.
"Nikmati saja dulu waktu waktu yang kau sia sia kan ini, sebelum kau menerima akibatnya mengusikku" ujar y/n dengan senyuman miringnya.
"Apa maksud mu? Kau hanya wanita tak berguna, keahlian wanita itu hanya melayani pria. Oh iya bagaimana dengan hotel bintang 5?" Tanya Justin dengan senyum mesumnya.
"Silahkan anda berpikir liar, hal itu tidak akan terjadi" ujar y/n dengan santainya.
Dengan santai Justin mendekatkan dirinya kepada y/n, y/n hanya melihat Justin yang berjalan perlahan mendekatinya. Ia sama sekali tidak ketakutan dengan Justin yang mulai merapatkan badannya dengan badan dirinya.
"Apa kau takut baby girl?" Tanya Justin dengan bisikan ditelinga y/n.
"Sepertinya kau salah mengambil lawan tuan Justin" ujar y/n, kemudian sepersekian detik kemudian y/n membanting tubuh Justin dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story [NCT]
RandomJudul sebelumnya : Best Friend Forever [NCT] Melewati Lika liku Berjuang bersama Start : 24 Agustus 2020 Finish :