My Home (?)

432 64 0
                                    

Jaehyun terus mondar mandir di depan ruang perawatan, pikiran negatif selalu menghantui dirinya. Karena ia sangat yakin, tidak ada luka terbuka di badan y/n. Namun, saat kulitnya bersentuhan dengan kulit y/n terasa begitu dingin. 

Ronald sudah datang dan mengatasi semua kekacauan yang ada, ia terlihat terus menelpon untuk mencari siapa pelaku yang sudah berani melakukan ini. Setelah selesai, ia menghampiri Jaehyun dan menepuk pelan bahu tunangan dari atasan sekaligus sahabatnya. 

"Y/n pasti akan baik baik saja," ucap Ronald berusaha menenagkan walau hatinya pun tidak tenang. 

Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya kemudian menghela napas panjang. Sudah hampir 2 jam, namun dokter yang memeriksa y/n tak kunjung keluar dari ruang perawatan. 

Tepat beberapa menit kemudian, dokter yang menangani y/n keluar. Jaehyun langsung menghampiri sang dokter yang disusul oleh Ronald. 

( Menggunakan bahasa Inggris )

"Bagaimana dok keadaan tunangan saya?" tanya Jaehyun.

"Puji Tuhan, pasien dibawa ke rumah sakit tepat waktu. Racun yang disuntikan ke tubuh pasien belum terlalu menyebar. Hanya saja sudah hampir mengenai jantung pasien. Namun, racun sudah di netralisirkan dan keadaan pasien sudah mulai membaik. Sekarang kita hanya tinggal menunggu pasien siuman. Kalau begitu saya permisi," ujar sang dokter. 

Setelah berterimakasih, Jaehyun dan Ronald langsung menghela napas lega. Setidaknya sekarang y/n sudah bisa dikatakan baik baik saja.

***

Dengan perlahan namun pasti, kedua mata yang tadinya masih tertutup sekarang mulai terbuka. Y/n menggerakkan badannya yang terasa kaku. Namun, ia merasa bahwa tangan kanannya sedikit berat.

Dengan tenaga yang masih sedikit, y/n mencoba melihat ke arah tangan kanannya. Terlihat kepala seorang pria yang sangat y/n kenal. Y/n tersenyum tipis, tangan nya yang bebas mengelus pelan kepala pria tersebut.

Merasa tidurnya terganggu, pria tersebut mengangkat kepalanya. Pandangan keduanya saling bertubrukan. Sama sama terdiam, bedanya y/n yang menahan senyum sedangkan sang pria sedang memproses apa yang terjadi.

"Noona!!!" Seru pria itu saat sadar apa yang sudah terjadi sekarang.

Y/n hanya terkekeh mendengar seruan tunangannya itu, siapa lagi kalau bukan Jaehyun. Kedua mata Jaehyun sekarang benar benar terbuka.

"Noona udah dari kapan bangunnya? Terus ada yang sakit? Mau aku panggilin dokter? Atau Noona mau minum?" Tanya Jaehyun beruntun.

"Jaehyun pelan pelan ngomongnya" bukannya menjawab y/n malah menyuruh Jaehyun untuk memperhatikan cara berbicaranya.

Jaehyun menggerutu lucu yang membuat y/n tersenyum cerah.

"Noona sudah baik baik saja, tapi bisa tidak kamu mengambilkan Noona segelas air?" Pinta y/n yang langsung diangguki oleh Jaehyun.

Jaehyun berdiri dan berjalan menuju meja yang disana ada segelas air mineral yang masih utuh. Setelahnya ia membantu y/n untuk meminum air tersebut.

Dirasa y/n sudah selesai, Jaehyun mengembalikan gelas ke tempat semula. Kemudian duduk kembali di kursi yang ia gunakan tadi.

"Kenapa kamu disini? Bukannya sekarang jadwal kamu terbang ke negara selanjutnya?" Tanya y/n.

"Bagaimana bisa aku terbang dengan tenang jika Noona masuk rumah sakit, dan manajer pun juga menyuruhku untuk tinggal disini bersama Noona" ujar Jaehyun.

"Manajer yang meminta atau kau yang memintanya?" Tanya y/n dengan nada menggoda.

"Noona!!" Seru Jaehyun sekali lagi.

Beginilah sepasang kekasih jika pihak perempuan yang lebih tua. Y/n akan lebih suka menggoda Jaehyun, menurutnya saat Jaehyun mulai menggerutu itu adalah sesuatu yang menggemaskan.

"Oh Noona, aku boleh tanya?" Tanya Jaehyun.

"Tentu saja" ucap y/n.

"Mmm, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Noona bisa tiba tiba pingsan?" Tanya Jaehyun dengan wajah polosnya.

Y/n tersenyum, kemudian mengambil tangan Jaehyun yang berada di sisi kasurnya. Ia menggenggam sembari mengelus halus tangan tunangannya itu.

"Sebenarnya Noona juga masih menduga, tapi hanya mereka yang memiliki motif untuk melakukan hal seperti ini kepada Noona" jelas y/n sambil menatap Jaehyun.

"Mereka?" Tanya Jaehyun.

"Iya, mereka yang seharusnya menjadi tempat berpulang disaat Noona lelah. Tempat yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk Noona singgahi" jawab y/n.

Mendengar hal itu Jaehyun langsung memahami maksud y/n. Kemudian ia berdiri dan duduk di ranjang sebelah y/n. Jaehyun menarik y/n kepelukkannya, kemudian mengelus pelan punggung kekasihnya itu.

Y/n menyamankan pelukannya dengan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jaehyun. Aroma badan pria itu mampu membuat ia lebih tenang.

"Sekarang Noona punya aku sebagai tempat berpulang Noona. Tempat yang siap kapan saja menerima keluh kesah Noona. Suka dan duka kita akan lewati bersama, aku tidak ingin berjanji banyak hal. Jadi, biarkan aku membuktikan semua yang aku rencanakan untuk masa yang akan datang bersama Noona" ujar Jaehyun yang membuat y/n tersenyum dalam dekapan Jaehyun.

"Tentu saja Noona akan mengijinkan kamu untuk membuktikan semuanya" balas y/n.

Kemudian keduanya terlarut dalam pelukan hangat mereka. Sedangkan seseorang yang berada di pintu kamar itu hanya mendengus.

"Cih, bisa bisanya mereka bermesraan di hadapanku" gumam Ronald, namun ia tersenyum melihat sejoli itu masih asik berpelukan.

TBC
Thx
Xoxo 💙

My Story [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang