"Kalian itu masih bocah, mending pulang, bersih bersih, terus belajar yang rajin. Enggak usah sok jagoan kayak gini" ujar y/n sambil berjalan santai.
"Aku miris liat cowok juga mukulin perempuan, tandanya kalian cowok cupu. Dan lagi kalian yang perempuan, apa kalian tidak memiliki empati sesama perempuan?" Tanya y/n yang terus berjalan mendekat, tangannya mengambil sebuah koran yang di letakkan di atas mobil.
"Lo siapa sih sebenernya? Enggak usah ikut campur urusan kita. Emang Lo enggak tau bokap gue siapa?" Tanya perempuan itu dengan songong.
"Aku enggak perduli siapa ayah kalian, ibu kalian. Aku hanya peduli dengan hal penting saja, jadi orang tua kalian tidak penting bagiku" ujar y/n kemudian ia melepas masker yang memperlihatkan lebam di mukanya.
"Aku tak ingin berkelahi dengan kalian, jadi pergilah" ujar y/n sambil menggulung koran di tangannya.
Remaja remaja itu terdiam, tak ada yang berbicara atau pun pergi. Mereka hanya saling pandang seperti sedang berkomunikasi melalui tatapan.
"Sepertinya kalian memang bosan hidup" ujar y/n yang diakhiri dengan tawaan pelan.
"Mari selesaikan ini" gumam y/n yang masih bisa didengar oleh remaja remaja itu.
Entah dari mana dorongan yang membuat beberapa remaja laki laki itu langsung menyerang y/n. Sedangkan remaja perempuan menyaksikan bersama korban bully mereka.
Y/n menghindar dari pukulan mereka, kemudian memplintir satu tangan salah satu diantara mereka,kemudian membantingnya. Koran yang sudah ia gulung, y/n gunakan untuk memukul bagian belakang leher.
Beberapa pukulan koran itu sangat menyakitkan menurut remaja remaja itu.
"Udah deh nyerah aja, sakit kan?" Tanya y/n sambil menghindar dari pukulan.
Mereka tetap menghujani y/n dengan pukulan dan tendangan. Karena y/n merasa di cuekin, y/n mendengus pelan.
"Ini permintaan kalian ya" ujar y/n.
Sedetik kemudian y/n langsung melumpuhkan beberapa remaja laki laki itu. Mereka pingsan dan tergeletak di aspal.
Y/n menghela napas kemudian memundurkan rambutnya. Kemudian menatap tajam remaja perempuan yang sudah mulai mundur.
"Mau kemana kamu? Diam disitu, kalau sampai kalian kabur akan kubuat kalian sama seperti teman teman kalian itu" ujar y/n.
Ajaibnya mereka langsung terdiam tak berani bergerak sedikit kemudian. Y/n mengeluarkan ponselnya dan menelpon Ronald.
"Apa an?"
"Santai mas bro, kirim 3 mobil bawa Daejung appa, Samuel, dan Chris juga. Aku kirim alamatnya"
"Napa dah?"
"Dah lah ikutin aja, mau ku potong gaji mu?"
"Iya iya bawel banget, aku tutup dulu"
"Hmm"
Setelah sambungan terputus, y/n langsung mengirim alamat. Setelah selesai ia kembali memasukkan ponselnya.
Y/n berjalan ke perempuan yang terduduk di aspal. Penampilannya sudah berantakan, lebam di sudut bibir dan bagian wajah lainnya.
"Mereka ngapain kamu?" Tanya y/n selembut mungkin.
Perempuan itu hanya terdiam, sepertinya ia sangat ketakutan karena perempuan yang berdiri di belakang y/n menatapnya tajam.
"Kamu bisa tidak, enggak usah menggertak?" Tanya y/n sambil menatap ke perempuan yang berdiri di belakangnya.
Perempuan itu langsung menundukkan kepalanya, nyalinya langsung ciut saat bebricara dengan y/n.
"Hey tidak usah takut, ada unnie disini. Kamu bisa bilang semuanya ke unnie" ujar y/n lembut sambil mengelus tangan perempuan itu.
Seketika perempuan itu menangis, y/n merengkuh ke dalam pelukannya. Bertepatan dengan itu terdapat 3 mobil yang berhenti tak jauh dari mereka.
"Mrs y/n" panggil ketua Park.
"Bawa mereka ke rumah sakit L'A, jangan sampai kabur. Pisah mobil" ujar y/n yang masih memeluk korban bully remaja remaja tadi.
Daejung mengangukkan kepalanya, kemudian ia menggiring remaja remaja perempuan itu ke mobil yang dibawa oleh Samuel. Sedangkan Samuel dan Chris menggendong beberapa remaja laki laki yang masih pingsan.
"Sekarang kamu ikut unnie ya, kita obatin lukamu" ujar y/n dengan sangat halus.
Perempuan itu mengangukkan kepalanya pelan, y/n membantu dia perempuan itu untuk berdiri.
"Nama kamu siapa?" Tanya y/n sambil membantu dia berjalan.
"Park Hera" jawab Hera lirih.
"Hera, nama yang bagus. Kalau nama unnie Kang y/n" ujar y/n dengan lembut.
"Saat di mobil kamu harus cerita semuanya ya" ujar y/n yang diangguki oleh Hera.
Y/n dan Hera sudah masuk ke mobil, mobil mereka dikendarai oleh Daejung.
"Suruh Yeoreum untuk mencari identitas mereka semua" ujar y/n kepada Daejung.
"Baik Mrs" jawab Daejung.
Y/n mengelus lembut punggu Hera, untuk menenangkan Hera yang masih syok.
"Jadi?" Tanya y/n.
"Aku punya adik namanya Park Wonu, dia mengalami kecelakaan bersama kedua orang tua kami. Kedua orang tua kami meninggal di tempat dan Wonu masih koma sampai sekarang" ujar Hera memulai ceritanya.
Y/n masih terdiam, ia mendengarkan cerita Hera dengan seksama.
"Karena uang tabungan appa dan eomma tidak cukup, aku akhirnya bekerja paruh waktu. Apa pun aku kerjakan, dari menjaga toserba, pengantar makanan, pengantar susu, dan lainnya. Dan saat itulah aku sering di bully oleh Yuri dan teman temannya" ujar Hera sambil menundukkan kepalanya.
Kemudian terdengar isakan kecil, y/n langsung memeluk kembali tubuh Hera. Y/n menepuk nepuk pelan punggung Hera.
"Sekarang semuanya baik baik saja, ada unnie disini" ujar y/n pelan.
Hera sekarang membalas pelukan y/n, y/n tersenyum tipis tangannya tak berhenti menepuk pelan punggung Hera.
Skip
Sekarang mereka sudah sampai di rumah sakit L'A, mereka semua berada di ruangan yang sama. Beberapa saat kemudian masuklah dokter Kim bersama beberapa suster.
"Appa" panggil Yuri saat melihat dokter Kim (Kim Seoho).
"Kamu kok disini nak?" Tanya dokter Kim.
"Tadi ahjumma itu memukuli teman temanku" ujar Yuri dengan nada manjanya.
Dokter Kim melihat kearah yang di tunjuk Yuri, kemudian ia disambut dengan senyuman miring dari perempuan itu.
"Nona y/n" panggil dokter Kim.
"Ah jadi dia anakmu dokter Kim? Ajari dia lebih sopan dengan orang lain. Jika dia seperti itu terus ia akan menjadi sampah di masyarakat" ujar y/n dengan kata kata sarkasnya.
"Appa, dia menjelek jelekkan ku" ujar Yuri.
"Apa kamu tidak tau kamu sedang berbicara dengan siapa? Dia adalah pemilik rumah sakit ini" ujar dokter Kim tak habis pikir.
"Enggak usah ribut dulu, tuh temennya Yuri masih pingsan semua" ujar y/n.
Dokter Kim bersama suster suster tersebut langsung menangani 3 remaja laki laki dan mengobati luka lebam milik Hera.
Beberapa saat kemudian mereka sudah selesai mengobati semuanya.
"Ketua Park, Samuel, dan Chris jaga mereka bertiga" ujar y/n yang diangguki ketiganya.
"Dokter Kim, Yuri, Minji, dan Eunbyul ikut ke ruanganku" ujar y/n dengan tegas. Keempatnya hanya bisa mengangukkan kepalanya dengan pelan.
"Hera kamu ikut unnie ya" ujar y/n lembut kepada Hera, Hera hanya mengangukkan kepalanya.
TBC
Thx
Xoxoxo
![](https://img.wattpad.com/cover/238032142-288-k901474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story [NCT]
РазноеJudul sebelumnya : Best Friend Forever [NCT] Melewati Lika liku Berjuang bersama Start : 24 Agustus 2020 Finish :