Sweet Moment

964 108 3
                                    

Hari ini y/n hanya ingin duduk saja di kursi kebesaran perusahaan nya. Ya hanya sekedar duduk sambil memandangi kaca besar yang langsung mengarah ke jalanan kota yang padat.

Kemudian dengan tiba tiba pintu dibuka dan terdengar omelan seorang pria yang sangat ia hapal. Siapa lagi kalau bukan Ronald, sekretarisnya/tangan kanannya/ sahabatnya/apa pun itu.

"Ronald, bisa tidak sih sehari saja kau tidak mengomel. Aku pusing bukan karena pekerjaan, tapi karena Omelan mu yang seperti emak emak yang tak ingin salah" ujar y/n sambil membalikkan kursinya.

"Aish kau ini, kamu datang kesini hanya untuk bersantai. Padahal janji dengan klien dan berkas berkas yang harus kamu tanda tangani sudah menanti" ujar Ronald.

"Yaudah lah, tinggal berikan apa susahnya" ujar y/n.

"Dasar, sejak tadi aku memberikan berkas berkas itu tapi dengan seenaknya kau mengembalikannya tanpa menandatanganinya" ujar Ronald dengan menggebu gebu.

"Iye iye maap, yaudah sini mana berkasnya. Mumpung mood ku sedang enak untuk mengerjakan berkas berkas itu" ujar y/n.

Akhirnya Ronald keluar untuk mengambil berkas berkas yang harus di tanda tangani oleh y/n. Beberapa saat kemudian, dia datang dengan tumpukan berkas yang hampir menutupi wajahnya.

"Sepertinya Jaehyun akan aku duakan sekarang" ujar y/n sambil memandangi berkas berkas yang menumpuk.

"Akan aku ijinkan kau mendua dulu dengan berkas berkas ini, pasti dia akan mengerti" timpal Ronald.

Y/n hanya menghela napas panjang kemudian mulai mengerjakan berkas berkas yang pastinya sangat membosankan ini.

Sedangkan Ronald kembali ke mejanya untuk menyelesaikan tugas tugasnya.

"Ah iya, aku harus bertemu klien" gumam Ronald kemudian kembali lagi ke ruangan y/n.

Baru saja Ronald masuk, ia sudah dihadiahi dengan ucapan yang menusuk hatinya.

"Apa lagi sih raja jomblo, aku udah ngerjain tugasku. Pergi sana" ujar y/n yang masih fokus dengan berkas yang ada di depannya.

"Enak aja raja jomblo, aku ke sini lagi karena mau ini ketemu klien. Kalau ada apa apa telpon aja, au ah bye" ujar Ronald langsung pergi.

Sedangkan y/n hanya tertawa renyah, kemudian kembali fokus mengerjakan berkas berkasnya.

Skip

Sudah 2 jam terlewatkan, y/n meregangkan ototnya sambil menggerutu.

"Ingin rasanya mengumpat, ini berkas enggak habis habis perasaan. Ronald kemana lagi, ketemu klien kayak ketemu jodoh aja lama, ah coba telpon Jaehyun aja" monolog y/n kemudian mengambil ponselnya.

Beberapa saat y/n mendengar nada sambung yang membuat dia tertawa geli.

"Jaehyun punyanya y/n" seperti itu nada sambungan yang terdengar.

"Halo nooonnnnaaaaaa"

"Jaehyun jangan teriak gitu, aku masih bisa mendengar suaramu"

"Hehehe maap, seneng aja di telpon Noona"

"Ada ada aja kamu, itu nada sambungnya kok gitu sih?"

"Cuma nomor ini aja kok, nomor pribadi bukan nomor pekerjaan. Jadi yang denger cuma Noona, member yang lain, keluarga, dan 97L yang lain"

"Astaga, aku malu"

"Enggak usah malu, kan Noona pakek baju"

"Astaga, kamu kok bisa imut banget. Jangan jangan kamu kayak gini ke semua temen kamu"

My Story [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang