45

1.4K 207 27
                                    

Are you ready for this?
Zimzalabim ~

***

Sooyoung melangkahkan kaki menuju jendela kamar miliknya. Memandang langit yang tampak begitu cerah serta mengusap perutnya yang kian membesar. Suasana yang cukup baik untuk memulai hari yang baik.

 Suasana yang cukup baik untuk memulai hari yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

Dengan masih mengenakan piama tidurnya yang berwarna putih, serta rambut yang ia biarkan tergerai. Senyum di bibir gadis itu perlahan terlukis begitu netranya menangkap sebuah mobil yang terparkir di lantai bawah. Pintu mobil terbuka dan tak lama setelahnya Sehun keluar.

Pria itu mendongak dan menyadari jika istrinya kini tengah memperhatikannya. Ia tersenyum dan melambaikan tangan. Sehun memutuskan untuk tidak pergi bekerja hari ini. Pria itu hanya berpamitan sebentar untuk menemui neneknya.

Tak lama pintu kamar terbuka membuat Sooyoung menoleh dan melihat sang suami yang kini telah berada dihadapannya.

"Kau sudah sarapan?"

"Baru saja. Bibi Kim membuatkan aku bubur."

"Kau tidak nafsu makan lagi?"

"Em. Akhir-akhir ini aku sering mual lagi."

"Haruskah kita ke dokter? Kau tampak pucat."

"Besok saja. Besok kan jadwal konsultasi dengan dokter Bae."

Sehun mengangguk mengerti sembari mengusap lembut perut sang istri dan mengecupnya. Tak lama Sooyoung merasakan tendangan yang cukup kuat dari dalam perutnya membuat gadis itu meringis.

"Ada apa?"

Tanya Sehun khawatir sementara gadis itu hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Bayi kita sangat kuat. Aku sering dianiaya."

Canda Sooyoung membuat Sehun terkekeh pelan sembari melayangkan kecupan yang cukup lama di kening sang istri.

"Park Sooyoung, istriku yang sangat kuat."

"Hm?"

"Selamat ulang tahun."

Sooyoung mendongak dan menatap kaget pada Sehun sedangkan pria itu kembali tersenyum dan menggenggam kedua tangan gadis itu. Mengusap punggung tangan Sooyoung dan mengecupnya lembut.

"Dari mana kau tau.."

"Kita sudah menikah hampir satu tahun. Bagaimana mungkin aku tak mengetahuinya?"

Sahut pria itu sembari merogoh sesuatu dari saku celananya. Menyodorkan sebuah kotak bertuliskan Swarovski pada sisi atasnya. Sehun tersenyum tampan begitu melihat tatapan haru yang terpancar di wajah cantik sang istri.

Limitless [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang