Aku triple up lagi soalnya besok kemungkinan cuma up 1 kali karna besok jadwal Eternity up. Jadi aku fokus ke Eternity dulu gak apa ya guys 😁 Besok Limitless tetep update tapi ya cuma 1 kali.
Sabtu Minggu aku usahain triple update lagi.
So, happy reading ^^***
"Carl! Mengapa kau imut sekali.."
Seru Sooyoung gemas begitu memasuki kediaman Jung Ran dan mendapati keberadaan anjing peliharaan neneknya itu. Ia bahkan terduduk di lantai kini. Bermain dengan anjing bulu kecoklatan itu dan meremas gemas wajahnya.
"Dimana ketua?"
Tanya Sehun pada kepala pelayan yang berjalan menghampiri.
"Nyonya sedang ada urusan di luar negeri. Nanti malam beliau baru kembali. Saya akan memberitahu ketua perihal kedatangan anda."
"Tidak apa. Kami kesini karena Sooyoung ingin bermain dengan Carl."
"Kau mengatakan hal itu seolah aku hanya merindukan Carl. Aku juga merindukan nenek."
Protes Sooyoung yang kini berjalan mendekat dengan menggendong Carl. Gadis itu kembali melempar senyuman pada kepala pelayan.
"Bolehkah aku membawa Carl jalan-jalan?"
"Itu.."
"Aku hanya akan mengajaknya bermain di halaman."
"Baiklah. Tapi tolong jangan terlalu lama. Carl baru saja sembuh sakit."
"Tentu."
Sahut Sooyoung dengan senyumnya yang merekah dan berlalu begitu saja.
"Nyonya muda, orang yang begitu manis dan ceria."
Puji pria paruh baya itu membuat Sehun tersenyum dan mengangguk setuju.
-
"Ah aku lelah."
Ucap gadis itu yang terduduk di sofa dan menyandarkan kepalanya pada bahu Sehun yang sibuk berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Tak lama, pria itu pun mengakhiri panggilannya dan menoleh pada Sooyoung yang tengah asik menonton tayangan televisi.
"Sudah puas bermain dengan Carl?"
"Em. Carl sangat suka bunga. Tapi aku tak bisa mengajaknya mendekat."
Ucap gadis itu sedikit menyesal.
"Ingin tidur dulu atau pulang ke rumah?"
"Bolehkah aku tidur disini?"
"Jika kau mau. Aku bisa meminta kepala pelayan untuk menyiapkan kamar."
"Bukan. Bukan kamar lain."
"Hm?"
"Bolehkah aku tidur di kamarmu yang dulu?"
Tanya Sooyoung dengan tatapan memohon sementara Sehun terdiam kini.
"Sehun.."
Panggil Sooyoung setelah tak ada respon cukup lama dari sang suami.
"Bisakah kita tidur di kamar lain saja?"
"Kenapa? Kau tak ingin aku masuk kamarmu?"
"Bukan begitu. Hanya saja.. Aku belum sempat membereskannya."
"Tidak apa. Aku tak masalah dengan itu. Kamarmu ada di ujung gang. Benar kan?"
Ujar gadis itu bersemangat dan melangkah lebih dulu meninggalkan Sehun yang kini menghela nafas kasar.
Dengan langkah cepat, kini Sooyoung telah tiba di depan sebuah pintu besar. Dengan senyum yang mengembang, ia memutar kenop pintu dan membukanya. Mulai melangkah masuk dan seketika senyumnya perlahan memudar begitu mendapati sebuah figura dengan ukuran yang cukup besar terpajang di dinding. Figura yang menampilkan foto Sehun dan juga mendiang Sejeong yang diambil pada hari pernikahan mereka.
Dibelakang gadis itu Sehun hanya bisa menatap hampa pada sang istri yang tengah membelakanginya.
"Kita cari kamar lain saja."
Ujar Sehun yang kini mendekat namun Sooyoung kembali menggeleng pelan dan berbalik. Berjongkok menyamakan posisinya dengan Sehun dan kembali tersenyum.
"Mengapa harus cari kamar lain? Kamarmu sudah bagus dan layak ditinggali."
"Sooyoung.."
"Dan juga aku sudah terlalu lelah untuk menunggu pelayan menyiapkan kamar baru untuk kita. Tidur disini saja."
Ucap wanita itu yang kini mendudukkan diri diatas ranjang. Dengan menghela nafas pelan, pria itu pun akhirnya mengangguk setuju.
Merebahkan diri di samping Sooyoung yang memeluknya dan mulai memejamkan matanya."Aku baik-baik saja."
Ujar Sooyoung seolah mengerti dengan apa yang dirasakan suaminya saat ini.
"Jika kau berpikir perlu meminta maaf saat ini, jangan lakukan itu. Aku tak ingin menerima permintaan maaf apapun."
Terdengar tarikan nafas panjang milik pria itu sembari mempererat pelukannya.
"Besok ayo kita ke rumah sakit."
"Hm? Untuk apa?"
"Aku merindukan anak kita."
"Mengapa harus ke dokter Bae? Kau bisa berkomunikasi langsung dengannya."
Ujar Sooyoung melepas pelukannya. Menggerakkan tangan sang suami hingga kini berada diatas perutnya yang sedikit buncit.
"Mengapa ia tak bergerak?"
"Usia mereka baru 10 minggu sayang. Dokter Bae bilang mereka baru bergerak di usia 13 minggu."
Sahut Sooyoung sementara pria itu mengangguk mengerti. Namun tak lama, ia kembali menatap Sooyoung penuh arti membuat gadis itu menatapnya bingung.
"Apa?"
"Apa kau baru saja memanggilku sayang?"
"Hm?"
"Kau memanggilku sayang tadi."
"A..aku? Apa?"
Semburat merah mudah terlukis jelas di wajah gadis itu membuat Sehun tak mampu menyembunyikan rasa gemasnya. Tak mau menggoda sang istri terlalu lama, pria itu pun hanya terkekeh dan kembali menarik Sooyoung ke dalam pelukannya.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless [END]
Fanfiction{FANFICTION} Oh Sehun, pria 33 tahun yang hidup dengan masa lalu kelamnya. Menjalani kehidupan baru setelah pernikahannya dengan Park Sooyoung, gadis belia yang terpaut usia 10 tahun lebih muda darinya. Hubungan yang terjalin bukan atas dasar cinta...