0

3.7K 235 11
                                    

"Tidak.. Tidak.. Nenek, dimana Sejeong? Katakan padaku! Bagaimana Sejeong? Bayi kami, bagaimana Sejeong dan anak kami nek? Mengapa aku tak bisa menggerakkan kakiku?"

Pria yang sedari tadi hanya bisa merebahkan diri diatas ranjang itu menangis sejadinya. Merasa putus asa karna wanita paruh baya disampingnya itu hanya diam seribu bahasa dengan raut wajah sedihnya.

"Sehun, istrimu dan anak kalian sudah meninggal. Karena ia kehabisan darah akibat kecelakaan mobil yang kalian alami kemarin."

Pria itu terdiam, menatap tak percaya pada neneknya. Hening untuk beberapa saat hingga pria itu menggeleng pelan dan kembali histeris. Tak berapa lama datanglah beberapa orang perawat dan dokter. Menyuntikkan cairan pada Sehun hingga membuat pria itu tenang beberapa saat kemudian.

"Apa ia akan baik-baik saja?"

"Beliau hanya mengalami shock karena kehilangan orang yang terkasih. Terlebih kelumpuhan pada kaki kanannya menambah goncangan bagi batinnya. Yang bisa keluarga lakukan hanya mendampingi dan memberi motivasi untuk menguatkan."

Ucap pria yang mengenakan jas dokter sebelum akhirnya berlalu meninggalkan ruangan.

Dilain tempat, wanita dengan surai kecoklatan dan bibir cerinya menatap datar pada pemandangan dihadapannya. Dihadapannya kini, seorang pria dan wanita yang sangat ia kenali tengah bercumbu mesra diatas sofa. Bahkan pakaian yang wanita itu kenakan nyaris terlepas.

"Jadi begini yang kalian lakukan dibelakangku?"

Ucap wanita itu membuat ciuman keduanya terhenti. Mereka beralih menatapnya dengan tatapan terkejut.

"So..Sooyoung.."

"Kim Jong In, kau menikmatinya?"

Ucap wanita itu sekali lagi.

"Sooyoung, i..ini tidak seperti.."

"Kang Seulgi, kau menikmatinya? Bagaimana rasanya bercumbu dengan kekasih sahabatmu?"

Tanya wanita bernama Sooyoung itu masih dengan nada datarnya.

"Sooyoung, dengarkan penjelasanku."

Jong In bangkit dan berjalan mendekat, meraih tangan Sooyoung namun wanita itu menepisnya. Ia memandang tajam pada pria dihadapannya kini.

"Pernikahan? Denganmu? Ambil kembali cincin sampah ini! Aku tak mau menikahi barang bekas!"

Ujar Sooyoung sembari melepaskan cincin yang mengalung di jari manisnya dan melemparnya ke sembarang arah. Wanita itu pun berlalu meninggalkan apartemen milik pria itu. Tak menghiraukan panggilan kedua orang yang kini berada jauh darinya.

Sooyoung berjalan tak tentu arah hingga langkah kecil wanita itu menuntunnya pada halte bus. Menatap kosong jalanan yang tak begitu ramai dihadapannya. Sesekali wanita itu terdengar menghela nafas panjang dan menatap langit malam yang tampak begitu mendung.

"Hidup memang seperti ini Park Sooyoung. Saat kau melepaskan sampah, kau akan mendapatkan makanan baru."

Ucap gadis itu merangkai kalimat bijaknya sendiri. Tersenyum puas karena merasa kalimatnya begitu keren.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Park Sooyoung. Kau terlalu berbakat. Harusnya namamu masuk dalam biografi sebagai sastrawan dari Korea Selatan."

Ujar Sooyoung bermonolog pada dirinya sendiri. Ia pun mengangguk mantap dan bertepuk tangan beberapa kali. Tak mempedulikan jika sedari tadi ia menjadi pusat perhatian orang-orang yang memandang aneh padanya.

"Benar. Kau tidak boleh hancur hanya karena dua orang bodoh itu."

Ucap Sooyoung pada akhirnya.

"Huaaaa... Kim Jong In kau benar-benar lelaki bejat. Kang Seulgi dasar wanita ular! Lihat saja aku akan membalas perbuatan keji kalian! Berani-beraninya kalian bermain dibelakangku hm? Akan aku hancurkan kalian berdua. Lihat saja nanti!"

Nyatanya, wanita itu berubah 180° setelah tiba di kediamannya. Yang ia lakukan sejak 30 menit yang lalu hanyalah menangis dan mengumpat. Menggunting beberapa fotonya dengan Jong In dan juga Seulgi serta melayangkan berpuluh-puluh tusukan pada boneka teddy pemberian dari mantan kekasihnya itu.

Setelah merasa lelah, wanita itu pun terduduk dilantai. Tangisannya mulai mereda hanya menyisakan isakan saja. Ia memandang sendu pada satu foto yang tersisa. Foto yang menampilkan dirinya dan Jong In tengah tersenyum menghadap kamera. Foto yang mereka ambil dihari kelulusan SMP.

"Beginilah akhirnya.."

Gumam wanita itu sembari menghela nafas pelan.

~~~

Kembali lagi dengan ff HunJoy ^^
Sebenernya belum berniat buat garap ff ini dulu. Tapi yaudahlah tangan uda gatel ┐( ̄ヮ ̄)┌

Limitless [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang