Pagi ini kediaman Sehun dan Sooyoung disibukkan dengan beberapa pelayan yang sibuk berlalu lalang merapikan mansion megah mereka. Sooyoung yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya itu berjalan menuruni tangga dengan raut wajah bingung.
"Selamat pagi nyonya."
Ujar Soojung yang menyapanya di ujung tangga.
"Mengapa semua orang terlihat begitu sibuk?"
"Apa tuan besar tidak memberitahu apapun pada anda?"
Mendengar pertanyaan sang sekertaris, Sooyoung hanya menanggapi dengan gelengan pelan.
"Yang aku tau Sehun mengosongkan jadwalku untuk hari ini dan aku berterima kasih atas hal itu. Lalu apakah kita akan kedatangan tamu?"
"Benar. Tamu yang sangat spesial. Tuan besar secara khusus mengundang beliau untuk makan malam."
"Siapa?"
"Tuan Johnny Seo. Beliau adalah pengusaha sukses asal Amerika dan hendak menjalin kerjasama dengan Asian Grup."
"Apa itu hal yang luar biasa hingga Sehun mengajaknya makan malam di rumah? Ia tak pernah mengundang siapapun ke rumah sebelumnya."
"Tentu saja ini merupakan hal yang luar biasa. Tuan besar telah lama berkeinginan untuk menjalin kerja sama dengan A Culture."
"Ah begitu."
"Saya sudah menyiapkan pakaian yang akan anda kenakan untuk nanti malam. Mari akan saya perlihatkan."
Sooyoung tersenyum dan mengangguk sembari mengikuti langkah kaki Soojung.
"Bagaimana nyonya? Apa anda menyukainya?"
(Cr : Pinterest)
"Ya. Ini cocok untuk tema malam ini. Tampak sederhana tapi juga elegan. Aku menyukainya. Terima kasih."
Ucap Sooyoung melemparkan senyumnya pada sang sekertaris begitu melihat gaun hitam panjang yang sekertaris itu pilihkan untuknya.
-
"Mengapa ia lama sekali?"
Tanya Sooyoung yang mulai merasa bosan karena sedari tadi ia hanya terduduk di sofa ruang tamu sembari menunggu sosok yang di nanti-nanti.
"Sebentar lagi datang."
Sahut pria itu seraya melirik kearah arloji miliknya. Tak lama kemudian, pintu bel berbunyi membuat pria itu tersenyum simpul. Melihat sang suami yang bangkit dari duduknya, Sooyoung mengernyitkan keningnya.
"Kenapa kau berdiri?"
"Ia adalah tamu penting. Setidaknya aku harus memiliki manners."
"Tapi kau tak boleh berdiri terlalu lama."
"Aku tidak apa-apa."
Sahut Sehun sembari membenarkan letak dasinya. Terdengar derap langkah kaki yang mulai mendekat membuat baik Sehun maupun Sooyoung mengalihkan pandangannya keasal suara.
(Cr : Pinterest)
"Selamat datang di kediaman kami tuan Johnny Seo."
Sambut Sehun sembari sedikit membungkuk dan pria yang tampak tampan dengan kemeja hitamnya itu pun membalas sapaan Sehun. Pria itu kembali duduk dengan dibantu Sooyoung.
"Sooyoung? Park Sooyoung?"
Panggil Johnny membuat keduanya menoleh. Seketika Sooyoung mengernyitkan keningnya, berusaha berpikir.
"Kak.. Young Ho?"
"Hei, gadis kecilku!"
Seru Johnny mendekat dan memeluk erat Sooyoung sementara Sehun hanya memperhatikan keduanya dengan tatapan bingung. Raut wajah pria itu kembali berubah tat kala melihat Sooyoung membalas pelukan Johnny.
"Aku tak menyangka jika istri dari tuan Oh adalah dirimu."
Ucap pria itu seraya melepas pelukan mereka. Sementara Sooyoung hanya menanggapi ucapan pria dibadapannya dengan senyuman. Keduanya pun menoleh menatap Sehun yang terlihat menuntut penjelasan dari mereka.
"Kami satu sekolah dulu di Chicago. Kak Young Ho adalah senior sekaligus tetanggaku."
"Chicago? Kau pernah sekolah di luar negeri?"
"Ah..apakah aku belum pernah menceritakannya? Aku pernah ikut pamanku dan menetap di Amerika selama empat tahun. Ketika usiaku delapan tahun."
Mendengar penjelasan Sooyoung, Sehun hanya mengangguk mengerti.
"Mari kita ke meja makan. Kami sudah menyiapkan makan malam yang akan membuat anda terkesan."
"Dengan senang hati."
Sahut Johnny sembari mengikuti langkah sepasang suami istri itu.
Selama makan malam mereka, banyak hal yang Sehun dan Johnny bicarakan perihal rencana bisnis mereka ke depannya. Sedangkan Sooyoung hanya menyimak percakapan serius diantara mereka walau gadis itu tidak mengerti sedikitpun dengan yang mereka bicarakan.
Jam telah menunjukkan pukul sembilan malam dan Johnny pun memutuskan untuk bergegas pergi karena esoknya pria itu memiliki jadwal penerbangan untuk kembali ke negara asalnya selama beberapa hari.
"Terima kasih atas makan malamnya. Aku sangat menikmatinya."
"Senang dapat berbincang mengenai banyak hal dengan anda."
Sahut Sehun membalas jabatan tangan Johnny. Tatapan pria itu beralih pada Sooyoung dan tersenyum manis.
"Aku akan menghubungimu."
"Sampai jumpa lagi kak."
Sooyoung melambaikan tangannya pada Johnny yang kini mulai memasuki mobilnya. Tak lama, mobil itu pun mulai melaju meninggalkan pekarangan kediaman mereka.
"Siapa yang memilihkan pakaianmu?"
Tanya Sehun saat keduanya telah berada di ruang keluarga.
"Soojung. Memangnya kenapa?"
"Seleranya malam ini sangat buruk."
"Apa maksudmu buruk? Aku menyukai pakaian ini. Tidakkah menurutmu aku sangat cocok mengenakannya?"
"Belahan dadamu terlihat."
"Lalu?"
Tanya Sooyoung dengan wajah polosnya sementara Sehun menghela nafas kasar dan lebih memilih berlalu meninggalkan sang istri yang menatap bingung pada pria itu.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless [END]
Fanfiction{FANFICTION} Oh Sehun, pria 33 tahun yang hidup dengan masa lalu kelamnya. Menjalani kehidupan baru setelah pernikahannya dengan Park Sooyoung, gadis belia yang terpaut usia 10 tahun lebih muda darinya. Hubungan yang terjalin bukan atas dasar cinta...