SPESIAL PART

2.6K 210 40
                                    

Seoul, Oktober 2030

Sooyoung berdiri menghadap dua buah figura besar dihadapannya. Figura dimana terletak beberapa foto yang tertempel disana. Figura pertama berisi empat foto dirinya dan sang suami di beberapa kesempatan yang mereka abadikan. Dan figura kedua berisi foto balita buah hati mereka yang kini telah berusia lima tahun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum manis terukir jelas di wajah cantik wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum manis terukir jelas di wajah cantik wanita itu. Dengan menyeruput secangkir kopi yang sedari tadi ia genggam, Sooyoung berbalik begitu mendengar derap langkah yang mendekatinya. Wanita itu kembali tersenyum menyambut kehadiran Soojung.

"Nona Sera tidak mau makan lagi nyonya."

"Kali ini apa lagi?"

"Ia merindukan ayahnya."

Terdengar helaan nafas pelan milik Sooyoung. Jika sudah seperti ini, anaknya itu tak akan bisa dibujuk. Ia tau betul bagaimana sifat keras kepala putrinya itu. Siapa lagi jika bukan menurun dari sifat ayahnya?

Sooyoung meletakkan cangkir yang sedari tadi ia genggam di atas meja dan kembali menatap sang sekertaris.

"Dia dimana?"

"Kamarnya."

"Baiklah."

Sahut Sooyoung dan berjalan menaiki tangga menuju kamar sang anak.

---
Oktober, 2024

Sehun mengecup lembut kening Sooyoung begitu janji suci pernikahan mereka selesai di ikrarkan. Senyuman dari sudut bibir keduanya tak juga hilang begitu mendengar sorakan para undangan yang meminta mereka untuk kembali berciuman.

Sehun kembali mengambil langkah mendekat. Menarik lembut pinggang ramping istrinya itu. Menempelkan keningnya dan kening Sooyoung, memejamkan mata sejenak sembari menghirup aroma lavender dari sang istri. Ia lumat bibir merah itu penuh kelembutan. Tanpa paksaan, tanpa arogansi.

Buket bunga yang sedari tadi Sooyoung genggam terjatuh begitu saja. Kedua lengan wanita itu telah mengalung di leher sang suami. Membalas tautan bibir pria itu. Saling memejamkan mata dan menikmati lumatan-lumatan yang terasa begitu memabukkan.

Limitless [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang